Depo Pertamina Plumpang Kebakaran

22 Orang Masih Hilang dalam Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak

Puluhan tubuh korban hilang itu diduga masih tertimbun puing-puing bangunan sisa kebakaran.

Editor: Acos Abdul Qodir
Kompas.com
Petugas pemadam kebakaran dan lainnya melakukan pemadaman dan evakuasi korban tewas dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang, di Tanah Merah Bawah, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Tak hanya korban tewas dan luka, kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara juga mengakibatkan 22 orang dilaporkan masih hilang.

Puluhan korban hilang itu terdiri dari 12 laki-laki dan 10 perempuan.

Puluhan tubuh korban hilang itu diduga masih tertimbun puing-puing bangunan sisa kebakaran.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan petugas gabungan akan mengerahkan alat berat untuk membantu mengevakuasi warga yang diduga masih tertimbun.

Proses pencarian korban dihentikan sementara pada Sabtu (4/3/2023) malam karena jarak pandang yang terbatas dan aliran listrik yang masih terputus dan akan dilanjutkan pada hari ini, Minggu (5/3/2023) pagi ini.

"Salah satu fokusnya adalah yang bangunannya mengalami kerusakan roboh cukup besar. Tapi malam ini belum bisa dilaksanakan, menimbang situasi mungkin besok pagi ketika terang kita upayakan evakuasi," kata Gidion, Sabtu (4/3/2023) malam, seperti dikutip dari Kompas Tv.

Baca juga: Korban Tewas Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Terus Bertambah jadi 19 Orang, Ini Daftarnya

Kebakaran hebat terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3) sekitar pukul 20.00 WIB. Karena lokasi Depo berada di dekat pemukiman, api menyambar ke sejumlah rumah warga.

Data dari Pertamina mencatat 18 orang meninggal dunia, 49 luka berat, 2 luka sedang dan 2 luka ringan.

Sementara, pihak Koramil 01 Koja Jakarta Utara mencatat ada penambahan korban jiwa dari kebakaran Depo Pertamina Plumpang ini menjadi 19 orang pada Sabtu (4/3/2023) malam.

Pencarian korban kebakaran depo pertamina Plumpang masih terus dilakukan.

Polisi menyisir korban di permukiman dengan membawa anjing pelacak K9.

Dari data sementara, 22 orang masih dinyatakan menghilang akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

Baca juga: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: Ibu dan Anak Ditemukan Tewas Berpelukan di Reruntuhan Rumah

Polisi dengan bantuan anjing pelacak melakukan pencarian korban di bangunan yang runtuh dan hangus terbakar.

Bahkan, beberapa korban tewas ditemukan dari balik puing sisa kebakaran berkat bantuan anjing pelacak K9.

Sementara, Tim Puslabfor Polri akan segera mengolah tempat kejadian perkara (TKP), kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.

Olah TKP akan digelar menunggu TKP berstatus clear area. 

Namun, Sabtu (4/03/2023) malam, Pertamina Plumpang belum menyampaikan status depo sebagai clear area, sehingga olah TKP belum bisa dilakukan.

Penyelidikan penyebab kebakaran nantinya akan dilakukan dengan metode ilmiah menggunakan satelit, untuk mengetahui sumber api, serta penyebabnya. 

Sementara itu, proses pendinginan Depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, masih dilakukan.

Api sudah terlihat padam, dan terlihat sisa-sisa kebakaran, termasuk rumah warga yang ikut terbakar.

516 Warga Terdampak Mengungsi di RPTRA

Suasana pengungsian warga korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang di RPTRA Rasela, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023).
Suasana pengungsian warga korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang di RPTRA Rasela, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023). (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Data sementara, kebakaran hebat Depo Pertamina Plumpang mengakibatkan sebanyak 516 jiwa harus mengungsi di RPTRA Rasela, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.

Mereka terdiri dari orang dewasa dan sebagian lanjut usia, balita, hingga ibu hamil.

"Sejauh ini yang diungsikan di RPTRA Rasela ada 516 jiwa. Itu 140 KK, lansia ada 28 orang, balita 41 orang, serta ibu hamil empat orang," kata Pengelola RPTRA Rasela, Febri Anna di lokasi, Sabtu (4/3/2023).

Febri mengatakan, ratusan jiwa korban kebakaran ini mengungsi sejak kebakaran terjadi Jumat (3/3/2023) malam kemarin.

Mereka tidur di dalam tenda-tenda yang dibuka berbagai instansi, misalnya BPBD DKI Jakarta, Polri, juga TNI.

Baca juga: Pulang Kerja Lihat Depo Plumpang Terbakar, Fahrul Ambruk Saat Coba Selamatkan Sang Ibu di Rumah

Febri menambahkan, semenjak RPTRA Rasela dibuka sebagai tempat pengungsian, bantuan terus-terusan datang.

Bantuan tersebut berupa makanan, obat-obatan, hingga popok bayi.  (TribunJakarta.com/Kompas Tv)

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved