Pilpres 2024
Bukan Kader PKS atau Demokrat, 2 Kalangan Ini Dinilai Berpeluang Besar Jadi Cawapres Anies Baswedan
Koalisi Perubahan resmi mengusung Anies Baswedan sebagao capres 2024. Pengamat sebut 2 kalangan ini berpeluang sebagai pendamping Anies.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Tiga partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan telah resmi akan mengusung Anies Baswedan sebagai capres mereka untuk Pilpres 2024.
Terbaru, deklarasi kepada Anies disampaikan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2023).
Deklarasi kepada Anies itu merupakan hasil Musyawarah Majelis Syura (MMS) VIII PKS.
Adapun partai pertama yang mendeklarasikan Anies sebagai capres mereka yakni NasDem pada 3 Oktober 2022.
Sedangkan Partai Demokrat meski tak mendeklarasikan secara terbuka mereka mengklaim telah resmi mendukung Anies Baswedan sebagai capres.
Baca juga: Banyak Rayuan hingga Ancaman Diterima PKS sebelum Deklarasikan Pencapresan Anies, Kata Presiden PKS
Setelah ketiga parpol itu telah resmi akan mengusung Anies sebagai capres, di publik muncul pertanyaan siapa yang akan menjadi cawapres pendamping Anies.
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menegaskan pihaknya memberi kebebasan kepada Anies untuk menentukan cawapresnya.
Sedangkan Demokrat dan PKS diketahui begitu berharap kadernya lah yang dipilih Anies sebagai cawapres.

Demokrat berharap besar agar Ketua Umum mereka yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dipilih Anies sebagai cawapres.
Sedangkan PKS mengajukan nama Ahmad Heryawan yang telah berpengalaman sebagai kepala daerah untuk menjadi pendamping Anies.
Pengamat Politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun meyakini pernyataan Surya Paloh yang membebaskan Anies memilih cawapresnya akan membuat PKS dan Demokrat kecewa jika yang dipilih sebagai cawapres salah satu dari kedua kader parpol tersebut.
"Apapun yang akan dipilih Anies, baik PKS dan Demokrat nampaknya bakal setuju-setuju aja meskipun secara politik kalau calonnya dari salah satu parpol antara PKS atau Demokrat maka parpol yang tidak dipilih pasti akan kecewa," ujar Ubedilah saat dihubungi, Kamis (23/2/2023).
Karena itu, Ubedilah melihat besar peluang Anies memilih cawapresnya yang berasal dari luar kader PKS atau Demokrat.
"Maka kemungkinan jalan tengahnya itu diluar dari kedua parpol itu," ujar dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.