Setelah Tragedi Kanjuruhan Kini Tragedi Jatidiri: Suporter Bentrok dengan Aparat, Pecah Gas Air Mata

Dengan alasan keamanan, pihak Polrestabes Semarang tidak mengizinkan laga sarat gengsi itu dibebani potensi keericuhan suporter.

Muchamad Dafi Yusuf via BolaSport.com
Polisi tembakan gas air mata untuk meredam suporter yang ingin masuk Stadion Jatidiri Semarang. 

"Pertandingan dihentikan sementara karena ada gangguan yang terjadi di luar stadion," cuitan akun Twitter Persis Solo.

Kericuhan bermula dari datangnya sekira seribuan suporter ke Stadion Jatidiri walaupun sejatinya laga sudah diumumkan akan berlangsung tanpa penonton.

Dengan alasan keamanan, pihak Polrestabes Semarang tidak mengizinkan laga sarat gengsi itu dibebani potensi keericuhan suporter.

Suporter yang datang berusaha merangsek masuk ke dalam stadion.

Sementara, aparat yang bertugas menjaga laga menghalaunya.

Situasi di area luar Stadion Jatidiri sisi timur ketika pertandingan PSIS Semarang kontra Persis Solo sementara berlangsung dalam laga pekan ke-25 BRI Liga 1 2022/2023 di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (17/2/2023). Kehadiran suporter yang datang memaksa ingin masuk meski pertandingan hanya bisa digelar tanpa penonton. Kedua tim berbagi angka 1-1 dalam laga ini.
Situasi di area luar Stadion Jatidiri sisi timur ketika pertandingan PSIS Semarang kontra Persis Solo sementara berlangsung dalam laga pekan ke-25 BRI Liga 1 2022/2023 di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (17/2/2023). Kehadiran suporter yang datang memaksa ingin masuk meski pertandingan hanya bisa digelar tanpa penonton. Kedua tim berbagi angka 1-1 dalam laga ini. (TRIBUNJATENG/ F ARIEL SETIAPUTRA)

Di saat itulah terjadi pelemparan batu oleh suporter berbalas gas air mata dan semprotan water cannon dari polisi.

Sementara, di dalam lapangan, PSIS Semarang berbagi angka dengan Persis Solo 1-1.

Gol PSIS Semarang diciptakan oleh Septian David Maulana pada menit 80 dan gol Persis Solo dicetak Irfan Jauhari pada menit 90.

Isu Sebelum Laga

Suporter PSIS Semarang memiliki sejarah yang kurang baik dengan suporter Persis Solo menjadi salah satu alasan yang melatari kepolisian tak mengizinkan laga dihadiri penonton.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, mengatakan, pada laga sebelumnya, suporter PSIS Semarang mengalami penyerang seusai menonton pertandingan di kandang Persis Solo.

"(Dari) peristiwa ini, kemudian menjadi pemicu memunculkan suara-suara dikalangan suporter yang ada di Semarang, bahwa akan melakukan balasan, ketika suporter Solo berkunjung ke Semarang," ujar Irwan di kawasan Stadion Jatidiri.

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar (depan kanan pakai topi) saat melakukan jumpa pers di kawasan Stadion Jatidiri Semarang, seusai peristiwa kericuhan sejumlah oknum suporter PSIS Semarang.
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar (depan kanan pakai topi) saat melakukan jumpa pers di kawasan Stadion Jatidiri Semarang, seusai peristiwa kericuhan sejumlah oknum suporter PSIS Semarang. (TRIBUNJATENG/Muhammad Fajar Syafiq Aufa.)

Provokasi penyerangan itu dilakukan oleh oknum suporter.

Pihak keamanan mengetahui isu balas dendam itu setelah anggota Polda Jawa Tengah dan Polrestabes Semarang melakukan patroli siber.

"Kemarin memang opsinya adalah, dihadiri dengan penonton, dari solo itu ditentukan 1.000 (orang suporter), namun jumlah ini kemudian minta ditambah, (hal tersebut) menjadi pertimbangan kami. Apalagi suporter Solo ke sini itu mengunakan motor roda dua," tutupnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved