Kasus Mutilasi di Bekasi

Sosok Ecky Si Pelaku Mutilasi Suka Bohong, Korbannya Justru Berprestasi dan Dikenal Tanggung Jawab

Berbeda jauh dengan Ecky, korban pembunuhan Ecky, Angela yang dikenal sosok berprestasi bahkan bertanggungjawab.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Kolase TribunJakarta
Terungkap sosok Ecky si pelaku mutilasi di Bekasi sering bohong dan doyan cari wanita. Berbeda jauh dengan Ecky, korban pembunuhan Ecky, Angela yang dikenal sosok berprestasi bahkan bertanggungjawab. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Terungkap sosok Ecky si pelaku mutilasi di Bekasi sering bohong dan doyan cari perempuan.

Berbeda jauh dengan korban pembunuhan Ecky, Angela yang dikenal sosok berprestasi bahkan bertanggungjawab.

Sosok Angela yang pintar, ramah, dan bertanggungjawab membuat keluarga amat sangat kehilangan.

Keluarga meminta agar Ecky dihukum seberat-beratnya setelah membuat tewas Angela pada November 2021 lalu memutilasi jasadnya.

Orang dari masa lalu Ecky muncul mengungkap sosok sebenarnya pelaku mutilasi tersebut.

Adalah A (35), seorang wanita yang mengaku sebagai mantan kekasih Ecky. A berpacaran dengan Ecky pada awal 2017 sampai akhir 2018.

Ketika berpacaran, Ecky adalah pria manipulatif dam kerap meminjam sejumlah uang.

"Saya menemukan banyak kejanggalan dan mulai merasa kalau dia mau manfaatin saya. Saya cari tahu, memang dia ini punya banyak perempuan yang bermasalah karena ingin menagih utang," ujar A kepada Kompas.com, Sabtu (7/1/2023).

Tagihan uang itu diminta oleh sejumlah wanita yang telah menjadi korban Ecky.

Ketika ditanya soal tagihan uang itu, Ecky selalu mengelak dan mengaku tak pernah mengenal perempuan-perempuan itu.

"Saya sempat nanya, waktu itu dia (Ecky) bilang dan menganggap, perempuan itu hanya mengejar (suka) sama dia lah, terus juga dia bilang itu cuma teman, jadi ya sudahlah," kata A.

Tak hanya itu, A juga menyebut Ecky tukang bohong.

Ecky mengaku bekerja sebagai dokter saat awal berkenalan dengan A.

Baca juga: Ecky Dicurigai Terlibat Kematian Anak Angela di 2018, Keterangan Mantan Kekasihnya Jadi Petunjuk

Kala itu, A tak menaruh rasa curiga. Sebab, ia beberapa kali bertemu Ecky di RSCM Jakarta Pusat.

"Aku kenal sama pelaku itu tahun 2017 dan waktu itu pelaku mengaku sebagai seorang dokter, kenalnya itu dari media sosial dan waktu itu memang nyambung," ungkap A.

Pertemuan itu juga terjadi ketika A menjadi relawan untuk pasien anak penyintas kanker.

"Waktu itu dia mengaku lagi kuliah S2 dan ambil spesialis. Dia mengaku awalnya dokter dan bahkan sempat pakai jas putih," kata A.

Ecky Listiantho (34) pelaku mutilasi almarhum Angela Hindriati Wahyuningsih (54).
Ecky Listiantho (34) pelaku mutilasi almarhum Angela Hindriati Wahyuningsih (54). (Kompas.com)

Beda jauh dengan korbannya yang berprestasi

Angela merupakan sosok wartawati berprestasi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Kompas.com, Angela menekuni bidang jurnalistik secara profesional di sepanjang periode 2004 hingga 2016.

Saat menjalani profesi sebagai wartawati, Angela pernah menyabet sejumlah penghargaan atas karya jurnalistiknya dari lembaga nasional dan internasional.

Sepanjang 2007 saja, Angela menyabet tiga penghargaan, yakni juara kedua "National Environmental Reporting Competition" yang diadakan Antara.

Kemudian, juara pertama "National Health Journalism Competition" yang diadakan Kementerian Kesehatan, dan juara kedua "National Competition on Children Rights Journalism" yang diadakan UNICEF.

Adapun pada 2010, Angela menyabet penghargaan juara kedua "Best Journalistic Work on Education" yang diadakan oleh Sampoerna Foundation.

Selain berprestasi di bidangnya, di mata keluarga, Angela merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap berbagai pekerjaan yang ia geluti.

Hal tersebut diungkapkan oleh kakak Angela, Turyono.

Baca juga: Detik-detik Ecky Habisi Angela Lalu Memutilasinya, Korban Minta Menikah tapi Pelaku Punya Anak Istri

"Angela itu seorang yang baik, penuh tanggung jawab apabila bekerja," ujarnya.

Turyono juga mengungkit bahwa Angela merupakan seorang penyayang kepada keluarga dan lingkungan sekitarnya.

Bahkan, Angela Hindriati mudah menyesuaikan diri dengan teman-temannya.

Berbagai prestasi dan warisan positif yang Angela ukir sepanjang hidupnya membuat keluarga sangat terpukul dengan berita kematian Angela.

Pihak keluarga juga meminta aparat penegak hukum agar pelaku mutilasi Angela, yakni Ecky Listiantho dihukum seberat-beratnya.

"Ini permintaan saya pribadi dan keluarga supaya pelaku bisa dihukum seberat-beratnya," harap Turyono.

M Ecky Listiantho (34) dan Angela Hindriati (54).
M Ecky Listiantho (34) dan Angela Hindriati (54). (Kolase Foto Tribun Jakarta)

Hilang sejak 2019

Hilang sejak 2019 Sebelum potongan jasadnya ditemukan di dalam boks di sebuah rumah kontrakan di Tambun, Bekasi, Angela telah dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak Juli 2019.

Kala itu, posisi terakhir Angela berada di Hotel Grand Cordella, Kota Bandung, untuk melaksanakan tugas dari kantornya.

"Pada 23 Juni 2019 berangkat ke Bandung untuk tugas, check out dari hotel pada Senin (24/6/2019) sekitar pukul 10.00 WIB," kata Turyono.

Pada Senin (24/6/2019), sekitar pukul 12.00 WIB, Turyono mengatakan bahwa Angela masih berkomunikasi (chat) di grup Whatsapp kantornya.

Dalam percakapan di grup Whatsapp tersebut, Angela Hindriati menyampaikan bahwa dirinya sedang dalam perjalanan pulang dari Bandung ke Jakarta.

Namun usai mengirim pesan tersebut, sosok Angela menghilang bak ditelan bumi.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun bekasi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved