Tambah 300 Orang Sejak Pandemi Covid-19, 15 Ribu Warga Banten Mengidap HIV/AIDS karena Seks Bebas

Penderita HIV/AIDS di Provinsi Banten, mengalami peningkatan dalam kurun dua tahun terakhir. Ini penjelasan Wakil Ketua PAPDI Banten.

TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) tingkat Provinsi Banten mengadakan kegiatan peringatan Hari HIV/AIDS Sedunia di area parkir Tangcity Mall Kota Tangerang, Minggu (4/12/2022). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Penderita HIV/AIDS di Provinsi Banten, mengalami peningkatan dalam kurun dua tahun terakhir.

Seks bebas menjadi penyumbang terbesar dalam peningkatan kasus tersebut di Banten.

I Gede Raikosa, Sp.Pd selaku Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia ( PAPDI ) Banten mengatakan, peningkatan jumlah pasien penderita HIV/AIDS dalam skala nasional juga berambah.

"Akhir-akhir tahun terakhir terjadi peningkatan, faktornya pertama karena pandemi (Covid-19), mereka ini jadi takut ke rumah sakit," kata Raikosa yang juga konsultan penanganan HIV/AIDS di RSUD Kabupaten Tangerang ketika ditemui dalam peringatan Hari AIDS Sedunia tingkat Provinsi Banten, di area parkir Tangcity Mall Kota Tangerang, Minggu (4/12/2022).

Berdasarkan data yang didapatkan TribunJakarta.com, di Banten sendiri sejak 2020 hingga 2022 bertambah 300 pasien HIV/AIDS.

Baca juga: Tanggapi Isu Terjangkit HIV, Denise Chaerista Kesal: Saya Sehat Gak Ada Tanda-tanda Sakit

Menurut Raikosa, tahun 2020 tercatat ada sekira 1.500 pasien HIV/AIDS.

Lalu turun sedikit, hingga akhirnya tahun 2022 sampai Oktober ini, ada 1.800 pasien HIV/AIDS.

"Jadi total akuratif di Provinsi Banten penderita HIV/AIDS terdapat 15 ribuan," sambung Raikosa.

Katanya, faktor penularan terbesar bergeser dari mayoritas inveksi penularan awal.

Pada saat dia bertugas di RSUD Kabupaten Tangerang di 2010, infeksi mayoritas berasal dari pengguna jarum suntik.

Kini, sambung Raikosa, penularan terbesar berasal dari gonta-ganti pasangan alias seks bebas.

"Bukan hanya homoseksual, melainkan juga heteroseksual. Jadi kembali lagi, bila kita berada di tengah-tengah kegiatan yang rentan penularan, harap sadar diri untuk melakukan screening HIV/AIDS," papar Raikosa.

Sementara itu, bila sudah tertular, Orang Dengan HIV/AIDS(ODHA), diharapkan berobat dan mengkonsumsi obat-obatan secara teratur dengan anjuran dokter.

Sebab, virus tersebut bisa ditekan dan ODHA masih memiliki masa depan yang lebih baik.

Guna menyuarakan pencegahan penularan HIV/AIDS dan juga kesetaraan ODHA dalam kehidupan sosial, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) mengadakan kegiatan peringatan Hari HIV/AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember lalu.

Untuk tahun ini mengangkat tema 'Equalize' atau kesetaraan.

Baca juga: Heboh Denise Chariesta Disebut Terinfeksi HIV, Simak Ciri-ciri Gejala HIV yang Perlu Diwaspadai

Ketua PAPDI Cabang Banten, dr Edison Y.P Saragih, SpPd menjelaskan, sesuai temanya, ODHA ini berhak mendapat penyetaraan dalam banyak hal, terutama di kehidupan sosialnya.

"Maknanya, diperlukan adanya kesetaraan dalam berbagai hal. Dari mulai kebijakan pemerintah terkait dengan pencegahan, pengobatan, kemudian dalam hal penderita penyandang HIV/AIDS tidak boleh ada pembedaan," tutur Edison.

Makanya, dalam peringatan yang dilakukan secara offline untuk pertama kalinya setelah pandemi Covid-19, disediakan banyak kegiatan yang juga melibatkan komunitas ODHA.

Menurut Ketua Pelaksana 'Equalize', dr Triyono SpPd, kegiatan tahunan ini untuk kembali merangkul ODHA agar mampu bergaul sama seperti masyarakat lainnya.

"Jadi hari ini banyak kegiatan positif yang digelar, mulai dari senam bersama, medical check up gratis, hingga talk show bersama pemateri dan juga orang penyandang HIV/AIDS," ujar Triyono.

Menurutnya, HIV/AIDS bisa dicegah dengan tidak seks bebas, tidak narkoba terutama yang menggunakan jarum suntik.

Juga merubah stigma ODHA di kehidupan sosial, jangan sampai, ODHA dikucilkan atau diskriminasi.


Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved