Depo Pertamina Plumpang Kebakaran

Pemprov DKI Belum Punya Rencana Jangka Panjang Relokasi Warga Dekat Depo Plumpang

Wacana relokasi warga Tanah Merah mencuat lantaran pemukiman yang selama mereka tinggali bakal kembali dialihfungsikan jadi buffer zone atau kawasan

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Acos Abdul Qodir
Kolase TribunJakarta.com
Kedatangan jenazah M Ilyas (4), korban tewas dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang, disambut isak tangis keluarga di rumah duka di Kampung Mangga, RT 10 RW 03 Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Selasa (7/3/2023) petang. Terkini, Pemprov DKI Jakarta belum mempunyai rencana jangka panjang untuk warga Tanah Merah sekitar lokasi kebakaran. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Pemprov DKI Jakarta ternyata belum punya rencana jangka panjang perihal relokasi warga Tanah Merah yang tinggal di sekitar lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara.

Sebagai informasi, warga Tanah Merah jadi korban saat kebakaran melanda Depo Plumpang meledak pada 3 Maret 2023 lalu.

Wacana relokasi warga Tanah Merah mencuat lantaran pemukiman yang selama mereka tinggali bakal kembali dialihfungsikan jadi buffer zone atau kawasan steril.

Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim pun menyebut, hingga kini belum ada pembahasan terkait rencana relokasi warga.

"Belum ada (pembahasan relokasi warga ke rusun)," ucapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (11/3/2023).

Untuk solusi jangka pendek, warga korban kebakaran bakal diberikan fasilitas kontrakan selama tiga bulan. Seluruh biaya kontrakan pun bakal ditanggung oleh pihak Pertamina.

"Enggak ada syarat untuk dapat fasilitas kontrakan, pokoknya yang terdaftar sebagai korban kebakaran," ujarnya.

Baca juga: Sebut IMB Pemberian Anies Hak Warga Tanah Merah, PKS: Depo Pertaminya yang Dipindah Bukan Orangnya!

DPRD DKI Usul Warga Korban Kebakaran Depo Plumpang Direlokasi ke Wisma Atlet

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah memilih fokus menawarkan solusi bagi para korban kebakaran depo Pertamina Plumpang ketimbang sibuk mencari kambing hitam atas bencana tersebut.

Diketahui, usai terjadi kebakaran depo Pertamina Plumpang yang merembet ke permukiman Kampung Tanah Merah, banyak yang mempersoalkan soal kebijakan di era Anies Baswedan yang mengeluarkan izin mendirikan bangunan (IMB) meski lokasi tersebut ilegal.

"Kalau saya begini, ini kan sudah terjadi semua, ini ada musibah. Saya pikir tidak perlu cari kambing hitam atau kesalahan apa, tidak perlu. tapi mencari solusi," ujar Ida saat dihubungi, Selasa (7/3/2023).

Baca juga: Taman Jajan di Depan Pendopo Bupati Tangerang Disegel Satpol PP, Ternyata Gara-gara Ini

Politisi PDI-P itu pun merespon tawaran solusi dari Presiden Joko Widodo terhadap warga korban bencana depo Pertamina Plumpang.

"Kan kemarin pak presiden sudah hadir ke sana. Pak presiden ada dua solusi, warga yang dipindahkan direlokasi, atau Pertaminanya (dipindah).

Pertanyaannya, bisa tidak Pertamina itu dipindahkan? kan gitu. kalau lahan Pertamina, itu kan lahan dia resmi, yang dihuni sekarang," ujar Ida.

Karena itu, Ida menawarkan solusi agar para korban kebakaran yang tinggal di Kampung Tanah Merah bisa ditempatkan di Wisma Atlet Pademangan yang saat ini masih kosong.

"Saya berpikir lagi, kenapa pemda dki tidak minta kepada Mensetneg untuk Wisma Atlet Pademangan dibuat aja (untuk) mereka (korban kebakaran). ini darurat ya, daripada mereka musti cari kontrakan atau rumah tinggal sementara, kan kasihan," papar Ida.

Petugas pemadam kebakaran dan lainnya melakukan pemadaman dan evakuasi korban tewas dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang, di Tanah Merah Bawah, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam.
Petugas pemadam kebakaran dan lainnya melakukan pemadaman dan evakuasi korban tewas dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang, di Tanah Merah Bawah, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam. (Kompas.com)

Selain di wisma atlet, Ida menyebut warga korban kebakaran juga bisa saja ditempatkan di Rusun Nagrak, Jakarta Utara.

"Rusunawa Nagrak ini juga banyak yang kosong, bisa juga di sana.

Warganya dikasi pilihan, mau di Nagrak atau mau di wisma atlet.

Wisma atlet saya pikir darurat, saya yakin kok Mensetneg langsung ngasih itu kalau Pemda DKI mau minta untuk itu ditempatin oleh saudara kita yang sedang kena musibah," tuturnya.

Baca juga: Enggan Lebaran di Tenda, Warga Gusuran JIS Minta Tempati Kampung Susun Bayam Sebelum Idulfitri

Bila memang diizinkan, lanjut Ida, tidak masalah para korban warga Kampung Tanah Merah menetap selamanya di wisma atlet ataupun Rusun Nagrak ketimbang mereka kembali ke rumah yang berbahaya karena terlalu dekat dengan depo Pertamina Plumpang.

"Kita subsidiin mereka kalau keberatan, intinya mereka harus bisa memperhatikan bahwa mereka harus punya tempat tinggal hunian yang layak," ujar Ida.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved