Waketum Partai Garuda Nilai Pilkada Tidak Langsung Tak Langgar Konstitusi
Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi angkat bicara mengenai polemik Pilkada langsung dan tak langsung.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi angkat bicara mengenai polemik Pilkada langsung dan tidak langsung.
Ia menilai kedua sistem pemilu tersebut tidak melanggar konstitusi dan demokratis.
"Sistem Pilkada langsung, yaitu pemilihan melalui rakyat atau pilkada tidak langsung, yaitu pemilihan melalui DPRD, sama-sama demokratis, sama-sama tidak melanggar konstitusi," kata Teddy Gusnaidi dalam keterangan tertulis, Selasa (7/2/2023).
"Tinggal melihat mana yang banyak kerugiannya dari 2 sistem ini, apakah yang langsung atau tidak langsung?" imbuh Teddy.
Teddy menuturkan setelah beberapa kali dilakukan Pilkada langsung, perilaku masyarakat Indonesia yang ramah dan santun berubah.
Baca juga: Solid Dukung Anies Baswedan Nyapres, PKS Optimis Koalisi Perubahan Langgeng sampai Pilkada DKI
Masyarakat, kata Teddy, saling sikut, saling menyerang, saling memaki, saling menjatuhkan bahkan menjadi permusuhan yang berkepanjangan, memutuskan tali persaudaraan dan persahabatan.
"Kenapa ini bisa terjadi? Karena rakyat ikut bertarung, ikut menjadi pemeran utama," kata Teddy.

Teddy menuturkan pertarungan itu terjadi sampai ke tingkat paling bawah, termasuk di keluarga.
Ia mencontohkan seluruh grup whatsapp dari keluarga, lingkungan RT, pekerjaan menjadi grup politik dan terjadi perpecahan disana.
Teddy mengatakan hal itu terjadi karena lingkupnya kecil yaitu kabupaten, kota dan provinsi, maka keterlibatan rakyat di pilkada langsung semakin dibutuhkan.
"Apalagi rakyat di setiap provinsi rata-rata punya 3 pilkada, masing-masing melibatkan langsung rakyat untuk bertarung dengan rakyat yang lain. Semakin terasah perpecahannya," ujarnya.
Teddy mengungkapkan. Pilkada langsung maupun tidak langsung menghasilkan pimpinan hebat, tapi banyak juga menghasilkan pimpinan yang lemah.
"Tapi Pilkada langsung adalah penyumbang terbesar perpecahan di negera ini dibandingkan dengan Pilkada tidak langsung," ujarnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.