Depo Pertamina Plumpang Kebakaran
Warga Korban Kebakaran Depo Plumpang Tidak Dengar Tanda Peringatan Bahaya Sebelum Kejadian
Cepatnya perambatan api dan tidak adanya tanda peringatan sebelum kejadian membuat banyak warga menjadi korban luka berat dan meninggal saat kejadian
Penulis: Bima Putra | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Kecamatan Koja, Jakarta Utara membawa duka cita mendalam bagi warga yang bermukim di sekitar lokasi kejadian.
Di antaranya, Hamidah (33) yang kehilangan sang ayah Ali (67) akibat menjadi korban meninggal dunia dalam kebakaran belum diketahui pasti penyebabnya tersebut.
Cepatnya perambatan api dan tidak adanya tanda peringatan sebelum kejadian membuat banyak warga menjadi korban luka berat dan meninggal saat kejadian pada Jumat (3/3/2023) malam lalu.
Hamidah memang tidak berada di rumahnya saat kejadian karena sedang bekerja, namun dia mengetahui kejadian dari sang ibu, Nurlaila yang berada di lokasi dan berhasil menyelamatkan diri.
"Kata ibu enggak ada (tanda peringatan alarm atau sirine). Kabur itu karena mencium bau minyak, jadi mereka sudah pada enggak kuat," kata Hamidah di RS Polri Kramat Jati, Selasa (7/3/2023).
Bau minyak dimaksud muncul beberapa saat sebelum si jago merah berkobar dan membuat warga yang bermukim di sekitar lokasi merasa mual, pusing karena terlalu banyak menghirupnya.
Baca juga: Depo Pertamina Plumpang Kebakaran: Pusat Api Berasal dari Pipa Penerimaan BBM
Sepengetahuan Hamidah yang tinggal bersama orang tua dan anaknya sejak lama di sekitar lokasi kejadian bukan kali ini saja Depo Pertamina Plumpang, Koja diamuk si jago merah.
Namun pada tahun 2009 lalu juga terjadi kebakaran pada Depo Pertamina Plumpang, kala itu warga juga tidak mendengar peringatan berupa alarm atau sirine agar menyelamatkan diri.
"Tahun 2009 saya sudah tinggal di situ. Dulu juga tidak ada tanda peringatan kebakaran. Enggak ada (pegawai Pertamina) yang meneriaki agar warga lari, enggak ada," ujar Hamidah.
Kini setelah kejadian Hamidah dan keluarga besarnya hanya bisa pasrah menunggu hasil identifikasi jenazah Ali yang dilakukan Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
Baca juga: Kondisi Sudah Hangus, Jenazah Korban Kebakaran Depo Plumpang Diidentifikasi Melalui DNA dan Gigi
Sejak Minggu (5/3) Hamidah sudah mendatangi posko antemortem Tim DVI di RS Polri Kramat Jati untuk menyerahkan data pembanding, namun hingga kini jenazah Ali urung teridentifikasi.
"Sekarang masih menunggu. Nanti setelah dinyatakan teridentifikasi jenazah mau dimakamkan di kampung, di Karawang. Kemarin diambil sampel DNA dari darah," tutur Bowo (39), suami Hamidah.
Baca artikel menaik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Wacana Pembangunan Buffer Zone 50 Meter, Warga di Dekat Depo Plumpang Berharap Tak Direlokasi |
![]() |
---|
Nuansa Pilu Tarawih Hari Pertama Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Khotib Ingatkan Takdir |
![]() |
---|
UPDATE, Total 29 Orang Meninggal Dunia Akibat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang |
![]() |
---|
UPDATE Kebakaran Depo Plumpang: Korban Tewas Capai 23 Orang dan Pengungsi Sisa 82 Jiwa |
![]() |
---|
Ditanya Relokasi Warga Korban Kebakaran Depo Plumpang, Heru Budi: Tanya Pertamina! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.