Depo Pertamina Plumpang Kebakaran

297 Warga Mengungsi, 18 Hilang tapi Belum Tentu Jadi Korban Tewas Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Sementara itu, ada 18 warga yang dilaporkan hilang sejak tragedi tersebut, tetapi belum tentu jadi korban tewas. Begini penjelasannya.

Editor: Siti Nawiroh
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Sejak kebakaran Jumat (3/3/2023) malam, sebanyak 297 warga masih bertahan di pengungsian karena rumahnya terdampak. Sementara itu, ada 18 warga yang dilaporkan hilang sejak tragedi tersebut, tetapi belum tentu jadi korban tewas. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sejak kebakaran Jumat (3/3/2023) malam, sebanyak 297 warga masih bertahan di pengungsian karena rumahnya terdampak.

Sementara itu, ada 18 warga yang dilaporkan hilang sejak tragedi tersebut, tetapi belum tentu jadi korban tewas.

Hasil pemutakhiran data per Sabtu (4/3) malam pukul 22.23 WIB, seluruh pengungsi tersebut terbagi di dua titik, yakni 71 orang di Kantor PMI Jakarta Utara dan 226 lainnya di RPTRA Rasella.

“Demi memenuhi seluruh kebutuhan dasar para pengungsi, PMI Jakarta Utara telah memberikan pelayanan khusus mulai dari permakanan, kesehatan maupun perlengkapan yang dibutuhkan selama masa darurat di pengungsian Kantor PMI Jakarta Utara,” ujar Plt Kapusdatin BNPB Abdul Muhari, Minggu, (5/3/2023).

Di sisi lain, PMI bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta dan relawan lainnya juga melaksanakan pendampingan dan dukungan darurat bagi warga pengungsi di RPTRA Rasella dengan mendirikan dapur umum, pemenuhan kebutuhan permakanan tambahan, air bersih, sanitasi air, kebutuhan bayi dan balita, pengelolaan sampah, obat-obatan dan trauma healing.

“Sejauh ini, seluruh pengungsi masih dalam kondisi sehat dan pegecekan kondisi kesehatan telah dilakukan oleh tim medis secara berkala. Guna mendukung kebutuhan pelayanan kesehatan darurat, telah disiagakan tiga unit mobil ambulance dengan sistem rujukan ke beberapa rumah sakit seperti RSUD, RS BUMN, RSCM, RS Polri dan RS Swasta,” katanya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga telah memberikan dukungan berupa tenda 6x12 meter sebanyak 2 unit dan tenda keluarga 4x6 meter sebanyak 25 unit.

Selain itu BNPB juga memberikan dukungan lainnya berupa 1.000 paket sembako, 1.500 lembar selimut dan 1.500 buah matras.

Sementara itu korban meninggal dunia dipastikan ada sebanyak 16 orang dan yang mengalami luka-luka 37 orang.

Adapun seluruh korban luka saat ini sudah mendapat perawatan intensif di sejumlah rumah sakit yang meliputi RSCM 1 orang, RSPP 25 orang, RS Pelabuhan 2 orang, RS Tugu 1 orang, RS Koja 2 orang, RS Yarsi 2 orang, RS Firdaus 1 orang, RS Pertamina Jaya 1 orang dan RS Pekerja 2 orang.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 18 orang dilaporkan hilang oleh keluarganya.

Selain warga yang dilaporkan hilang, menurut catatan BNPB, sebanyak 17 orang meninggal dunia dalam insiden kebakaran yang terjadi Jumat malam itu.

Baca juga: Hadi Kembali ke Rumah Ambil Barang Berharga, Diduga Tewas saat Ledakan Kedua Depo Pertamina Plumpang

"Sampai saat ini yang tercatat oleh BNPB ada 17 jiwa yang meninggal, dan luka berat 49 jiwa," ujar
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto saat ditemui di RPTRA Rasela, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023).

Suharyanto menyebutkan masih ada 18 orang yang dicari karena terpisah dari keluarga.

Ia menegaskan bahwa 18 orang tersebut belum tentu menjadi korban kebakaran.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved