Bos Perusahaan Swasta Aniaya Anak

Pekan Depan, Polisi Periksa Bos Perusahaan yang Aniaya Anak Kandung di Apartemen Jaksel

Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan akan memeriksa Bos perusahaan swasta berinisial RIS yang menganiaya anak kandungnya pekan depan.

kolase Instagram
Bos perusahaan swasta ternama berinisial RIS (53) menendang dan memukuli anak kandungnya KR. Namun hingga saat ini RIS belum juga ditangkap. Ibu korban memelas meminta keadilan. Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan akan memeriksa Bos perusahaan swasta berinisial RIS yang menganiaya anak kandungnya pekan depan. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan akan memeriksa Bos perusahaan swasta berinisial RIS yang menganiaya anak kandungnya.

Peristiwa penganiayaan itu terjadi di tempat tinggal pelaku di Apartemen kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pemeriksaan terhadap RIS bakal dilakukan pekan depan.

"Nanti dalam waktu dekat kami akan panggil terlapor sebagai saksi dalam rangka proses penyidikan. Minggu depan," kata Ade kepada wartawan, Sabtu (24/12/2022).

Namun, Ade belum memastikan hari pemeriksaan pelaku. Ia hanya menyebutkan bahwa pemanggilan seseorang sebagai saksi membutuhkan waktu.

Baca juga: Bos Perusahaan Swasta yang Aniaya Anak Ingin Damai, Mantan Istri Ngaku Kerap Di-SMS: Tak Akan Mundur

"Minggu depan ya, karena minggu ini akan kami kirimkan panggilan. Sebagaimana diatur di KUHAP, perlu waktu yang cukup untuk memanggil orang supaya orang itu beberapa hari kemudian datang," ujar dia.

Pada Kamis (22/12/2022) lalu, ibu dari dua anak yang menjadi korban penganiayaan oleh ayah kandungnya di Apartemen Signature Park, Tebet, mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan.

Didampingi pengacaranya, Muhammad Syafri Nur, wanita berinisial KEY itu datang untuk menyerahkan sejumlah barang bukti kepada penyidik.

Syafri mengatakan, dua korban berinisial KR (10) dan KA (12), juga telah menjalani visum di Rumah Sakit (RS) Tarakan.

"Dari tadi pagi kami sudah mendampingi klien untuk dilakukan visum di Rumah Sakit Tarakan. Nah, setelah visum kami kemari, karena kami juga membawa beberapa barang bukti yang dipergunakan oleh terlapor ini pada saat melakukan penganiayaan," kata Syafri di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis lalu.

Bos perusahaan swasta berinisial RIS (53) yang menganiaya dua anak kandungnya KR (10) dan KA (12) rupanya ingin berdamai.
Bos perusahaan swasta berinisial RIS (53) yang menganiaya dua anak kandungnya KR (10) dan KA (12) rupanya ingin berdamai. (kolase Instagram)

Beberapa barang bukti itu di antaranya gagang sapu, koper, dan tempat sampah.

Barang-barang tersebut diduga digunakan pelaku berinisial RIS saat melakukan penganiayaan.

"Ada beberapa macam termasuk gagang sapu, koper yang dibanting-banting itu, tempat sampah yang pecah. Ya pokoknya yang berkaitan dengan apa yang kita laporkan dan itu dipergunakan sebagai alat pada saat melakukan perbuatan itu ya kita hadirkan kepada penyidik," ujar dia.

Polisi sebelumnya membantah baru menangani kasus penganiayaan oleh bos perusahaan swasta terhadap anak kandungnya setelah beredar video viral di media sosial.

KEY melaporkan kejadian penganiayaan itu ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 23 September 2022.

Di sisi lain, kasus ini mencuat setelah video yang merekam aksi pelaku saat menganiaya anaknya pada Selasa (20/12/2022).

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pada awal penanganan kasus ini polisi lebih dulu melakukan konseling dengan merujuk korban ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) DKI.

"Tidak, karena waktu itu kita melakukan konseling untuk memastikan peristiwa yang dilaporkan adalah kekerasan terhadap anak, sebagaimana diatur di Pasal 76 juncto, Pasal 80 dan juga mengacu pada Pasal 15 tentang perlindungan anak," kata Ade kepada wartawan, Kamis (22/12/2022).

Dari konseling tersebut, jelas Ade, penyidik coba mendalami kekerasan fisik dan psikis yang dialami korban.

Baca juga: Bos Perusahaan Tega Pukuli Anak Gara-gara Korban Bolos Sekolah Daring, Pelaku Juga Pernah KDRT Istri

Ade menambahkan, penyidik juga berupaya mengumpulkan fakta dan bukti-bukti lainnya.

"Kami mencoba mendalami dan memastikan apakah peristiwa yang terjadi, kekerasan fisik atau psikis, itu kami melakukan upaya pengumpulan fakta-fakta, dan bukti-bukti," ujar dia.

Selain itu, Ade menyebut pihaknya baru menerima rekaman video aksi penganiyaan yang viral di media sosial dua hari lalu.

"Setelah akhirnya kami menerima rekaman video kurang lebih tiga hari atau dua hari yang lalu, kemudian dilakukan gelar perkara, akhirnya penyidik menentukan bahwa diduga ditemukan sebuah peristiwa pidana. Akhirnya prosesnya kami tingkatkan menjadi proses penyidikan," jelas Ade.

Video yang viral di media sosial diunggah oleh akun Instagram @ikeyyuuuu.

Dalam narasinya, akun tersebut menyebut pelaku sebagai pejabat eksekutif di salah satu perusahaan swasta.

Dalam video itu terlihat RIS memukul kepala anaknya menggunakan tangan. Tak sampai di situ, RIS juga menendang anaknya.


Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved