Sisi Lain Metropolitan
Masih Ada Klinik Gratis di Jakarta, Dokternya Rela Dibayar Pakai Doa: Simak 5 Faktanya
Di Jakarta masih ada klinik gratis, dan pasiennya ramai bisa sampai 60-100 orang per hari.
Penulis: Bima Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM - Di Jakarta masih ada klinik gratis, dan pasiennya ramai bisa sampai 60-100 orang per hari.
Klinik tersebut bernama Klinik Aditya Medika, berlokasi di Jalan Pagelarang, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.
Pendirinya adalah dr. Sukma Aditya Putra, MKM, CHt, CI, seorang aparatur sipil negara (ASN) Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Ia sama sekali tidak mematok harga untuk pelayanan kesehatan yang diberikannya, bahkan gratis untuk dhuafa.
Kepada TribunJakarta, Aditya berbagi cerita soal klinik yang didirikan pada 2022 itu.
Sempat Diragukan
Aditya mengatakan tidak semua warga percaya bahwa pelayanan diberikan secara sukarela dan bahkan gratis bagi warga dhuafa.
"Yang ragu banyak, bahkan kemarin yang sudah diposting di Instagram ada komentar warga. Katanya dia tinggal dekat klinik, tapi ragu untuk berobat," kata dr. Aditya, Minggu (2/11/2025).
Warga mengaku ragu karena Klinik Aditya Medika yang berdiri pada ruko tiga lantai itu tampak bagus, kondisi ruang pelayanan pun nyaman sehingga mereka sempat merasa khawatir.
Beberapa dari mereka terlebih dahulu mengonfirmasi di bagian pendaftaran apakah pelayanan medis yang diberikan benar dapat dibayarkan secara sukarela tanpa dipatok harga.
Padahal di bagian depan Klinik Aditya Medika terpampang spanduk dan baliho bahwa pelayanan diberikan tanpa mematok harga, dan gratis bagi warga tidak mampu atau dhuafa.
"Pernyataan dari warga itu katanya klinik bagus banget dari luar. Di bagian depan memang sudah ada tulisan besar bayar sukarela, gratis bagi dhuafa. Tapi ragu karena kliniknya besar," ujarnya.
Pelayanan Bintang 5
Dokter Aditya menuturkan sejak awal mendirikan Klinik Aditya Medika dia memang berniat membuat klinik sosial namun dengan pelayanan dan kondisi layaknya bintang lima.
Tujuannya agar warga yang secara ekonomi tidak mampu mengakses layanan kesehatan dapat nyaman, dan terpenting tidak harus memusingkan masalah biaya pengobatan.
Pun diakuinya tidak mudah untuk menanggung seluruh biaya operasional dan membayar gaji pegawai, tapi niat tulus mendirikan klinik sosial sebagai bentuk sedekah membuatnya bertahan.
"Kita berusaha memaksimalkan pelayanan kesehatan. Walaupun sosial, tapi tetap kita usahakan pelayanan kesehatan, keramahan, obat-obatannya semuanya bintang lima, berkualitas," tuturnya.
Rata-rata per harinya 60-100 warga datang untuk mendapat pelayanan kesehatan atas kondisi di Klinik Aditya Medika, jumlahnya cenderung meningkat dibandingkan saat awal klinik didirikan
Pelayanan Lengkap
| Dicemooh Rekan, Curhat Dokter Aditya Dirikan Klinik Bayar Seikhlasnya Hingga Pakai Doa di Cipayung |
|
|---|
| Dokter Aditya di Jaktim Pasang Tarif Klinik Seikhlasnya Hingga Bayar Pakai Doa |
|
|---|
| Satpol PP Di Jakbar Jago Bahasa Inggris, Akui Terinspirasi Metallica hingga Fast & Furious |
|
|---|
| Cerita Mr Dede Satpol PP Viral Jago Bahasa Inggris: Cita-cita Jadi Diplomat, Awal Karier Jadi Hansip |
|
|---|
| Viral! Satpol PP DKI Jago Bahasa Inggris, Mr Dede Cerita Punya Teman Bule yang Mengubah Hidupnya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/KLINIK-BAYAR-SEIKLAHSNYA-Tampak-depan-Klinik-Aditya-Medika.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.