Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar

Hari Ini di Polsek Astana Anyar Bandung, Ini 6 Aksi Bom Bunuh Diri yang Serang Kantor Polisi

Berikut ini TribunJakarta.com merangkum enam kasus bom bunuh diri di Indonesia yang menyerang kantor polisi sebelum insiden di Polsek Astana Anyar.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Kolase Tribun Jakarta/ISTIMEWA
Selain di Polsek Astana Anyar, bom bunuh diri yang menyerang kantor polisi bukanlah kali pertama terjadi. Berikut ini TribunJakarta.com merangkum enam kasus bom bunuh diri di Indonesia yang menyerang kantor polisi sebelum insiden di Polsek Astana Anyar. 

Saat jenazah pelaku diangkat, ditemukan adanya sebuah tas pinggang yang menggelayut pada sisi kanan perut korban.

2. Bom Bunuh Diri di Pospol Sarinah, Thamrin

Pada 14 Januari 2016 silam, bom bunuh diri juga meledak di pospol Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat.

Salah satu pelaku bom bunuh diri di Sarinah ialah Dian Juni Kurniadi (25).

Dian menjadi salah satu dari tiga pelaku teroris yang menewaskan beberapa orang dan melukai puluhan orang lainnya.

Pada 14 Januari 2016 silam, bom bu
Pada 14 Januari 2016 silam, bom bunuh diri meledak di pospol Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat

Otak dari aksi teror Bom Thamrin ialah Aman Abdurrahman.

3. Bom di Polresta Surakarta

Bom bunuh diri meledak di Mapolresta Surakarta, Jawa Tengah pada Selasa (5/7/2016) pagi atau sehari jelang Idul Fitri.

Bom meledak di halaman Mapolresta Surakarta.

Akibat teror itu, terduga teroris bernama Nur Rohman tewas ditempat.

Sedangkan seorang anggota Polri Bripka Bambang Adi mengalami luka di bagian wajah.

Baca juga: Kondisi Terkini Polsek Astana Anyar Seusai Diserang Ledakan Bom Bunuh Diri, Seluruh Pintu Ditutup

‎Kapolri kala itu, Jenderal Polisi Badrodin Haiti menyebut pelaku bom bunuh diri di Polresta Surakarta yakni Nur Rohman adalah jaringan teroris Jamaah Anshar Khilafah Daulah Nusantara (JAKDN).

Masih menurut Badrodin, salah satu pentolan JAKDN ialah Arif Hidyatullah alias Abu Musaf telah ditangkap Densus 88 di Bekasi pada tahun lalu.

"Jadi NR ini kelompok JAKDN, kalau aman Abdurrahman itu ‎JAD. Ini berbeda, JAKDN itu sempalan JI yang mendukung ISIS," tutur Badrodin.

Mantan Kapolda Jawa Timur ini melanjutkan, meskipun Nur Rohman bukan kelompok jaringan Aman Abdurahman namun tidak menutup adanya komunikasi antara Nur Rohman dengan anak buah Aman.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved