Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar
3 Teror Bom Bunuh Diri di Indonesia: Ada yang Libatkan Anak-anak, Terbaru di Polsek Astana Anyar
Tiga teror bum bunuh diri yang pernah terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, ada yang dilakukan oleh satu keluarga di Surabaya.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM - Berikut tiga teror bum bunuh diri yang pernah terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, terbaru di Polsek Astana Anyar Bandung pada Rabu (7/12/2022) pagi.
Saat polisi tengah melaksanakan apel pagi, seorang pria menerobos masuk Polsek Astana Anyar sambil mengacungkan senjata tajam.
Pria tersebut meneros barisan apel pagi polisi hingga membuat anggota menghindar.
Tak lama setelah itu terdengar ledakan cukup kencang yang diduga bom tak lama disusul dengan tewasnya pria tersebut.
Pelaku diduga pembawa bom bunuh diri tewas seketika, sementara tiga polisi dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami luka-luka.
Sebelum di Polsek Astana Anyar, kejadian bom bunuh diri juga pernah terjadi beberapa waktu lalu di Tanah Air.
1. Bom bunuh diri di Surabaya melibatkan anak-anak
Pada tahun 2018 pernah terjadi terjadi bom bunuh diri yang dilakukan oleh satu keluarga.
Pasangan suami istri di keluarga tersebut turut melibatkan tiga anaknya untuk melakukan bom bunuh diri.
Suami bernama Dita Oepriarto (48), istri bernama Puji Kuswati (43), dan anak-anaknya dengan inisial Famela Rizqita (9), Fadhila Sari (12), Firman Alim (16), dan Yusuf Fadhil (18).
Pengeboman dilakukan di tiga lokasi yang berbeda.
Minggu 13 Mei 2018 sekira pukul 06:30 WIB ledakan terjadi di Gereja Katolik Santa Maria.
Baca juga: Hari Ini di Polsek Astana Anyar Bandung, Ini 6 Aksi Bom Bunuh Diri yang Serang Kantor Polisi
Gereja itu terletak di Jalan Ngagel Madya 01 Surabaya.
Kala itu, Yusuf dan Firman berboncengan mengendarai sepeda motor masuk ke halaman Gereja Santa Maria dan meledakkan bom yang mereka bawa.