Pembunuhan Sopir Taksi Online
Gerak-gerik Sopir Taksi Online yang Dibunuh Anggota Densus 88 Terekam CCTV, Mobil Melaju Pelan
Rekaman CCTV di rumah warga menangkap momen sopir taksi online yang dibunuh anggota Densus 88 di Cimanggis pada Senin (23/1/2023) lalu.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS – Rekaman kamera CCTV di rumah warga menangkap momen sopir taksi online berinisial SRT (59) yang menjadi korban pembunuhan pada Senin (23/1/2023) lalu, melintas di Perumahan Bukit Cengkeh I, Cimanggis, Kota Depok.
Warga yang memiliki rekaman CCTV tersebut, Aline, mengatakan, dalam rekaman tersebut nampak korban melintas di depan rumahnya yang berada di Jalan Palangkaraya, sekira pukul 04.20 WIB.
Dalam rekaman CCTV itu juga, korban nampak seorang diri di dalam mobil, kaca jendela pintu sopir terbuka dan korban mengeluarkan siku tangannya.
“Kalau di dalam mobil itu kelihatannya cuma dia (korban) doang, jadi dia itu nyetirnya pelan, kondisi mobil kaca dibuka, dan siku tangan korban keluar dari jendela mobil,” ujar Aline lewat sambungan telepon, Rabu (8/2/2023).
Aline menduga, saat melintas depan rumahnya, korban masih dalam keadaan normal bila dilihat dari gerak-geriknya.
Baca juga: Tahu Suami Dibunuh Anggota Densus, Tangis Istri Sopir Taksi Online Saat Minta Rekaman CCTV ke Warga
“Jadi CCTV nya persis nyorot kursi sopir. Korban itu nyetir, kacanya dibuka, dan siku tangannya keluar dari jendela mobil. Nyetirnya pelan, kalau saya lihat sih kayaknya biasa saja belum ada penusukan disitu, gak kaya habis ditusuk juga, dan disitu juga dia belum klakson-klakson,” tuturnya.
“CCTV saya nangkap suara juga kan, dan gak ada suara klakson (di dalam rekaman CCTV),” timpal Aline lagi.
Diduga, korban baru berteriak meminta tolong dan membunyikan klakson setelah melintasi rumah Aline.

Pasalnya, rumah Aline berada di Jalan Palangkaraya sebelum Masjid Al Ikhwan, sementara korban diketahui baru berteriak dan meminta tolong setelah melewati masjid tersebut.
Untuk informasi, polisi telah meringkus pelaku pembunuhan korban, yang ternyata merupakan oknum anggota Densus 88 berinisial HS.
Sebelumnya diberitakan, petugas keamanan Perumahan Bukit Cengkeh I, Endang, mengatakan, peristiwa ini bermula ketika dirinya berjaga di Jalan Palangkaraya.
Saat itu, tiba-tiba korban datang mengemudikan mobilnya dari arah Perumahan Bukit Cengkeh II, dan melintas persis di depannya.
Setibanya di depan Masjid Al Ikhwan, korban sempat belok ke arah kanan. Namun berselang sekira 10 menit kemudian, korban kembali datang.
Saat kembali melintas di depannya, Endang mengatakan korban memacu mobil lnya dalam kecepatan tinggi.
“Saya kira itu orang mungkin lagi ada orderan itu minta buru-buru, soalnya kencang banget,” jelasnya pada wartawan di lokasi kejadian, Selasa (24/1/2023) lalu.
Beberapa meter melewati Masjid Al Ikhwan, korban nampak membunyikan klakson mobilnya secara terus menerus.
Hal itu disaksikan langsung oleh Endang dan beberapa Jemaah Masjid Al Ikhwan yang hendak menunaikan ibadah salat subuh.
Bahkan, beberapa jemaah menyaksikan ada bercak darah di mobil yang dikendarai korban.
Baca juga: Kebaikan Sopir Taksi Online di Depok Malah Disalahgunakan, Anggota Densus 88 Panik saat Bunuh Korban
“Orang yang ke masjid itu lihat mobilnya sudah banyak darah, di kaca. Itu yang mau ke masjid, dia bilang banyak darahnya,” bebernya.
Mendapati hal tersebut, Endang pun mencoba menyusul korban untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Beberapa ratus meter menyusuri jalan yang dilalui korban, Endang mendapati banyak darah yang menetes di aspal.
Bahkan, ia sempat terkejut ketika mendapati seekor kucing mati terlindas mobil korban, di depan rumah salah seorang warga.
Akhirnya ia pun menemukan mobil korban sudah berhenti di dekat pintu gerbang bagian belakang perumahan tersebut.
Namun, alangkah terkejutnya Endang mendapati bahwa ada sesosok pria yang terkapar bersimbah darah persis disamping kanan mobil tersebut, yang ternyata itu adalah korban.
“Iya itu dia, saya lihat dia (korban) sudah tergeletak. Kondisi pintu mobil tertutup semua,” ucap Endang.
Menyaksikan sosok manusia yang dalam kondisi sakaratul maut, Endang pun tak bisa melakukan apa-apa.
Ia terdiam dan ketakutan, sementara warga makin banyak yang berdatangan ke lokasi penemuan korban.
Selang beberapa menit kemudian, korban nampak tak bergerak, dan ternyata sudah meninggal dunia.
“Iya pada takut gak ada yang berani (menolong korban), karena kondisinya begitu kan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Endang mengatakan warga pun melaporkan peristiwa ini ke pihak kepolisian, yang langsung datang menggelar olah tempat kejadian perkara.
Sementara itu, Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Ahmad Fuady, mengatakan bahwa diduga kuat korban tewas akibat dibunuh.
“Hari ini saya mendatangi TKP diduga terjadi pembunuhan, menurut keterangan saksi-saksi ditemukan seorang pria sedang mengemudi kendaraan dan laki-laki tersebut sudah meninggal dunia,” ujar Ahmad Fuady pada Senin (23/1/2023) lalu.
Ia mengatakan, pihaknya sudah mengamankan sejumlah barang bukti dan memeriksa saksi di lokasi kejadian.
“Kami dari jajaran Polres Metro Depok melakukan olah TKP. Kami menemukan sejumlah barang bukti, sudah memeriksa saksi, selanjutnya kita proses,” ungkapnya.
Ahmad Fuady berujar hasil pemeriksaan sementara, didapati banyak luka sayat diduga akibat senjata tajam di tubuh korban.
“Kalau luka kami masih menunggu hasil visum ya, tetapi secara sekilas luka nyata yang di TKP ada sayatan benda tajam di bagian tubuh karena banyak sekali sayatan benda-benda tajam,” pungkasnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.