PSI Desak Heru Budi Bongkar Sumur Resapan yang Justru Bahayakan Warga Jakarta
Fraksi PSI DKI Jakarta meminta Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengevaluasi sumur resapan. Ini alasannya.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta meminta Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengevaluasi sumur resapan.
Diketahui, sumur resapan adalah salah satu warisan Anies Baswedan yang masih dilanjutkan Heru untuk mengantisipasi banjir di Jakarta.
Namun keberadaan sumur resapan masih menjadi kontroversi.
Terbaru, proyek sumur resapan yang ada di Jalan Batu Ceper Raya, Gambir, Jakarta Pusat menjadi sorotan karena ada truk yang terperosok.
Momen tersebut viral di media sosial.
Baca juga: Heru Budi Mau Lanjutkan Program Warisan Anies Baswedan, PKS: Sumur Resapan Perlu untuk Cegah Banjir
Banyak netizen termasuk musisi Addie MS yang memposting video truk molen terperosok di proyek sumur resapan Jalan Batu Ceper Raya.
Dia pun meminta agar proyek sumur resapan itu dievaluasi.
Sekretaris Fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana juga turut menanggapi banyaknya masalah yang timbul imbas dari pembangunan sumur resapan.
Bahkan, dia menyebut pembangunan sumur resapan juga membahayakan warga imbas dari pembangunan sumur resapan yang tak tepat guna.

"Sumur resapan fungsinya menangani banjir tapi itupun belum maksimal," kata William, Jumat (6/1/2023).
William menuturkan, insiden adanya kendaraan yang terperosok ke sumur resapan sudah berulangkali terjadi.
"Harus dievaluasi sumur resapan yang dibangun asal-asalan dan potensi membahayakan pengguna," kata dia.
Menurut William, mestinya pembuatan sumur resapan mengedepankan fungsi menyerap air dengan kajian menentukan titik mana saja yang potensial untuk dilakukan pembangunan.
Baca juga: Program Sumur Resapan Dilanjutkan di Era Heru Budi, Anggaran Diturunkan Jadi Rp1 Miliar
Bukan dengan sporadis membangun ratusan sumur dengan titik -titik yang nantinya menjadi sumber bahaya bagi warga sekitar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.