7 Suporter Persita Pelempar Batu ke Bus Persis Dilarang Masuk Stadion Seumur Hidup
Suporter Persita Tangerang yang menjadi tersangka pelemparan batu ke bus Persis Solo dilarang menonton seumur hidup di Stadion Indomilk Arena.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Para tersangka pelemparan batu ke bus pemain Persis Solo mendapatkan hukuman dilarang menonton pertandingan apapun di Stadion Indomilk Arena Tangerang.
Sebab, pasca-pertandingan Persis Solo vs Persita Tangerang terjadi kasus pelemparan batu berukuran besar, pada Sabtu (30/1/2023).
Diketahui, pelempar batu tersebut adalah suporter dari Persita Tangerang usai pertandingan.
Tim officer Persita Tangerang pun memberikan sanksi tegas kepada tujuh pelaku pelemparan bus yang berisikan para pemain dan tim official Persis Solo.
Panitia Pelaksana Officer Persita Tangerang, Tommy Kurniawan mengatakan, tujuh pelaku pelemparan yang menggunakan batu itu, merupakan oknum suporter Persita Tangerang.
Baca juga: "Nanti Beli Lagi," Reaksi Kaesang Tahu Bus Persis Solo Dilempari Batu Oknum Suporter Persita
Alhasil, dijatuhkan sanksi dengan larangan seumur hidup menonton bola di Stadion Indomilk Arena.
"Kita sudah berikan hukuman ke suporter (pelaku), dengan larangan masuk stadion seumur hidup, dan pajang foto mereka di area stadion sebagai pelaku pelemparan," jelas Tommy di Polres Tangerang Selatan, Senin (30/1/2023).
Bukan cuma di Stadion Indomilk Arena Tangerang, lanjut dia tapi tujuh pelaku itu juga akan dicekal di seluruh stadion di Indonesia.
Hal ini sebagai bentuk jera, kepada para pelaku anarkisme.

"Untuk sementara kita melakukan larangan di Stadion Indomilk dulu, ke depan kita koordinaai dengan tim Liga 1 untuk berikan info terkait para tersangka ini direkomendasikan, larangan nonton di stadion seluruh Indonesia," terang Tommy.
Sementara, Polres Tangerang Selatan bakal melakukan evaluasi terkait perizinan pertandingan bola di Stadion Indomilk Arena Tangerang.
Sebab, pasca-pertandingan Persis Solo vs Persita Tangerang terjadi kasus pelemparan batu berukuran besar.
Diketahui, pelempar batu tersebut adalah suporter dari Persita Tangerang usai pertandingan.
Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Faisal Febrianto mengatakan, akan mengevaluasi izin pertandingan di Stadion Indomilk Arena Tangerang
"Itu akan jadi evaluasi kedepannya, apakah layak dilakukan di wilayah kita atau enggak akan jadi evaluasi," tegas Faisal, Senin (30/1/2023).
Kata dia, bila tidak layak dan memicu adanya insiden lagi, Polres Tangerang Selatan akan mengeluarkan rekomendasi melakukan pertandingan di luar wilayah hukumnya.
Baik insiden antar suporter atau pun antar pemain.
"Ya kalau enggak layak, kita rekomendask di luar wilayah (Tangerang Selatan dan sebagian Kabupaten Tangerang)," ujar Faisal.
Dikesempatan yang sama, Ketua Panitia Pelaksana Persita dan Indomilk Arena, Tommy Kurniawan mengaku, akan tetap mengikuti aturan hukum yang berlaku.
Sebab, dari awal pertandingan Persita di Stadion Indomilk Arena, semua syarat perizinan sudah diurus lebih dulu oleh panitia pelaksana.
Yaitu dua pekan sebelum pertandingan.
"Kita serahkan ke kepolisian. Nanti ada evaluasi-evaluasi pengamanan, baik itu untuk perlindungan pemain official ataupun tim lawan," jelas Tommy.
Alasan memenuhi dendam kesumat, para oknum suporter Persita Tangerang lempari bus pemain Persis Solo usai bertanding di Stadion Indomilk Arena Tangerang, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Sabtu (28/1/2023).
Diketahui ada segelintir oknum yang melakukan pelemparan batu ke arah bus Persis Solo saat hendak meninggalkan stadion.
Akibat dari insiden tersebut, kaca bus pecah dan terdapat korban dari satu petugas official klub Persis yang mengalami luka ringan.
Aksi pelemparan tersebut viral di media sosial karena direkam dan diunggah oleh pemain Persis Solo, Gavin Kwan Adsit.
Polres Tangerang Selatan pun sudah mengamanan tujuh suporter Persita Tangerang yang menjadi dalang pelemparan tersebut.
Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Faisal Febrianto mengatakan, balas dendam jadi alasan puluhan batu berukuran besar melayang ke bus Persis Solo.
"Motifnya karena balas dendam dari pertandingan yang pernah diadakan di Solo," kata Faisal saat konferensi pers, Senin (30/1/2023).
Baca juga: Persita Tangerang Angkat Bicara soal Suporternya Lempari Batu ke Bus Persis Solo: Kami Tidak Tolerir
Menurutnya, kala itu ketujuh tersangka saat itu bertandang ke kandang Persis Solo saat akan melawan Persita Tangerang pada Piala Presiden 2022.
"Mereka balas dendam karena saat itu suporter Persis Solo melakukan sweeping terhadap suporter Persita Tangerang, lalu menghina dan berkata kasar," ujar Faisal lagi.
Ketujuh tersangka tersebut berinisial MR (23), HK (19), IA (19), FS (21), MFM (22), DH (24), dan GR (18).
Kata Faisal, para tersangka diancam Pasal 170 KUHPidana tentang kekerasan yang dilakukan secara bersama-sama terhadap orang atau barang dengan ancaman hukuman penjara lima tahun.
Diketahui, pertandingan Persita Tangerang vs Persis Solo pekan ke-21 berakhir sama kuat 0-0.
Tuan rumah Persita Tangerang harus puas berbagi angka dengan tamunya Persis Solo.
Bermain di Indomilk Arena Tangerang, tuan rumah menguasai jalannya laga tetapi gol belum tercipta, para pemain Persis Solo solid dalam menjaga lini belakang.
Dengan hasil Sabtu (28/1/2023) Persis Solo naik 1 peringkat ke posisi 11 klasemen dengan torehan 25 poin dan Persita Tangerang tetap berada di posisi ke-10 dengan torehan 26 poin.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.