Kata Mendag Zulkifli Hasan soal Melambungnya Harga Beras: Impor Belum Maksimal

Zulkifli menambahkan, walau pihaknya membeli beras dengan harga pasaran, tapi Bulog tetap menjualnya dengan harga paling tinggi ke pasaran.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Acos Abdul Qodir
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat ditemui wartawan di PT Long Teng Iron and Steel Product, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Kamis (12/1/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan buka suara terkait harga beras yang membumbung tinggi belakangan ini

Menurutnya, saat ini jumlah impor beras untuk mencukupi di Indonesia belum maksimal.

"Yang datang baru 70 ribu ton, artinya berasnya masih kurang. Kita kasih kesempatan sampai Januari. Nantinya berapa yang masuk, terus dihabisin untuk operasi pasar," kata pria yang biasa dipanggila Zulhas ini di Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Kamis (13/1/2023).

Kata dia, saat ini untuk cadangan beras pemerintah didapatkan dari gudang Bulog.

Terkait harga, lanjut Zulhas, yang naik hanya beras medium namun, beras premium masih stabil.

"Tapi ibu-ibu kalau mau beras medium ada dari Bulog, harganya Rp 9.450 per kilogram, tapi yah premium ini tidak naik tapi tidak turun, stabil," papar Zulhas.

"Nanti jika di kita sudah panen, Maret harga akan turun," sambungnya.

Baca juga: Tidak SNI, 2 Ribu Ton Produk Baja Tulangan Beton Senilai Rp 32 Miliar di Tangerang Dimusnahkan

Pasalnya, Bulog akan membeli gabah dan beras dengan harga komersil saat panen nanti.

Harganya untuk gabah minimal harga Rp 4.450 per kilogram dan beras minimal Rp 8.200 per kilogram.

"Dulu kan aturannya itu Bulog beli gabah harga paling tinggi Rp 4.450 dan beras Rp 8.200. Meski enggak impor juga murah harganya, jadinya petani miskin," ucap dia.

Zulkifli menambahkan, walau pihaknya membeli beras dengan harga pasaran, tapi Bulog tetap menjualnya dengan harga paling tinggi ke pasaran.

"Jadi kalau beras di pasar harga Rp 10 ribu per kilogram, Bulog beli harga sama tapi jualnya tetap Rp 8.200. Sedangkan pedagang atau pengecer nantinya menjual dengan harga Rp 9.450," tutupnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved