Pembunuhan Remaja di Pagedangan
Kakak Adik di BSD Butuh 5 Menit untuk Bunuh Remaja 15 Tahun, Padahal Sebelumnya Mereka Pesta Bareng
Kepada petugas, para pelaku mengaku membutuhkan waktu lima menit untuk membunuh FM. Padahal sebelumnya, mereka pesta bareng.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Siti Nawiroh
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Para pelaku membutuhkan waktu lima menit untuk membunuh FM remaja 15 tahun yang mayatnya dibuang begitu saja di kawasan BSD, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.
Jasad korban dibuang dan tergeletak begitu saja di kawasan BSD di pinggir jalan raya Kampung Sawah, RT.01/03, Desa Lengkong Kulon, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Minggu (1/1/2023).
Hingga akhirnya kurang dari 24 jam, Polres Tangerang Selatan berhasil membekuk tiga tersangka yakni berinisial I (20), S (22), dan A (13).
Yang mana di antara dua pelaku adalah seorang kakak beradik.
Kepada petugas, para pelaku mengaku membutuhkan waktu lima menit untuk membunuh FM.
"Mereka, terutama si I ini yang menjerat leher FM membutuhkan waktu selama lima menit untuk membunuh FM," kata Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Sarly Sollu di Polsek Pagedangan, Selasa (3/1/2023).
Menurut dia, awalnya I yang notabenenya adalah adik dari S ini mencekik leher FM menggunakan tangan kosong.
Karena masih ada perlawanan dari FM dan masih hidup, I kemudian menggunakan tali sepatu untuk menjerat leher korbannya.
"Karena masih hidup I akhirnya menggunakan tali sepatu untuk menjerat leher FM. Nah peran pelaku ketiga yakni A membantu memegangkan kaki FM karena dibentak dan disuruh I," papar Sarly.
Sebelum kejadian pembunuhan, ternyata ketiga pelaku dan korban tengah melakukan pesta minuman keras (miras) bersama empat temannya.
Mereka pesta miras disebuah kontrakan kawasan Kebon Nanas, Kota Tangerang untuk merayakan pergantian tahun baru 2023.
"Kontrakan mereka ada di Kota Tangerang, lokasinya di pojokan sekali tertutup dengan banyak warung," ujar Sarly.
Baca juga: Saling Ejek Orangtua Jadi Alasan Remaja Dibunuh Kakak Beradik di BSD, Semua Dalam Kondisi Mabuk
Awal mula kejadian karena antara I dan FM sempat cekcok karena menghina orangtua.
"Korban (FM) dan I mereka sambil minum terjadi cekcok. Dari keterangan I, korban menghina dari pada orangtua pelaku I," tutur Sarly
"Kemudian, pelaku I ancam akan bunuh dia dan akhirnya korban menantang kalau bisa bunuh saya," sambungnya.
Menurut Sarly, korban FM menghina orangtua I dengan kata buntung dan menghina fisik.
Hal tersebut memicu emosi I adik dari S yang berujung penganiayaan terlebih, pelaku dipengaruhi minuman keras.

"Hasil keterangan soal ledekan itu dari tersangka soal mengejek bapaknya, bapaknya kucing hitam, tangannya buntung," papar Sarly.
Saat ditemukan kali pertama oleh warga, kondisi jasad FM penuh luka, terutama pada bagian leher dan jempol kaki kiri.
"Di leher luka jeratan tali, ada juga di kaki, karena pada saat melakukan pembuangan jasad itu menggunakan motor bonceng tiga," jelas Kapolsek Pagedangan, AKP Seala Syah Alam.
Dari hasil autopsi di RS Kramat Jati dan penyelidikan, para pelaku menjerat leher FM menggunakan tali sepatu.
Sehingga, bocah berusia 15 tahun tersebut diduga kuat tewas lemas karena kehabisan nafas.
"Sudah jelas penyebab kematiannya pasti jeraran di leher menggunakan tali itu. Ada tali sepatu digunakan," sambung Seala.
AKP Seala Syah Alam mengatakan, dalam waktu kurang dari 24 jam pihaknya mengamankan tiga pelaku pembunuhan FM.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.