Curhat Putra Haji Lulung Sempat Ditegur DPP PPP Gegara Dukung Anies Capres 2024

Eks Ketua DPW PPP DKI Guruh Tirta Lunggana curhat sempat ditegur partainya usai menyatakan diri mendukung Anies Baswedan sebagai capres 2024.

TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat
Eks Ketua DPW PPP DKI Guruh Tirta Lunggana 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Eks Ketua DPW PPP DKI Guruh Tirta Lunggana curhat sempat ditegur partainya usai menyatakan diri mendukung Anies Baswedan sebagai capres 2024.

Adapun dukungan terhadap Anies itu disampaikan dalam musyawarah cabang DPC PPP se-DKI yang dilaksanakan di Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat pada 2022 lalu.

"Dari Paragon itu terus saat musyawarah cabang serentak se-DKI merekomendasikan pak Anies sebagai calon presiden. Nah, semenjak peristiwa itu kami dapat teguran," ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (7/2/2023).

Putra mendingan Abraham Lunggana alias Haji Lulung ini menjelaskan, dukungan itu diberikan kepada Anies lantaran ia optimis sosoknya bisa mendongkrak suara PPP di DKI.

Apalagi, PPP hanya mendapat satu kursi di DPRD DKI pada Pemilu 2019 lalu.

Baca juga: Cabut dari PPP, Putra Haji Lulung Mulai PDKT ke Partai Pengusung Anies Baswedan Capres 2024

Oleh sebab itu, perlu strategi khusus untuk menggaet lebih banyak suara dalam warga Jakarta.

"DKI ini (PPP) cuma dapat satu kursi. Bagaimana kami ini bisa menghasilkan lebih dari satu kursi kan harus ada cara, harus ada strategi," ujarnya.

Namun sayang, strategi yang dibuat DPW PPP DKI ini ternyata tak sejalan dengan keputusan DPP partai berlambang kabah tersebut.

Pasalnya, PPP memilih untuk gabung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bareng Golkar dan PAN.

Sedangkan, Anies mantap diusung Koalisi Perubahan yang terdiri dari PKS, Demokrat, dan NasDem.

"Jadi intinya sikap saya itu didorong pak Anies lah sebagai calon presiden," kata dia.

Didepak dari Kursi Ketua DPW DKI, Putra Haji Lulung Pilih Keluar dari PPP

Putra mendiang Abraham Lunggana alias Haji Lulung, Guruh Tirta Lunggana resmi mengundurkan diri dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Keputusan ini diambil eks anggota DPRD DKI Jakarta setelah dirinya didepak dari kursi Ketua DPW PPP DKI beberapa waktu lalu.

"Saya sudah menyerahkan surat pengunduran diri ke DPP PPP sejak 3 Februari kemarin. Saya menyatakan pamit dan undur diri dari partai PPP," ucapnya dalam keterangan tertulis, Minggu (5/2/2023).

Dua anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Guruh Tirta Lunggana (kiri) dan Riano P Ahmad (kanan), menyatakan pindah ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta, di Hotel Sofyan, Jakarta Pusat, Kamis (14/4/2022). 
Dua anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Guruh Tirta Lunggana (kiri) dan Riano P Ahmad (kanan), menyatakan pindah ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta, di Hotel Sofyan, Jakarta Pusat, Kamis (14/4/2022).  (TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

Sebagai informasi, Guruh Tirta Lunggana ditunjuk sebagai Ketua DPW PPP DKI pada 28 Juni 2022.

Saat itu, dirinya diangkat untuk menggantikan peran sang ayah, Haji Lulung yang meninggal dunia pada akhir 2021 lalu.

Baca juga: Susul Putra Haji Lulung, Riano Mundur dari PPP: Saya Tak Terima Ulama dan Habaib Dipecat

Namun, belum genap setahun memimpin partai berlambang kabah tersebut, Guruh Tirta mendadak dicopot dari jabatannya pada Januari 2023 lalu.

Meski dicopot, sejatinya Guruh tetap diberikan posisi cukul strategis sebagai Sekretaris DPW PPP DKI.

Baru beberapa pekan mengemban jabatan tersebut, Guruh Tirta akhirnya memutuskan untuk melayangkan surat pengunduran diri.

"Saya mengucapkan terima kasih atas kerja bareng kepada rekan-rekan pengurus DPW. Saya juga mohon maaf atas segala salah dan khilaf," ujarnya.

Mantan politikus PAN ini pun turut menyampaikan terima kasih kepada seluruh petinggi DPP PPP, mulai dari Arsul Sani hingga Amir Uskara.

"Semoga silaturahmi dan persaudaraan di antara kita tetap terjaga dengan baik," kata 

Guruh Tirta Dinilai Sebagai Pembangkang

Spekulasi soal pencopotan Guruh Tirta Lunggana dari posisinya sebagai Ketua DPW DKI PPP bermunculan.

Salah satunya terkait dukungan yang diberikan Guruh terhadap Anies Baswedan.

Bahkan, putra Haji Lulung ini dalam beberapa kesempatan terang-terangan mendukung eks Gubernur DKI Jakarta itu sebagai capres 2024.

Anak kedua Haji Lulung, Guruh Tirta Lunggana dan Anies Baswedan
Anak kedua Haji Lulung, Guruh Tirta Lunggana dan Anies Baswedan (Instagram @guruhtirtalunggana)

Padahal, di sisi lain PPP tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan Golkar.

Hal ini pun disebut-sebut bikin petinggi PPP kebakaran jenggot hingga akhirnya memutuskan mencopot Guruh Tirta.

Baca juga: 2 Jenis BPJS Kesehatan yang Bisa Langsung Digunakan Setelah Daftar, Apa Saja?

Pengamat politik Jamiluddin Ritonga pun menyebut Guruh Tirta sebagai seorang pembangkang.

"Sikap Guruh Tirta yang jelas-jelas mendukung Anies tentu oleh DPP PPP dinilai sebagai pembangkangan," ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (23/1/2023).

"Kader seperti itu di mata petinggi PPP tenti tak layak menjadi Ketua DPW PPP Jakarta," sambungnya.

Sikap Guru Tirta yang terang-terangan mendukung Anies ini pun dinilai sangat membahayakan bagi KIB.

Sebab, pandangan politik Guruh Tirta sangat berbeda dibandingkan dengan keputusan DPP.

Apalagi, jabatan Guruh Tirta sangat strategis sebagai Ketua DPW PPP DKI.

"Tentu ini berbahaya bila tidak sejalan dengan DPP PPP. Kalau dibiarkan tentu akan diikuti oleh kader dari daerah lain yang juga duduk di struktur partai," ujaenya.

Tak hanya terang-terangan mendukung Anies, Pengamat dari Universitas Esa Unggul ini pun menduga, Guruh Tirta juga turut bergerak senyap dalam membantu eks Gubernur DKI itu maju sebagai capres 2024.

"Pembangkangan kader seperti Guruh Tirta harus mendapat sanksi tegas dari DPP. Hanya dengan begitu wibawa DPP PPP tetap terjaga," tuturnya.

Kasus yang menimpa Guruh Tirta ini pun menjadi indikasi bahwa petinggi PPP tidak mengakomodir suara akar rumput.

Para elit PPP pun dinilai mengabaikan suara arus bawah dengan menetapkan sendiri capres yang akan diusung.

"Kalau petinggi PPP abai terhadap arus bawah, maka dampaknya akan terlihat pada Pemilu 2024," kata dia.

"PPP akan menjadi partai ompong dan berpeluang besar terdepak dari Senayan," tambahnya menjelaskan.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved