Waspada Travel Umrah Bodong, Ini Lho Tips Agar Tak Jadi Korban Penipuan
Mau umroh ke Tanah Suci? Calon jemaah harus waspada agar tak jadi korban travel umroh bodong yang tawarkan promo murah. Perhatikan 5 pasti biar aman.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Mau umroh ke Tanah Suci? Calon jemaah harus waspada agar tak jadi korban travel umroh bodong yang menawarkan promo murah.
Jangan sampai calon jemaah menyesal di kemudian hari. Alih-alih bisa umrah ke Kakbah, Masjidil Haram, malah merugi karena jadi korban travel umroh bodong.
Tawaran promo murah untuk biaya umrah salah satu modus travel umroh bodong. Jangan sampai Anda terbuai promo murah lalu menambah daftar panjang korban penipuan.
TribunJakarta.com menghimpun berdasar data, sejak 2018 hingga 2021 muncul banyak kasus penipuan travel umroh dengan promo murah.
Ada sekitar 167.072 orang tertipu travel umroh bodong karena terbuai bujuk rayu harga murah.
Mereka merupakan korban dari:
1. Abu Tours sebanyak 86.720 orang.
2. First Travel sebanyak 63.000 orang
3. Usmaniyah Hannien Tour sebanyak 1.800 orang
4. Solusi Balad Lumampah 12.845 orang.
5. M Akbaruddin sebanyak 2.707
Modus mereka hampir serupa: menawarkan harga paket umroh murah, jauh dibanding harga standar pasaran.
First Travel contohnya. Agen ini menjual paket umroh seharga Rp 14,3 juta. Travel ini meyakinkan korbannya promo murah dengan mempostingnya di media sosial.
Demi menggaet trust banyak orang, First Travel memberangkatkan sejumlah publik figur. Tak tanggung-tanggung, selain itu First Travel mengiming-imingi korbannya dengan investasi berbunga tinggi.
Pada kenyataannya, hingga dua tahun berlalu para korban tak juga diberangkatkan.
Iriyanti menjadi satu dari 63.000 calon jamaah First Travel yang tak kunjung diberangkatkan.
Padahal uang yang disetor merupakan hasil menabung selama 22 tahun lamanya.
Uang itu hilang dalam sekejap demi kepentingan pribadi Direktur Utama First Travel Andika Surachman, Direktur First Travel Anniesa Hasibuan, Komisaris Utama Kepala Divisi Keuangan First Travel Siti Nuraidah Hasibuan alias Kiki.
"Uang kami minta dikembalikan seutuhnya. Karena itu uang hasil jerih payah 22 tahun untuk umrah," kata Iriyanti saat bersaksi dalam sidang First Travel di Pengadilan Negeri Depok, Senin (12/3/2018).
Ada juga PT Solusi Balad Lumampah yang total kerugian dari uang calom jemaah umrah mencapai Rp 300 miliar. PT SBL menawarkan investasi dengan bunga tinggi demi menarik calon korban.
Semua travel umroh bodong ini menggunakan skema ponzy, di mana calon jemaah umrah yang mendapat promo gratis atau jauh di bawah harga, ditopang oleh uang calon jemaah umrah yang mendaftar belakangan.
Sampai akhirnya, mereka tidak sanggup lagi memberangkatkan jamaah karena tak ada lagi dana.
Harus Perhatikan 5 Pasti
Bagi calon jemaah umrah, beragama harus pakai ilmu. Hal sama juga berlaku saat mencari travel umrah, harus punya pengetahuan biar tak jadi korban penipuan.
Kementerian Agama sudah menetapkan harga standar untuk biaya umrah. Berdasar Keputusan Menteri Agama Nomor 777 tahun 2020, harga umroh tahun 2022 ditetapkan di kisaran Rp 26 juta sampai Rp 28 juta.
Sementara biaya haji tahun 2022 berkisar antara Rp 35 juta sampai Rp 42 juta, tergantung embarkasinya.
Kasie Haji dan Umroh Kemenag Kabupaten Bogor, Muslimim, mengimbau kepada calon jemaah umrah lebih berhati-hati memilih travel umroh.
Muslimin mengatakan, ada lima pasti yang harus diperhatikan calon jemaah agar tidak terjebak modus penipuan travel umroh bodong.
Pertama, pastikan travel umrah mengantongi izin dari Kementerian Agama.
“Travelnya berizin dari Kemenag sebagai PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah), bukan biro perjalanan umum,” jelas Muslimin kepada TribunJakarta.com, Senin (12/12/2022).
Kedua, pastikan jadwal keberangkatan. Ya, calon jemaah umrah harus tahu kepastian dari travel umroh soal jadwal keberangkatan ke Tanah Suci.
“Jadi sudah ada jadwalnya. Berangkatnya kapan, manasiknya kapan,” katanya sambil.
Ketiga, pastikan maskapai penerbangannya. Jangan sampai calon jemaah umrah tak tahu maskapai penerbangan yang bakal dipakai oleh travel.
Keempat, pastikan hotel yang akan jadi tempat tinggal selama di Tanah Suci. “Hotel selama di sana mau pakai hotel apa,” beber Muslimin lagi.
Kelima, pastikan visa pemberangkatannya. Visa baru bisa turun kalau seluruh akomodasi di tempat tujuan sudah siap.