Pedagang Pasar Kramat Jati Khawatir Harga Daging Ayam Tembus Rp60 Ribu per Ekor Saat Nataru
Pedagang di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur khawatir harga daging ayam kembali melonjak pada hari raya Natal dan Tahun Baru, Selasa (20/12/2022).
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Pedagang di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur khawatir harga daging ayam kembali melonjak pada hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kekhawatiran mereka karena sejak awal bulan Desember 2022 hingga kini harga daging ayam terus melonjak dalam hitungan hari dan belum menunjukkan tanda segera turun.
Padahal harga daging ayam di Pasar Kramat Jati saat ini per ekornya naik berkisar Rp4 ribu hingga Rp5 ribu per kilogram, tergantung kepada ukuran yang dijual.
Harga ayam ukuran normal yang sebelumnya Rp28 ribu naik menjadi Rp32 ribu, ukuran lebih besar melonjak dari Rp40 ke Rp45 ribu per kilogram, dan paling besar Rp50 ribu ke Rp55 ribu.
Pedagang di Pasar Kramat, Suryanti (33) mengatakan khawatir bila harga daging ayam kembali melonjak bila pemerintah tidak segera mengambil langkah mengatasi kenaikan.
Baca juga: Kesaksian Penjual saat Penculik Anak Beli 5 Porsi Ayam Goreng di Gunung Sahari: Banyak Juga Duitnya
"Kalau nanti naik lagi bisa tembus Rp60 ribu per ekornya. Karena sekarang ini sudah bukan naik lagi harganya, sudah ganti harga. Kalau naik kan sedikit," kata Suryanti, Selasa (20/12/2022).
Kenaikan harga ini dikeluhkan pedagang karena membuat mereka harus merogoh uang lebih banyak untuk modal usaha, pun dengan pembeli yang harus mengurangi jumlah belanja.

Suryanti mencontohkan pedagang makanan yang biasanya dalam satu kali belanja membeli sebanyak 20 ekor ayam, kini semenjak harga naik mengurangi pembelian menjadi hanya 10.
"Penyebab naiknya harga apa saya sendiri juga enggak tahu. Kalau saya tanya katanya naik dari sananya (rumah pemotongan). Ya mudah-mudahan sih harga enggak naik lagi," ujar Suryanti.
Mistri, pedagang daging ayam di Pasar Kramat Jati lainnya juga khawatir harga dapat kembali melonjak saat mendekati hari raya Natal dan tahun baru sehingga memberatkan daya beli.
Baca juga: Penculik Anak di Gunung Sahari Sempat Mampir ke Kios Ayam Goreng, Pedagang Tak Menaruh Curiga
Pasalnya kenaikan harga pada hari raya agama dan momen libur panjang merupakan hal yang kerap terjadi setiap tahun, namun sulit diantisipasi pemerintah.
"Kayaknya bisa naik lagi, soalnya mau tahun baru. Iya sudah biasa, kalau mau hari raya. Harapannya harganya bisa berkurang sedikit atau kembali normal," tutur Mistri.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News