Viral Aksi Singgap LPSK Kawal Bharada E di Ruang Sidang Setelah Vonis, Sebut Suasana Mulai Ricuh

TRIBUNJAKARTA.COM  -- Bharada E kerap mendapat pengawalan ketat dari petugas perempuan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) selama proses persidangan kasus pembunuhan Brigadir J.

Bahkan, tindakan petugas LPSK sempat viral di jagat maya lantaran sigap amankan Richard usai Majelis Hakim PN Jaksel membacakan amar putusan.

Apalagi saat momen pembacaan vonis hakim yang menjatuhkan Bharada E hukuman 1 tahun 6 bulan.

Sejumlah mbak-mbak LPSK pun langsung dengan cepat melindungi dan membawa keluar Bharada E usai pembacaan vonis dilakukan.

Dikutip Kompas TV Sabtu (18/2/2023), mbak-mbak LPSK yakni Mbak D dan Mbak Ega mengatakan situasi di luar ruang sidang saat itu sudah sangat heboh.

Baca juga: Terkuak Alasan Petugas LPSK Gercep Kawal Bharada E keluar dari Ruang Sidang Usai Vonis

Dan hal inilah yang membuat mereka terpaksa menahan pagar pembatas antara pengunjung dan kursi terdakwa.

“Wartawan-wartawan itu sudah mendesak masuk,” ujar Mbak D

“Sebenarnya kalau kita mau bilang itu wartawan semua ya penglihatan kami memang rata-rata bawa kamera, kita bisa bilang itu wartawan, tapi di luar itu terlihat heboh sebenarnya karena pada saat Richard berdiri itu suasana di luar ruang sidang itu sudah heboh sekali minta masuk ke dalam, karena kita ketahui pendukung Richard ini militan sekali, makanya mau dorong pagar depan,” ujar Mbak Ega menambahkan.

Mbak Ega juga mengatakan sebagai antisipasi jika terdapat pihak-pihak yang tidak menyukai Eliezer ikut menyusup dalam kerumunan.

Baca juga: Jika Bharada E Kembali ke Polri, Ibunda Brigadir J Berpesan Jangan Mudah Tergiur Iming-iming Atasan

“Itu yang kita antisipasi yang sekian ratusan, atau ribuan yang kemarin ada di lokasi Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kita tidak tahu mereka siapa,” ujarnya.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Inilah Alasan Reaksi Cepat  Mbak-mbak LPSK Kawal Elizer Saat Keluar Ruang Sidang Setelah Vonis.
Penulis: Joanita Ary | Editor: Joanita Ary