Kasus Mutilasi di Bekasi

Ecky Ternyata Ada saat Peringatan Setahun Anak Angela Meninggal, tapi Tak Hampiri Keluarga Korban

Ecky pernah terlihat saat di sekitar acara peringatan setahun putri Angela meninggal dunia pada Mei 2019.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Siti Nawiroh
Kolase Foto TribunJakarta
Pelaku mutilasi di Bekasi bernama Ecky Listiantho (34) ternyata sempat hadir ke peringatan satu tahun meninggalnya anak Angela Hindriati Wahyuningsih (54). Namun Ecky tak sampai menghampiri keluarga Angela, hanya ada di sekitaran tempat acara saja. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pelaku mutilasi di Bekasi bernama Ecky Listiantho (34) ternyata sempat hadir ke peringatan satu tahun meninggalnya anak Angela Hindriati Wahyuningsih (54).

Namun Ecky tak sampai menghampiri keluarga Angela, hanya ada di sekitaran tempat acara saja.

Hal itu diketahui dari cerita yang diungkap kerabat Angela, Djodit yang ditemui wartawan, Kamis (12/1/2023).

Angela merupakan korban pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan Ecky pada November 2021 lalu.

Jasad Angela baru ditemukan di sebuah kontrakan di Bekasi pada Desember 2022, atau setahun setelah pembunuhan itu terjadi.

Ecky menyimpan dengan rapih jasad Angela dalam sebuah kontener box yang kemudian di dalamnya berisi plastik yang membungkus jasad korban.

Ecky kemudian ditangkap bersama seorang perempuan tak lama setelah jasad Angela ditemukan.

Di sisi lain Djodit menceritakan dugaan awal mula Angela dan Ecky mulai saling mengenal.

Dikatakan Djodit, diduga Angela dan Ecky sudah saling mengenal sejak Mei 2019.

Pasalnya Ecky sempat terlihat di sekitar acara peringatan satu tahun meninggalnya putri Angela pada Mei 2019.

Seperti yang diketahui, putri Angela meninggal dunia pada Mei 2018 diduga bunuh diri di sebuah apartemen yang ditinggali keduanya.

"Tahun 2019 kita mengadakan peringatan setahun meninggalnya Sita (putri Angela), kita kumpul keluarga besar di Apartemen Taman Rasuna dan berdoa bersama,"

Baca juga: Motif Ecky Bunuh Angela Diduga Tak Cuma Karena Asmara, Siapkan Kontrakan untuk Eksekusi Korban?

"Pada saat itu kami mendapatkan info bahwa Ecky ada di sekitar situ," kata Djodit dikutip dari Facebook live Wartakotalive.com, Jumat (13/1/2023).

Namun dijelaskan Djodit, Ecky tak menghampiri keluarga besar Angela. Hanya ada di sekitar lokasi saja.

"Tapi (Ecky) tidak datang atau menemui kami, jadi artinya (Angela) sudah punya hubungan dengan Ecky," jelas Djodit.

Lebih lanjut Djodit menjelaskan, 24 Juni (Angela) dinyatakan bertugas ke Bandung tapi tak kembali.

Juru bicara keluarga sekaligus kakak sepupu Angela Hindriati, Djodit, seusai pemakaman jenazah korban mutilasi itu di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (12/1/2023).
Juru bicara keluarga sekaligus kakak sepupu Angela Hindriati, Djodit, seusai pemakaman jenazah korban mutilasi itu di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (12/1/2023). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

"Sehingga seminggu setelah itu akhir Juni atau awal Juli (Angela) ditanya oleh tempat dia bekerja yakni Superindo, tidak biasanya dia tidak datang tanpa memberikan informasi,"

"Akhirnya ditanya ke keluarga kami, kemudian ya kita cari bersama-sama kita lapor juga ke polisi," jelas Djodit.

Seminggu kemudian Djodit dan kerabat yang lain mencoba mendatangi apartemen milik Angela.

Namun dikatakan Djodit, apartemen itu sudah ditempati oleh Ecky.

Djodit kemudian meminta untuk bertemu dengan Ecky guna mencari tahu keberadaan Angela.

"Akhirnya kita coba mencari tahu kontak Ecky dan mengajak bertemu, akhirnya pada 15 Juli 2019 Ecky menemui kami," kata Djodit.

Pertemuan itu dilakukan di Stasiun Gambir karena Ecky hendak pulang ke rumahnya di Bandung.

Namun Djodit tak mendapatkan titik terang, Ecky pun mengaku tengah mencari keberadaan Angela.

Baca juga: Akhirnya Angela Korban Mutilasi Ecky Hidup Bersama dengan Putri Tercinta Kembali

"Kamu tahu dimana (Angela) apa tidak, dia menjawab saya juga sedang mencari terkait transaksi apartemen. Bagaimana transaksinya? Katanya apartemennya sudah dibeli dan dibayar secara tunai nilainya antara Rp 800 juta - Rp 1 miliar secara tunai," jelas Djodit.

Djodit sebenarnya sudah merasa heran ketika Ecky menjelaskan soal transaksi aparteman miliaran rupiah dengan dibayar kes.

Namun karena pembawaan Ecky yang santai, Djodit tak sampai berpikir yang macam-macam.

"Kita sudah bertanya-tanya, hari gini ada yang bayar tunai sebesar itu, aneh. Tapi Ecky itu pada waktu ketemu kami menjawab dengan sangat tenang, kalem. Cuman ada dua kemungkinan, satu memang dia tak tahu apapun (Angela) dimana, yang kedua dia profesional," kata Djodit.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved