Pilpres 2024

Anies Baswedan Safari Politik ke Pangkep, Masyarakat Diklaim Datang Sejak Subuh: Pejuang Perubahan

Capres 2024 yang diusung Partai NasDem, Anies Baswedan melakukan safari politik ke Pangkep, Sulawesi Selatan.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
Kolase Foto Tribun Jakarta
Kolase Foto Capres 2024 Anies Baswedan. Calon presiden (Capres) 2024 yang diusung Partai NasDem, Anies Baswedan melakukan safari politik ke Pangkep, Sulawesi Selatan. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Calon presiden (Capres) 2024 yang diusung Partai NasDem, Anies Baswedan melakukan safari politik ke Pangkep, Sulawesi Selatan.

Dalam postingan Instagram pribadinya, ia mengklaim warga telah tiba di Taman Musafir selepas subuh untuk bertemu dirinya.

"Pangkep Hebat!. Puluhan ribu masyarakat sudah memenuhi Taman Musafir di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) sejak selepas subuh," jelasnya dalam caption, Minggu (11/12/2022).

Kata dia, mereka yang hadir tanpa paksaan maupun dorongan dari siapapun alias sukarela.

Hal ini pun diakuinya sebagai wujud dari para pejuang perubahan yang menginginkan adanya perbaikan dan kemajuan untuk bangsa.

"Kita semua datang secara sukarela, inilah para pejuang perubahan. Dari Pangkep kita kirimkan pesan bahwa masyarakat ingin perubahan, ingin perbaikan, dan ingin kemajuan."

"Insya Allah semangat dari Pangkep ini bisa menular ke seluruh Indonesia," lanjut caption.

Baca juga: Dibanding Era Anies Baswedan, Heru Budi Naikkan Honor Tenaga Ahli Penyusun Pidato Gubernur DKI

Kompetitor gerah

Safari politik yang belakangan getol dilakukan capres 2024 pilihan Partai NasDem, Anies Baswedan dinilai bikin gerah kompetitornya.

Pasalnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu disambut sangat meriah di setiap kota yang didatangi, mulai dari Pulau Sumatera hingga Papua.

Bakal calon presiden Anies Baswedan saat memberikan kuliah pakar di Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Jl Urip Sumoharjo Makassar, Sabtu (10/12/2022).
Bakal calon presiden Anies Baswedan saat memberikan kuliah pakar di Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Jl Urip Sumoharjo Makassar, Sabtu (10/12/2022). (TRIBUN-TIMUR.COM/WAHYUDDIN)

Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menyebut, warga yang antusias menyambut Anies itu terlihat dari berbagai lapisan masyarakat, baik tua maupun muda.

“Mereka tampak berbaur menyambut kedatangan Anies ke daerahnya. Warga yang menyambut Anies tampak memang menginginkan perubahan. Hal itu mereka persepsikan ada pada sosok Anies,” ucapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (10/12/2022).

“Anies dinilai simbol perubahan. Karena itu, mereka dengan sepenuh hati menyongsong kedatangan Anies demi adanya perubahan ke depan di Indonesia,” sambungnya.

Baca juga: Deklarasi Koalisi Pengusung Anies Tak Jelas, Pengamat: NasDem Tamak, Demokrat PKS Sulit Cawapres

Tingginya antusiasme warga di daerah yang menyambut Anies Baswedan ini pun bikin kompetitornya ketar-ketir.

Sebab, Anies kini punya kesempatan berdialog dan berdiskusi langsung dengan masyarakat di setiap daerah yang dikunjunginya.

“Semakin banyak Anies dapat berdialog langsung dengan warga, maka akan semakin banyak yang percaya kepada Anies. Hal itu tentunya sangat dikhawtirkan calon kompetitornya,” ujarnya.

Upaya-upaya untuk menghalangi Anies bersafari politik keliling Indonesia mulai muncul.

Di beberapa daerah pun muncul gerakan penolakan terhadap kedatangan Anies Baswedan, seperti yang terjadi di Aceh dan Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.

Pengamat dari Universitas Esa Unggul ini menduga, gerakan tersebut dikondisikan oleh pihak-pihak yang selama ini jadi kompetitor Anies Baswedan.

“Mereka khawatir stigma intoleran yang mereka alamatkan ke Anies akan tergerus bila Anies bebas melakukan safari politik,” tuturnya.

Baca juga: Rumor Bandar Danai Pasangan Capres-Cawapres, Waketum Partai Garuda Sebut Bukan Perbuatan Haram

Ia pun menyebut, stigma intoleran selama ini jadi peluru bagi kompetitor Anies untuk menyerang eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

“Stigma-stigma semacam itu akan mudah dinetralisir Anies bila ia berkesempatan berdialog dengan warga. Hal itu tentu tidak dikehendaki para kompetitor dan pembenci Anies,” kata dia.

Sejak purna tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memang getol melakukan safari politik ke sejumlah daerah.

Beberapa daerah seperti Aceh, Medan, Padang, Riau, Makassar, hingga Papua pun sudah disambangi Anies Baswedan.

Alhasil, elektabilitas Anies Baswedan pun terus melejit.

Momen Anies Baswedan saat menemui para relawannya saat safari politik di Riau.
Momen Anies Baswedan saat menemui para relawannya saat safari politik di Riau. (Instagram @aniesbaswedan)

Hasil jajak pendapat yang dilakukan Voxpol Center Research and Consulting yang dilakukan Oktober hingga November lalu, elektabilitas Anies jadi yang paling tinggi dengan raihan 26,1 persen.

Baca juga: Prabowo, Ganjar, dan Anies Jadi Capres Tertop Hasil Survei Litbang Kompas, Beda Jauh dari Calon Lain

Elektabilitas Anies ini unggul tipis dari Gubernur Jawa Tengah di peringkat kedua dengan 25 persen dan Prabowo di urutan ketiga dengan 20,7 persen.

“Hasil survei ini masuk akal, karena kekuatan Anies pada pendekatan komunikasi langsung. Hal itu dapat dilakukan Anies dengan baik melalui safari politik,” ucapnya.

Oleh karena itu, Jamiluddin menilai, ke depan penolakan terhadap safari politik Anies Baswedan bakal semakin sering terjadi.

Teranyar, Anies Baswedan dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) oleh Aliansi Pemuda Cinta Demokrasi (APCD).

Laporan itu dilayangkan pada 2 Desember lalu usai Anies Baswedan melakukan safari politik ke Aceh.

“Mereka akan menggunakan berbagai dalil untuk membenarkan pembatasan dan penolakan terhadap Anies,” ujarnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved