Sisi Lain Metropolitan
Dicemooh Rekan, Curhat Dokter Aditya Dirikan Klinik Bayar Seikhlasnya Hingga Pakai Doa di Cipayung
Niat dokter Aditya dirikan klinik dengan bayaran seikhlasnya hingga pakai doa sempat dicemooh temannya. Ini curhatnya pada Minggu (2/11/2025).
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Niat dr. Sukma Aditya Putra, MKM, CHt, CI mendirikan klinik dengan bayaran seikhlasnya dan gratis bagi warga dhuafa sempat mendapat cibiran dari temannya.
Beberapa temannya mencemooh Klinik Aditya Medika yang didirikan sejak tahun 2022 lalu karena klinik dijalankan justru membebani kantong dr. Aditya, bukan menghasilkan keuntungan.
Padahal niat dr. Aditya mendirikan Klinik Aditya Medika di Jalan Pagelarang, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur yang dibangun dengan menyisihkan uang gajinya demi membantu sesama.
"Teman ya macam-macam, ada yang mendukung tapi ada juga mencibir. Katanya ngapain bikin klinik sosial, kan boncos (rugi) terus, nombok terus," kata dr. Aditya, Minggu (2/11/2025).
Diakui dr. Aditya butuh biaya besar sejak awal mendirikan Klinik Aditya Medika pada sebuah Ruko tiga lantai karena dia harus menabung terlebih dahulu untuk mendapatkan modal.
Setelah klinik berdiri pun masalah tak langsung selesai, karena dr. Aditya harus menanggung seluruh biaya untuk membeli peralatan kesehatan, obat-obatan, dan biaya penunjang lain seperti listrik.
Terlebih seluruh pegawai yang kini bertugas di Klinik Aditya Medika membantu pelayanan warga memperoleh gaji, hanya dr. Aditya seorang tidak mendapatkan gaji.
Hingga kini tercatat ada empat orang dokter, dua perawat, dua petugas farmasi, dua petugas administrasi, dan satu orang cleaning service yang bertugas di Klinik Aditya Medika.
"Tapi saya tetap berpegang teguh, Bismillah atas izin Allah SWT agar klinik tetap buka. Karena masih banyak masyarakat yang membutuhkan. Kalau bukan kita siapa yang membantu," ujarnya.
Aditya yang kini tercatat sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Dinas Kesehatan DKI Jakarta menuturkan bila dihitung secara logika maka dia tentu tidak sanggup menjalankan klinik sosial.
Selain faktor uang, dr. Aditya harus membagi waktu antara tugasnya sebagai ASN di Dinas Kesehatan DKI Jakarta dengan pelayanan masyarakat di Klinik Aditya Medika.
Tapi berkah dari niat tulus lewat sedekah pelayanan kesehatan di Klinik Aditya Medika membuat dr. Aditya mampu bertahan, bahkan pelayanan di klinik terus meningkat seiring tahun.
"Klinik sosial ini bagian dari bentuk ibadah. Bagian dari amal jariyah. Mungkin hitungan matematika dunia boncos, minus. Tapi Insya Allah keberkahannya, amal jariyahnya abadi, kekal," tuturnya.
Kini layanan diberikan Klinik Aditya Medika meliputi pemeriksaan kesehatan umum dewasa dan anak, pelayanan gawat darurat, konsultasi obat, bedah minor, cek gula darah, kolesterol, dan asam urat.
Kemudian sunat dengan metode terbaru, fisioterapi (inhalasi nebulizer), rapid test antigen, thibbun nabawi, perawatan luka, pelayanan KIA/KB, hipnoterapi, dan keluhan medis lainnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/KLINIK-BAYAR-SEIKLAHSNYA-dr-Sukma-Aditya-Putra.jpg)
												      	
												      	
				
			
											
											
											
											
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.