Depo Pertamina Plumpang Kebakaran
Datangi Lokasi Kebakaran, Wapres Minta Depo Pertamina Plumpang Dipindah Jauh dari Permukiman
Wapres KH Ma'ruf Amin meminta agar Depo Pertamina Plumpang bisa dipindahkan menjauh dari permukiman. Hal itu dikatakan Wapres saat tinjau lokasi.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin meminta agar Depo Pertamina Plumpang bisa dipindahkan menjauh dari permukiman.
Hal itu disampaikan Maruf saat meninjau permukiman di Jalan Tanah Merah, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara yang ludes terbakar akibat kebakaran di Depo Pertamina Plumpang.
"Saya berharap supaya depo ini, supaya lebih aman itu bisa direlokasi di pelabuhan di daerah Pelindo, saya kira begitu," kata Ma'ruf di lokasi kebakaran, Sabtu (4/3/2023).
Setelah depo dipindahkan, Ma'ruf kemudian meminta permukiman yang berada di sekitar depo Pertamina Plumpang bisa ditata.
"Dan kemudian daerah ini akan ditata ulang, suapaya lebih teratur lebih baik aman dan memenuhi pernyatatan sebagai suatu daerah yang berada di wilayah ibu kota itu saya kira," ujar Ma'ruf.
Baca juga: Polri Masih Identifikasi 15 Korban Tewas Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, 3 Warga Belum Ditemukan
Diketahui, ratusan rumah ludes terbakar akibat kebakaran di Depo Pertamina Plumpang pada Jumat (3/3/2023) malam.
Rumah yang terkena kobaran api memang yang berbatasan langsung dengan tembok depo Pertamina Plumpang.
Diharapkan Maruf, tak hanya Depo Pertamina Plumpang melainkan seluruh depo atau kilang yang berada di dekat permukiman agar direlokasi agar kejadian serupa tak terulang.
"Ya saya kira hal-hal yang bisa menimbulkan dampak seperti ini tentu akan kita evaluasi," ujar Ma'ruf.

Dalam kesempatan itu, Maruf juga memastikan seluruh korban kebakaran akan ditanggung oleh Pertamina.
Mulai dari uang santunan bagi keluarga korban tewas, biaya perawatan korban luka sampai kebutuhan logistik bagi para korban yang berada di pengungsian.
Namun Maruf memang tidak menjelaskan apakah biaya pembangunan rumah dan harta benda dari para korban juga akan ditanggung Pertamina atau tidak.
"Kita harapkan tidak ada masalah yang dihadapi, nanti yang menjadi masalah selanjutnya mengenai penataan di daerah ini," ucap Maruf.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.