Jangan Lupa Baca Doa Bulan Rajab 1444 H, Ini Sederet Keutamaan Bagi yang Mengamalkannya

Berikut ini bacaan doa bulan Rajab 1444 Hijriah dalam tulisan arab, latin dan arti. Simak jgua sederet keutamaan bagi yang mengamalkannya.

Editor: Muji Lestari
Pixabay
Ilustrasi berdoa. Ini bacaan doa bulan Rajab 1444 H, lengkap dengan keutamaan bagi yang mengamalkannya 

أللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَان

Allahumma barik lana fi rajaba wa sya'bana wa balighna Ramadhana.

Artinya: "Ya Allah, berkahilah umur kami di bulan Rajab dan Syaban, serta sampaikanlah (umur) kami hingga bulan Ramadhan."

Baca juga: Jelang Isra Miraj 27 Rajab, Ini Sederet Amalan dan Zikir yang Bisa Dilakukan

Puasa Rajab

Bagi umat islam, bulan Rajab merupakan bulan yang mulia selain bulan Ramadhan.

Puasa Rajab bisa dituaikan mulai hari pertama memasuki bulan Rajab.

Ilustrasi berdoa
Ilustrasi berdoa (Pixabay)

Tidak ada ketentuan berapa hari dalam melaksanakan puasa Rajab.

Namun dalam sebuah hadits disebutkan, pahala satu hari puasa sama dengan sebulan puasa, tujuh hari puasa akan ditutupkan pintu neraka, delapan hari puasa akan dibukakan pintu surga, dan 10 hari puasa akan diijabah keinginannya.

Dengan begitu, puasa Rajab dapat dilakukan sesuai kemampuan masing-masing.

Menurut para ulama, puasa Rajab lebih diutamakan selama 10 hari mulai dari 1 Rajab hingga 10 Rajab.

Berikut ini niat puasa Rajab 1444 Hijriah:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ghadin fi syahri rojabi sunatan lillahi ta'alaa

Nabi juga menganjurkan untuk berpuasa pada bulan haram (bulan mulia) sebagaimana diriwayatkan dari Mujibah al-Bahukuyah, Rasulullah bersabda "Puasalah pada bulan-bulan haran," Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad.

Usamah pernah berkata pada Nabi Muhammad SAW, "Wahai Rasulallah, saya tak melihat Rasul melakukan puasa (sunnah) sebanyak yang Rasul lakukan dalam bulan Sya'ban," Rasul menjawab: "Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan yang dilupakan oleh kebanyakan orang," (Riwayat al-Nasa'i dan Abu Dawud, disahihkan oleh Ibnu Huzaimah).

Keutamaan berpuasa pada bulan haram juga diriwayatkan dalam hadis Muslim yang hukumnya sahih.

Bahkan berpuasa dalam bulan mulia disebut Rasulullah sebagai puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved