Anak Autis di Depok Dianiaya Terapis

Viral Anak Autis Diduga Disiksa Terapis di Depok, Ridwan Kamil: Kelaziman Terapi atau Kekerasan?

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bereaksi atas viral kasus anak autis diduga disiksa oleh terapis di Depok. Ia minta kasus itu terang benderang.

|
Kolase Foto TribunJakarta
Kolase Foto Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Viral Anak Autis Diduga Disiksa Terapis. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bereaksi atas viral kasus anak autis diduga disiksa oleh terapis di Depok. Ia minta kasus itu terang benderang. 

TRIBUNJAKARTA.COM, DEPOK - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bereaksi atas viral kasus anak autis diduga disiksa oleh terapis di Depok.

Ridwan Kamil berkomentar melalui akun instagram pribadinya @ridwankamil pada Kamis (16/2/2023).

Politikus Golkar itu mengungkapkan kasus dugaan kekerasan tersebut sudah ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian.

 

Ia pun meminta kasus tersebut dibuka secara terang benderang sehingga publik dapat mengetahui apakah tindakan terapis tersebut lazim digunakan dalam metode terapi atau kekerasan.

"Kejadian dugaan kekerasan kepada anak penderita autis di Depok ini sudah ditindaklanjuti oleh kepolisian. Semoga ada penjelasan yang jelas dan terang benderang, apakah itu kelaziman metode terapi atau kekerasan," tulis Ridwan Kamil.

Baca juga: Anak Autis Diduga Disiksa Saat Berobat di RS Depok, Gerak Cepat Polisi Cari Sosok Ini

Selain itu, Ridwan Kamil meminta adanya penegakan hukum yang adil bila ditemukan pelanggaran dalam kasus yang viral di media sosial tersebut.

"Jika ditemukan ada pelanggaran hukum, semoga dihadirkan hukum yang berkeadilan dan menjadi pelajaran untuk kita semua, agar selalu memanusiawikan manusia," katanya.

Sementara itu, Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Ahmad Fuady, mengungkapkan kronologi kasus tersebut.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beri tanggapan viral anak autis diduga disiksa terapis di Depok.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beri tanggapan viral anak autis diduga disiksa terapis di Depok. (Instagram Ridwan Kamil)

Dugaan penyiksaan ini bermula ketika korban dibawa orang tuanya ke rumah sakit, untuk menjalani terapi pengobatan.

“Anak tersebut berinisial RF usia 2 tahun 10 bulan. Kronologinya bahwa sang ibu membawa anak tersebut melakukan terapi, karena anak tersebut mengalami ASD (autism spectrum disorder) atau autism. Namun dalam pelaksanaan terapi tersebut, dalam video yang viral ternyata ada tindakan-tindakan yang diduga melakukan kekerasan terhadap anak,” kata Ahmad Fuady di Polres Metro Depok, Rabu (15/2/2023).

Ahmad Fuady mengatakan, pihaknya konsen dan berkomitmen terhadap kasus kekerasan anak.

 

“Kami sangat konsen dan kami akan berkomitmen untuk melakukan langkah-langkah penegakan hukum,” tegasnya.

Lebih lanjut, mengatakan pihaknya tengah menyelidiki siapa terapis yang diduga melakukan penyiksaan tersebut.

“Kalau dari video yang viral itu dilakukan oleh seorang terapis di salah satu rumah sakit tersebut. Ini akan kita lakukan penyelidikan, siapa terapis itu, identitasnya, dan langsung kami minta untuk diperiksa,” tutur Ahmad Fuady.

Kapolres Metro Depok Kombes Pol Ahmad Fuady (kanan) didampingi Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno (kiri),saat memberikan keterangan pada awak media terkait dugaan penyiksaan anak pengidap autis, Rabu (15/2/2023).
Kapolres Metro Depok Kombes Pol Ahmad Fuady (kanan) didampingi Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno (kiri),saat memberikan keterangan pada awak media terkait dugaan penyiksaan anak pengidap autis, Rabu (15/2/2023). (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Selanjutnya, Ahmad Fuady juga berujar bahwa pihak rumah sakit telah mengakui bahwa dugaan penyiksaan itu terjadi di rumah sakitnya.

“Betul, pihak rumah sakit membenarkan bahwa kejadian itu memang berada di rumah sakit nya. Sementara itu yang dapat kami sampaikan, perkembangan lanjut akan kami sampaikan kemudian,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Dalam video berdurasi satu menit 11 detik yang beredar, nampak seorang pria yang diduga terapis di salah satu rumah sakit di Kota Depok, mengapit kepala sang anak menggunakan paha kakinya.

Baca juga: Ibunya Banting Tulang Jadi TKW di Luar Negeri, Bocah Autis di Bekasi Jadi Korban Kebejatan Duda

Si anak pun nampak menjerit, menangis, dan meronta-ronta kesakitan. Sementara pria terduga pelaku dengan santainya bermain handphone tanpa menghiraukan si anak.

Ahmad Fuady mengatakan, jajaran Polres Metro Depok akan melakukan langkah-langkah penegakan hukum dan penyelidikan dari kasus video kekerasan terhadap anak yang viral di media sosial.

"Jajaran Polres Metro Depok akan melakukan langkah-langkah penegakkan hukum dengan melakukan penyelidikan di mana kami akan mengenakan UU perlindungan anak. Di mana kekerasan anak dibawah umur di dalam pasal 80 UU RI no 35 tahun 2014," jelasnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved