BNN Imbau Atlet Tak Gunakan Doping karena Mengandung Zat Narkotika

Lewat turnamen tenis meja diikuti sekitar 160 orang ini diharapkan para atlet yang sudah menggantungkan raket dapat mengingatkan generasi muda.

Penulis: Bima Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Bima Putra/TribunJakarta.com
Kepala BNN Komjen Petrus Reinhard Golose saat memberi keterangan terkait doping di Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (11/2/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengimbau para atlet tidak menggunakan doping atau obat terlarang untuk meningkatkan performa saat bertanding.

Kepala BNN Komjen Petrus Reinhard Golose mengatakan berdasar hasil uji laboratorium doping mengandung zat-zat narkotika sehingga penggunaannya dilarang.

"Saya pernah berbicara dengan ketua Koni, doping mengandung zat-zat yang kandungan narkotika," kata Golose saat menghadiri turnamen tenis meja di kantor BNN, Jakarta Timur, Sabtu (11/2/2023).

Upaya pencegahan agar para atlet Indonesia tidak menggunakan doping pun sudah dilakukan BNN, di antaranya menjalin kerja sama dengan Indonesia Anti Doping Organization (IADO).

Termasuk mengadakan turnamen bertajuk Smash On Drugs Table Tennis  Championship of Men's and Women's Doubles Age 88+ 2023 yang diikuti sejumlah pensiunan atlet nasional.

Baca juga: Indonesia Terancam Sanksi WADA, KONI Bakal Bantu Lembaga Doping Jalankan Tugas

"Hari yang muncul (ikut turnamen) adalah atlet-atlet legendaris, atlet nasional. Kita gelorakan untuk tetap senang berolahraga. Harapannya ada pesan anti narkoba yang disampaikan," ujarnya.

Pasalnya berdasar hasil riset BNN kelompok usia yang menjadi sasaran bandar narkoba dari kelompok remaja, tapi juga usai 60 tahun ke atas atau lanjut usia (Lansia).

Pelaksanaan Smash On Drugs Table Tennis  Championship of Men's and Women's Doubles Age 88+ 2023 di kantor BNN, Jakarta Timur, Sabtu (11/2/2023).
Pelaksanaan Smash On Drugs Table Tennis Championship of Men's and Women's Doubles Age 88+ 2023 di kantor BNN, Jakarta Timur, Sabtu (11/2/2023). (Bima Putra/TribunJakarta.com)

Lewat turnamen tenis meja diikuti sekitar 160 orang ini diharapkan para atlet yang sudah menggantungkan raket dapat mengingatkan generasi muda agar tidak menggunakan narkoba.

"Kita bukan hanya hard power (pemberantasan), tapi juga soft power (pencegahan). Kita mendekatkan ke masyarakat sehingga gema perang terhadap narkotika bisa disampaikan," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved