Kemen PPPA Minta Wali Kota Idris Berdialog dengan Orangtua Murid Terkait Polemik SDN Pondok Cina 1
Wali Kota Depok Mohammad Idris diminta Kementerian PPPA untuk berdialog dengan orangtua murid terkait polemik relokasi SDN Pondok Cina 1.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, BEJI - Wali Kota Depok Mohammad Idris angkat bicara ihwal kisruh polemik relokasi SDN Pondok Cina 1.
Dalam video resminya, ia mengatakan telah menggelar rapat dengan berbagai pihak.
"Rapat yang diiinisiasi oleh Kemendikbud lewat direkturnya, terus ternyata ada beberapa lembaga atau kementerian negara lainnya ingin ikut yaitu Kementerian PPPA, Kemenko PMK, KPAI, dan dari dari Ombudsman RI," ujar Idris dalam video resminya, Selasa (13/12/2022).
Dalam rapat tersebut, masing-masing instansi dan lembaga menyampaikan maksud dari kedatangannya.
"Akhirnya mereka menyampaikanlah satu persatu, terutama dari KPAI yang relatif lebih panjang bicaranya karena memang diawali dengan pembicaraan yang normatif teori tentang perlindungan anak dan kami sudah sepakati dan beberapa hal juga sudah kita laksanakan," tuturnya
"Intinya beliau meminta penyelesaian masalah SDN Pondok Cina 1 ini, kita fokuskan kepada kepentingan anak. Sehingga solusi permasalahan ini untuk- anak," timpalnya.
Baca juga: Datangi SDN Pondok Cina I, Arist Merdeka Sirait Sebut Wali Kota Depok Lakukan Pelanggaran
Lanjut Idris, ia diminta Kementerian PPPA untuk mengedepankan dialog yang konstruktif dengan para orang tua murid.
"Dari Kementerian PPPA, beliau meminta mengedepankan dialog yang konstruktif dengan orangtua murid sehingga tidak menghasilkan keputusan terbaik untuk semua pihak. Kemudian beliau menyampaikan harus memastikan anak-anak mendapatkan pendidikan yang aman dan nyaman," beber Idris.

"Ini sebenarnya sudah kita lakukan bersama dinas terkait, Insya Allah tidak ada penelentaran anak dari sisi pendidikan dan psikologi anak dalam kondisi baiklah, tak seperti yang diberitakan bahwa anak pada teriak, trauma dan sebagainya," pungkasnya.
Untuk informasi, polemik ini terjadi ketika Pemerintah Kota Depok merelokasi SDN Pondok Cina I ke Pondok Cina III dan V, karena gedungnya akan dialihfungsikan menjadi Masjid Raya Margonda.
Keputusan ini ditolak oleh sebagian wali murid. Mereka menginginkan adanya gedung pengganti, dibandingkan harus menumpang di sekolah lain.
Penolakan ini pun bukan tanpa sebab. Pasalnya, para murid harus menjalani masuk siang ketika menumpang di SDN Pondok Cina III dan V.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News