Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar

Satu Polisi di Polsek Astana Anyar Meninggal, Polisi Ungkap Informasi Sosok Pelaku Bom Bunuh Diri

Selain Aipda Sofyan, ada sembilan orang yang dikabarkan mengalami luka bakar karena insiden bom bunuh diri tersebut.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Kolase TribunJakarta
Satu polisi meninggal dunia alias gugur dalam peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung, Rabu (7/12/2022) pagi. Polisi tersebut bernama Aipda Sofyan meninggal saat dalam perawatan di RS Immanuel Bandung. Selain Aipda Sofyan, ada sembilan orang yang dikabarkan mengalami luka bakar karena insiden mengerikan yang terjadi saat polisi tengah melaksanakan apel pagi tersebut. 

AS disebutkan sebelumnya pernah ditangkap juga karena aksi terorisme menggunakan bom panci Bandung , dan baru bebas awal 2021 lalu.

Ia menjalani hukuman penjara selama empat tahun di Lapas Nusakambangan.

Satu polisi meninggal dunia alias gugur dalam peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung, Rabu (7/12/2022) pagi. Polisi tersebut bernama Aipda Sofyan meninggal saat dalam perawatan di RS Immanuel Bandung.
Satu polisi meninggal dunia alias gugur dalam peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung, Rabu (7/12/2022) pagi. Polisi tersebut bernama Aipda Sofyan meninggal saat dalam perawatan di RS Immanuel Bandung. (Istimewa)

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo, langsung angkat bicara saat dikonfirmasi soal informasi beredar tersebut.

Ibrahim tidak membantah ataupun menganulir secara langsung.

Namun ia menyebut tidak menjadikan informasi yang beredar di media sosial atau aplikasi pesan singkat sebagai acuan utama atas insiden bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar.

"Untuk sampai saat ini kami mengambil posisi untuk mentralisir segala situasi,"

"Jadi infiormasi yang bergulir di publik, sebaiknya mungkin tidak dijadikan informasi yang membenarkan situasi tersebut," kata Ibrahim saat bebicara di Breaking News KompasTV, Rabu (7/12/2022).

Ibrahim memastikan, pihaknya akan memberikan informasi yang valid dan masyarakat diminta untuk menunggu.

Saat ini, aparat sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Kami harapkan, tidak ada informasi yang bisa dijadikan patokan selain informasi yang bersumber dari yang bisa dipertanggungjawabkan, dalam hal ini kita akan meberikan informasi akurat dan bisa dipertanggungjawabkan di publik," jelas Ibrahim.

Baca juga: Terpampang di Motor Pelaku Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar, Ini KUHP Baru yang Lagi Jadi Sorotan

Bom bunuh diri yang pelaku melibatkan anak-anaknya

Jauh sebelum di Polsek Astana Anyar, pada tahun 2018 pernah terjadi terjadi bom bunuh diri yang dilakukan oleh satu keluarga.

Pasangan suami istri di keluarga tersebut turut melibatkan tiga anaknya untuk melakukan bom bunuh diri.

Suami bernama Dita Oepriarto (48), istri bernama Puji Kuswati (43), dan anak-anaknya dengan inisial Famela Rizqita (9), Fadhila Sari (12), Firman Alim (16), dan Yusuf Fadhil (18).

Pengeboman dilakukan di tiga lokasi yang berbeda.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved