Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Tahan Tangis Senior Ceritakan Karir 30 Tahun Hancur Gara-gara Ferdy Sambo: Jenderal Kok Bohong, Tega

Kombes Susanto Haris menahan nangis karirnya selama 30 tahun hancur karena Ferdy Sambo. Ia kecewa Ferdy Sambo seorang jenderal tega melakukan itu.

YouTube Kompas TV
Mantan Kabbag Gakkum Provost Divisi Propam Polri, Susanto Haris di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2022). Kombes Susanto Haris menahan nangis karirnya selama 30 tahun hancur karena Ferdy Sambo. Ia kecewa Ferdy Sambo seorang jenderal tega melakukan itu. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Eks Kabag Gakkum Divpropam Polri, Kombes Susanto Haris menahan nangis karirnya selama 30 tahun hancur karena Eks Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo.

Susanto pun mengaku sangat kecewa dengan juniornya tersebut.

Demikian diungkapkan Susanto saat bersaksi untuk terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2022).

Susanto awalnya bercerita dirinya tak merasakan kejanggalan pada awal kasus pembunuhan Brigadir J masuk ke rahan hukum.

Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santosa lalu bertanya perasaan Susanto Haris setelah menerima sanksi akibat kasus tersebut.

Baca juga: Besok, Ferdy Sambo Jadi Saksi untuk Terdakwa Kuat Maruf di Sidang Pembunuhan Berencana Brigadir J

Diketahui, Susanto Haris berada di patsus selama 29 hari dan demosi 3 tahun.

Namun dirinya tidak dijadikan tersangka dalam perkara ini.

“Kecewa, kesal, marah, jenderal kok bohong, susah cari jenderal, keluarga kami malu, kami paranoid nonton TV, media sosial," kata Susanto Haris.

“Jenderal kok tega, menghancurkan karir 30 tahun saya mengabdi, hancur di titik nadi terendah pengabdian saya," tambahnya.

Mantan Kepala Bagian Penegakan Hukum Provos Div Propam Kombes Susanto Haris menangis mengungkap kekecewaannya kepada terdakwa pemmbunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo. Ia menyebut Ferdy Sambo sudha menghancurkan karirnya.
Mantan Kepala Bagian Penegakan Hukum Provos Div Propam Kombes Susanto Haris menangis mengungkap kekecewaannya kepada terdakwa pemmbunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo. Ia menyebut Ferdy Sambo sudha menghancurkan karirnya. (Tangkapan layar di YouTube Kompas)

Susanto Haris mengungkapkan dirinya yang biasa memeriksa polisi nakal kini harus diperiksa karena kasus pembunuhan berencana Brigadir J tersebut.

“Belum yang lain-lain, anggota-anggota hebat Polda Metro Jakarta Selatan kami, bayangkan majelis hakim kami yang biasa memeriksa polisi yang nakal, kami malah diperiksa, bayangkan majelis hakim bagaimana keluarga kami,” ucap Susanto Haris sambil menahan tangis.

Susanto juga menuturkan dirinya sempat merasa tak enak hati saat dihubungi Ferdy Sambo.

Hal ini lantaran Ferdy Sambo, dianggapnya menelepon dengan nada tinggi dan kasar, bak orang marah.

“Nadanya sudah nggak enak, biasanya di almamater kami tidak ada kata kasar, ‘Pak Kabag bawa barang bukti jadikan satu dengan senjata’” terangnya sambil menirukan perkataan Ferdy Sambo, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.

Susanto Haris juga mengaku sempat mengantarkan barang bukti dalam kasus pembunuhan Brigadir J ke Biro Paminal.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved