Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Pengacara Ferdy Sambo Bentak-bentak Bharada E, Hakim Ketua dan JPU Langsung Bereaksi
Penasihat hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis bertanya dengan nada tinggi kepada terdakwa pembunuhan Brigadir J, Bharada E alias Richard Eliezer.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Rr Dewi Kartika H
"Siapa yang doktrin dimana? Dimana sodara didoktrin," tanya Arman Hanis dengan suara meninggi.
"Di lantai tiga," tutur Richard.

"Sodara penasihat hukum tidak perlu sampai membentak-bentak seperti itu," kata Hakim Ketua.
"Saya berusaha mengingat-ingat kembali kejadian itu, tidak segampang itu mengingat kembali kejadian," jawab Richard.
"Ini tidak konsisten," kata Arman Hanis.
Ucapan Arman Hanis pun kemudian dipotong oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) karena dinilai menekan.
Hingga akhirnya majelis hakim meminta penasihat hukum Ferdy Sambo bertanya lewat perantaranya.
"Silahkan bertanya lewat majelis, biar kami yang bertanya," kata majelis hakim.
Soal perempuan misterius di rumah Ferdy Sambo
Bharada E menyebut kesaksian Putri Candrawathi tidak sesuai dengan peristiwa sebenarnya.
Salah satunya soal perempuan tak dikenal yang menangis saat keluar dari rumah di kawasan Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Juni 2022 lalu.
Adapun Putri dihadirkan sebagai saksi dalam sidang perkara pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (12/12/2022).
Putri memberikan kesaksian untuk terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Maruf.
"Untuk keterangan dari saksi PC, menurut saya tidak sesuai atau saudara PC lupa," ujar Bharada E saat menanggapi kesaksian Putri Candrawathi.
Bharada E mengaku diajak secara langsung oleh Putri Candrawathi untuk berkendara ke kawasan Kemang.