''Kesaktian'' Jokowi Soal Kampanye Dibongkar Gembong, Cerita Menteng Dalam dan Ulujami 2012

Kekalahan di Menteng Dalam tentu bukanlah hal positif, tetapi kemampuan membaca peta politik menjadi "kesaktian" Jokowi yang benar-benar terbukti.

Tribun Network
Kolase foto Sekretaris DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Gembong Warsono dan Presiden Jokowi. 

Hebatnya Jokowi di Ulujami

Selain Menteng Dalam, Gembong punya cerita tak terlupakan lainnya soal "kesaktian" Jokowi saat mendampingi kampanye di Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu.

Yakni ketika Jokowi dijadwalkan kampanye di Ulujami, Pesangrahan, Jakarta Selatan.

Gembong sedari awal sebenarnya sudah malas kala harus mendampingi Jokowi kampanye ke Ulujami.

Sebab, kata Gembong, Ulujami seakan menjadi 'neraka' bagi partai berlogo moncong putih.

"Di Ulujami itu dari Pemilu 1999 sampai 2009, PDI Perjuangan gak pernah menang di sana. Saya juga gatau itu kenapa," ujar Gembong.

Presiden Joko Widodo bersama keluarga singgah di kedai kopi yang berada di Jl Cipete Raya, Jakarta, Minggu 2 Juli 2017. Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama kedua putra putrinya, Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep berada di warung kopi tersebut selama hampir 30 menit.
Presiden Joko Widodo bersama keluarga singgah di kedai kopi yang berada di Jl Cipete Raya, Jakarta, Minggu 2 Juli 2017. Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama kedua putra putrinya, Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep berada di warung kopi tersebut selama hampir 30 menit. (TRIBUNNEWS.COM/BIRO PERS)

Gembong makin pesimistis Jokowi bisa menang di Ulujami lantaran cagub jagoannya itu ngaret dari jadwal yang harusnya pukul 14.00 WIB tapi sampai malam tak juga datang.

"Ternyata Pak Jokowinya itu diculik dulu sama relawan buat kampanye di daerah Jakarta Timur yang udah mau perbatasan sama Bekasi. Habis Maghrib baru dia geser dari sana," ucap Gembong.

Jokowi pun saat itu tak langsung kampanye di Ulujami. Ia lebih dulu berkampanye di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Baru juga menginjakan kaki di pasar, Jokowi sudah disemprot oleh emak-emak pedagang yang melihat Jokowi seakan adalah sosok antagonis.

Emak-emak itu meracau ke Jokowi yang seolah Jokowi akan mematikan tempat usahanya itu.

Namun sikap Jokowi kala itu sungguh berbeda. Gembong melihat sendiri bagaimana sikap Jokowi justru membuat emak-emak itu langsung luluh saat itu juga.

"Pak Jokowi cuma bilang "Ya ibu maunya apa? Maunya saya gimana? Makanya saya datang mau nanya pedagang di sini"," tutur Gembong mencoba mengingat ucapan Jokowi.

Benar saja, saat Jokowi mau meninggalkan pasar Kebayoran Lama, emak-emak yang tadinya ngamuk justru malah berfoto bersama Jokowi.

Dari pasar Kebayoran Lama, Jokowi barulah bergeser ke Ulujami. "Waktu itu sudah jam 8 malam. Padahal jadwalnya itu jam 2," ujar Gembong.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved