Polisi Terlibat Narkoba

Surat Penting Teddy Minahasa ke Dody Dibedah di Persidangan, Ahli Bahasa Pastikan Ada Perintah

Surat skenario penting yang dituliskan Irjen Teddy Minahasa kepada AKBP Dody Prawiranegara dibongkar dan dibedah oleh ahli bahasa di persidangan

Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Tangkapan layar Kompas TV
Mantan Kapolda Sumatera Barat, Teddy Minahasa meragukan saksi pertama yang dihadirkan saat agenda pemeriksaan saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Kamis (16/2/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana

TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Surat skenario penting yang dituliskan Irjen Teddy Minahasa kepada AKBP Dody Prawiranegara dibongkar dan dibedah oleh ahli bahasa di persidangan, Rabu (8/3/2023).

Pada persidangan yang berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Barat itu, ahli bahasa spesialisasi Linguistik Forensik dari Universitas Negeri Jakarta, Krisanjaya, dihadirkan sebagai saksi ahli oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Dalam kesempatan itu, Krisnajaya menjelaskan secara rinci makna surat yang ditulis tangan Teddy Minahasa.

Surat yang ditulis Teddy Minahasa itu berisikan kalimat "Dody harus menyatu dengan saya. Tarik semua keterangan yang memberatkan saya dan Dody, berikutnya buang badan ke Arif"

Setelah itu, penasihat hukum Dody, Adriel Purba langsung bertanya makna kata "Harus" pada alinea pertama surat tersebut.

Krisanjaya kemudian menjelaskan bahwa kata "Harus" pada kalimat tersebut bermakna perintah terhadap Dody.

"Penggunaan kata 'harus' di situ menandai perintah," kata Krisanjaya dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Rabu (8/3/2023).

Kemudian Adriel mempertanyakan makna kalimat "Tarik semua keterangan yang memberatkan saya dan Dody. Buang badan ke Arif."

Krisanjaya pun memastikan bahwa kalimat tersebut juga bermakna perintah dari Teddy Minahasa.

"Itu kalimat perintah," ujarnya.

Baca juga: Mami Linda Senyam-senyum saat Chatnya dengan Teddy Minahasa Dibongkar, Ada Tulisan Siap Jenderal

Dalam persidangan sebelumnya, AKBP Dody Prawiranegara memperlihatkan sepucuk surat yang ditulis tangan Irjen Teddy Minahasa.

Surat itu ditujukan kepadanya setelah dirinya ditahan di Rutan Bareskrim Polri.

Inti dari surat itu ialah ajakan dari Teddy Minahasa agar Dody mengikuti skenarionya, sehingga mereka bisa bebas dari jerat hukum.

Cara yang ditawarkan Teddy yaitu membuang badan atau melimpahkan kesalahan kepada Syamsul Maarif alias Arif, orang kepercayaan Dody.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved