Kaleidoskop 2022

KALEIDOSKOP 2022: Kisah Tragis Koki Muda di Jaksel, Tewas di Tangan Wanita Penyuka Sesama Jenis

Peristiwa pembunuhan koki muda di TPU Kober, Jakarta Selatan menjadi salah satu kasus kriminal yang mengenaskan dan menghebohkan publik.

Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Muji Lestari
TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim
Kolase - Lelih Mawali alias LM (38; kanan), dalang pembunuhan koki muda Fiky Firlana (28) di TPU Kober Ulujami, dihadirkan dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (14/2/2022). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim 

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Pembunuhan koki muda bernama Fikih Firlana (22) menjadi salah satu kasus kriminal di Jakarta Selatan yang menghebohkan publik pada tahun 2022.

Fikih tewas dengan kondisi mengenaskan setelah dihabisi dua pembunuh bayaran.

Jasad korban ditemukan tergeletak berlumuran darah di samping salah satu makam di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (10/2/2022) sekira pukul 05.10 WIB.

Berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan jenazah, polisi menemukan dua luka tusuk di perut korban.

Tim gabungan dari Resmob Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan melakukan penyelidikan sejak hari pertama jasad Fikih ditemukan.

Polisi mulai mengumpulkan bukti dan meminta keterangan saksi-saksi di sekitar TKP.

Baca juga: Terkuak Pesan Terakhir Wanita Penyuka Sesama Jenis Buat Koki Muda Sebelum Dihabisi Eksekutor di TPU

Dari hasil penyelidikan, polisi menyimpulkan bahwa Fikih merupakan korban pembunuhan.

Dalang pembunuhan Fikih ternyata seorang wanita bernama Lelih Mawali (38). Ia menyewa dua pembunuh bayaran berinisial MYL (18) dan DR (22).

Lelih ditangkap oleh tim Resmob Polda Metro Jaya di kawasan Kembangan, Jakarta Barat.

Sebelum menangkap Lelih, Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan lebih dulu meringkus dua pembunuh bayaran.

MYL dibekuk di kawasan Tangerang, sedangkan DR ditangkap di jalan layang di daerah Srengseng, Jakarta Barat.

Polisi terpaksa menembak kaki MYL dan DR lantaran keduanya berusaha melarikan diri saat ditangkap.

AKBP Ridwan Soplanit yang saat itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan mengatakan, kedua eksekutor bayaran itu baru menerima bayaran Rp 500 ribu dari total Rp 1 juta yang dijanjikan untuk masing-masing orang.

"Dijanjikan 1 orang Rp 1 juta, yang dikasih baru Rp 500 ribu. Baru dibayar DP saja, dia langsung eksekusi," ujar Ridwan, Jumat (11/2/2022).

Adapun motif pembunuhan ini karena didasari rasa cemburu. Lelih diduga memiliki kelainan seksual atau penyuka sesama jenis.

"Saudari LM ini diduga memiliki kelainan seksual yaitu yang bersangkutan seorang lesbi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan.

Polisi menghadirkan tersangka utama Lelih Mawali (38; baju tahanan oranye) dalam rekonstruksi kasus pembunuhan koki muda Fikih Firlana (22) di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (24/2/2022).
Tersangka utama Lelih Mawali (38; baju tahanan oranye) dalam rekonstruksi kasus pembunuhan koki muda Fikih Firlana (22) di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (24/2/2022). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Zulpan mengungkapkan, Lelih cemburu karena korban berpacaran dengan perempuan bernama Hilda Nurlangi (28).

Di sisi lain, Lelih juga memiliki hubungan spesial dengan Hilda yang telah berjalan selama 9 tahun.

"Pelaku LM ini memiliki hubungan spesial atau khusus dengan saksi HN yang sudah berlangsung cukup lama pengakuannya 9 tahun, sehingga dengan adanya hubungan asrama antara saudari HN dengan korban FF ini menimbulkan kecemburuan dari pelaku utama," ujar dia.

Selama 9 tahun itu, Lelih disebut membiayai hidup Hilda dengan memberikan uang setiap bulannya.

Baca juga: Kode Lelih Sebelum Habisi Nyawa Koki Muda di TPU Kober, Pantau Pergerakan Korban Selama 2 Jam

"Selama 9 tahun dia (Lelih) memberikan pembiayaan hidup (ke Hilda) karena juragan kontrakan dia. Banyak kontrakannya, jadi dia ngasih uang bulanan," kata Zulpan.

Namun, lanjut Zulpan, secara tidak sengaja mengenalkan Hilda kepada Fikih.

Hubungan Hilda dan Fikik pun berlanjut hingga mereka berpacaran. Lelih cemburu dan sakit hati melihat kedekatan Hilda dan Fikih.

"Tiba-tiba dia juga membawa orang, nggak sengaja dikenalkan (Fikih ke Hilda), malah jadian," ujar Zulpan.

Selain itu, Lelih juga merasa sakit hati kepada Fikih lantaran motor yang dipinjam korban dikembalikan dalam kondisi rusak.

"Motor tersebut dalam keadaan rusak dan juga STNK tidak ada karena ditilang di jalan raya sehingga pelaku LM menganggap korban FF ini tidak bertanggung jawab," ungkap Zulpan.

Untuk menghabisi nyawa Fikih, Lelih menyusun rencana secara matang selama satu bulan. Mulai dari mempelajari kebiasaan korban hingga menyewa pembunuh bayaran.

"Sudah dari bulan Januari direncanakan," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan saat itu Kombes Budhi Herdi Susianto.

Bahkan, terungkap fakta bahwa Lelih sebelumnya sudah dua kali berupaya menghabisi nyawa Fikih di lokasi berbeda.

Namun, Budhi mengungkapkan, dua kali upaya percobaan pembunuhan itu gagal karena berbagai alasan.

Dua tersangka eksekutor pembunuhan koki muda Fikih Firlana (22) yakni MYL (18) dan DR (22) mempraktikkan adegan menelepon tersangka utama Lelih Mawali (38) dalam rekonstruksi kasus pembunuhan koki muda Fikih Firlana (22) di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (24/2/2022).
Dua tersangka eksekutor pembunuhan koki muda Fikih Firlana (22) yakni MYL (18) dan DR (22) mempraktikkan adegan menelepon tersangka utama Lelih Mawali (38) dalam rekonstruksi kasus pembunuhan koki muda Fikih Firlana (22) di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (24/2/2022). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

"Intinya mau mencelakai korban dengan berbagai macam cara cuma risikonya kok kayaknya nggak pas, banyak saksi," ujar dia.

"Dua kali tidak berhasil, ini yang ketiga yang berhasil. Pas terakhir ini yang sepi dan memungkinkan," tambahnya.

Lelih lebih dulu mempelajari kebiasaan korban yang sering berkunjung ke rumah kekasihnya, Hilda Nurlangi (28).

Sebagai informasi, rumah Hilda dan TKP pembunuhan hanya berjarak sekitar 100 meter.

Baca juga: Cinta Lelih ke Hilda Bertepuk Sebelah Tangan, Pacar Korban Pembunuhan TPU Kober Hanya Anggap Teman

Rumah Hilda masih berada di area TPU Kober, Ulujami. Sementara itu, Lelih dan dua eksekutor bayaran menunggu tepat di gerbang masuk TPU.

"Dia (Lelih) sudah tau kebiasaannya, jadi pada saat korban melintas itu dari rumah pacarnya, mereka sudah nunggu," ujar Zulpan.

Lelih lebih dulu menjemput kedua eksekutor bayaran pada Kamis (10/2/2022) sekitar pukul 01.30 WIB.

Eksekutor DR dijemput di kawasan Srengseng, Jakarta Barat. Sedangkan MYL dijemput di Cipondoh, Tangerang.

"Dijemput menggunakan mobil Terios warna hitam dengan nopol B 1932 VFQ milik saudari LM. Selanjutnya LM, DR dan MYL menuju TKP kurang lebih pukul 02.30 ini hendak menunggu korban atau saudara FF," kata Zulpan.

Sekitar pukul 03.30 WIB ketika Fikih pulang dari rumah Hilda, dua eksekutor itu langsung mencegat korban yang mengendarai sepeda motor.

MYL berperan menusuk korban, sedangkan DR bertugas mencekik leher Fiky. Korban pun tewas di tempat.

Setelahnya, salah satu eksekutor membawa kabur sepeda motor korban beserta tas dan dompetnya.
 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved