Pilpres 2024

Dukungan PKS Bisa Picu Gelombang Aksi Penolakan di Daerah, Pengamat: Anies Baswedan Itu Ancaman

PKS, Demokrat dan NasDem resmi mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024. Pengamat nilai Anies jadi ancaman terkait penolakan di daerah.

Kolase Foto TribunJakarta
Kolase Foto Anies Baswedan dan Deklarasi PKS di Bandara Soekarno-Hatta. PKS, Demokrat dan NasDem resmi mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024. Pengamat nilai Anies jadi ancaman terkait penolakan di daerah. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Mimpi Anies Baswedan jadi calon presiden bakal segera terwujud usai PKS menyatakan dukungannya.

PKS menyusul dua partai lainnya, yaitu NasDem dan Demokrat yang sudah lebih dulu mendeklarasikan Anies jadi Capres 2024.

Setelah berhasil mengamankan tiket capres 2024, gelombang penolakan terhadap Anies Baswedan dinilai bakal semakin masif.

Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menyebut, hal ini terjadi lantaran banyak pihak yang ingin menjegal eks Gubernur DKI Jakarta itu maju sebagai Capres 2024.

"Tentu banyak pihak yang kecewa (Anies dapat tiket capres), terutama yang selama ini tidak menginginkan Anies menjadi capres," ucapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (30/1/2023).

Baca juga: Sudirman Said Mengaku Tak Dengar Ada Perjanjian Politik Anies-Prabowo Terkait Pilpres 2024

"Bagi mereka Anies itu ancaman," sambungnya.

Jamiluddin menjelaskan, Anies dinilai sebagai ancaman lantaran dianggap sebagai sosok yang anti kemapaman.

Kehadirannya pun dikhawatirkan bisa mengganggu eksistensi beberapa pihak.

Sekjen Demokrat, Teuku Riefky Harsya -  Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Sohibul Iman - Perwakilan Tim Kecil Anies Baswedan, Sudirman Said, akhirnya resmi mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024 mendatang, Senin (30/1/2023).
Sekjen Demokrat, Teuku Riefky Harsya - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Sohibul Iman - Perwakilan Tim Kecil Anies Baswedan, Sudirman Said, akhirnya resmi mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024 mendatang, Senin (30/1/2023). (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

"Karena itu, mereka sangat tak nyaman dengan semboyan perubahan yang didengungkan Anies," ujarnya.

Oleh sebab itu, Jamiluddin menilai, berbagai cara dana upaya bakal dilakukan oleh pihak-pihak itu untuk menjegal dan menghambat laju elektoral Anies Baswedan.

"Koalisi Perubahan harus terus mencermati gerakan pihak-pihak yang selama ini anti Anies. Mereka bisa saja menghalalkan secara cara, termasuk jalur hukum untuk menggagalkan Anies," tuturnya.

Salah satu cara yang mungkin dilakukan ialah dengan menggerakan massa di daerah untuk melakukan aksi penolakan saat Anies melakukan kunjungan ke pelosok negeri.

"Para anti Anies ingin menciptakan opini bahwa Aniws setiap ke daerah ditolak warga setempat. Penggiringan opini semacam ini terus mereka lakukan untuk menghambat laju elektoral Anies," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, demi mendapatkan restu Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu, Tim Kecil Anies Baswedan menyusul ke Istanbul, Turki.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved