Dinkes Kota Tangerang Ingatkan Bahaya Konsumsi Chiki Ngebul, Bisa Akibatkan Luka Dalam

Namun, secara pasti, dampak mengonsumsi nitrogen cair lewat chiki ngebul atau ice smoke bisa menyebabkan cold burn atau frostbite.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Acos Abdul Qodir
dragonbreath
Ilustras bahaya chiki ngebul alias cikbul atau ice smoke dari nitrogen cair, camilan yang tren di kalangan anak-anak 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengingatkan bahayanya mengonsumsi makanan chiki ngebul.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan Surat Edaran (SE), atas laporan kasus kedarutan medis makanan berasap mengandung nitrogen cair atau disebut dengan chiki ngebul.

Dimana adanya beberapa anak SD di Tasikmalaya yang keracunan pasca-mengonsumsi camilan tersebut.

Dalam SE tersebut, dinyatakan hanya terjadi peningkatan kasus dalam penggunaan nitrogen cair yang bersifat lokal.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni mengatakan, semua pihak harus lebih ketat memeriksa apakah ada izin edarnya atau tidak.

"Lalu apakah masuk ke dalam pangan siap saji atau tidak, food grade atau tidak. Sumber nitrogennya dari mana, food grade atau tidak, hygiene sanitasi sarananya bagaimana," papar Dini kepada wartawan, Selasa (10/1/2023).

Baca juga: Sebabkan Puluhan Anak Keracunan di Jabar, Apa Itu Chiki Ngebul dan Bahayanya? Berikut Penjelasannya

Namun, secara pasti, dampak mengonsumsi nitrogen cair lewat chiki ngebul atau ice smoke bisa menyebabkan cold burn atau frostbite.

Bahkan lanjut Dini, beberapa kasus ekstrem mengatakan ice smoke bisa menyebabkan kerusakan internal pada organ.

Cold burn atau luka bakar dingin merupakan kerusakan lokal pada kulit dan jaringan lainnya akibat pembekuan.

"Luka bakar dingin ini dapat terjadi melalui sejumlah faktor, seperti paparan dingin yang berkepanjangan. Adapun risiko bahaya nitrogen cair apabila bersentuhan dengan tubuh, yaitu bisa menyebabkan kerusakan termal yang parah pada kulit, mata, maupun organ," ungkap Dini.

"Namun, tingkat keparahan cedera tergantung pada durasi dan area kontak,” sambungnya.

Baca juga: Cari Truk Buang Tinja di Gorong-gorong Dukuh Atas, Pemprov DKI: Kami Buru sampai Lubang Septic Tank

Lanjut dia, dalam kebanyakan kasus, cedera terjadi ketika kulit telanjang dan jaringan terbuka lainnya bersentuhan dengan nitrogen cair selama lebih dari beberapa detik.

"Misalnya, hal ini dapat terjadi jika seseorang menahan makanan berlapis nitrogen cair di mulutnya terlalu lama, atau jika camilan menempel di gusinya. Dengan itu, ada baiknya lebih waspada dengan pilihan jajanan yang ingin dikonsumsi sang anak," pungkas dia.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved