Cerita Kriminal

Terkuak Tampang Pembacok Arya Saputra Tanpa Masker, Nyeker dan Diikat Lakban saat Digiring Polisi

Di media sosial beredar foto para pelaku pembacokan Arya Saputra, saat digiring ke Polresta Bogor Kota. Tampang mereka terlihat jelas!.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
(Instagram @polrestabogorkota)
Di media sosial beredar foto para pelaku pembacokan Arya Saputra, siswa SMK Bina Warga 1 Kota Bogor, saat digiring ke Polresta Bogor Kota. Tampang pelaku pembacokan Arya Saputra terlihat jelas. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Di media sosial beredar foto para pelaku pembacokan Arya Saputra, siswa SMK Bina Warga 1 Kota Bogor, saat digiring ke Polresta Bogor Kota.

Tampang pelaku pembacokan Arya Saputra terlihat jelas.

Pasalnya di foto tersebut para pelaku tak mengenakan masker.

TONTON JUGA

Dari foto tersebut, salah satu pelaku berjalan nyeker dengan kondisi kedua tangannya terikat lakban cokelat.

Di foto berikutnya, pelaku lain harus dituntun penyidik Satreskrim yang memakai dasi merah. Tangan pelaku ini juga terikat borgol kabel tis.

Sedangkan di foto lainnya, ada satu pelaku berkaus hitam dan memakai celana jeans hitam dalam kondisi tangan tidak terikat.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso lalu menghadirkan para pelaku dalam konferensi pers pada Selasa (14/3/2023) pagi.

Dari tiga yang diamankan, dua di antaranya yakni MA (17) dan SA (18) ikut terlibat pembacokan. Peran keduanya berbeda.

elaku pembacokan Arya Saputra 1
Foto pelaku pembacokan Arya Saputra, siswa SMK Bina Warga 1 Kota Bogor, saat digiring ke Polresta Bogor Kota.

Baca juga: Tak Dapat Lawan Utama, Pelaku Pembacokan Arya Saputra Sasar Siswa Lain Berdasarkan Warna Celana

Pelaku MA adalah pengendara sekaligus pemilik motor matic yang digunakan saat membacok Arya Saputra.

MA juga yang memiliki golok panjang yang dipakai pelaku lain untuk menebas korban.

Sementara SA yang duduk di tengah saat bonceng tiga, berperan membuang golong tersebut.

"Kemudian peran dari masing-masing untuk yang duduk di depan motor itu MA, ini pemilik kendaraan roda dua, mengendarai, dan pemilik sajam. SA membuang barang buktinya," kata Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, Selasa (14/3/2023).

Pelaku pembacokan Arya Saputra 2
Foto pelaku pembacokan Arya Saputra, siswa SMK Bina Warga 1 Kota Bogor, saat digiring ke Polresta Bogor Kota.

Baca juga: Arya Saputra Bukan Sasaran Utama 3 Remaja Pembacok di Bogor, Korban Maupun Pelaku Tak Saling Kenal

Satu pelaku lain yang tidak disebutkan identitasnya, berperan menyembunyikan pelaku.

Polisi menangkap kedua pelaku di luar Kota Bogor. Satu orang ditangkap di Babakan Madang, Kabupaten Bogor, dan satu lainnya di Lebak, Banten.

"Di mana satu orang di wilayah Lebak, Banten serta di wilayah Babakan Madang, Kabupaten Bogor," ungkapnya.

"Pelaku kita amankan satunya di Lebak, satunya di Kabupaten Bogor," tambahnya.

Dari tiga yang diamankan, satu pelaku ditetapkan sebagai tersangka karena sudah dewasa.

Sementara dua lainnya berstatus pelaku anak yang berhadapan dengan hukum karena usianya masih di bawah umur.

Orang tua angkat Arya Saputra korban pembacokan yang tewas di Simpang Pomad Kota Bogor mengenang semasa hidup anaknya, cita-cita almarhum kini bakal terwujud.
Orang tua angkat Arya Saputra korban pembacokan yang tewas di Simpang Pomad Kota Bogor mengenang semasa hidup anaknya, cita-cita almarhum kini bakal terwujud. (TRIBUNBOGOR)

Baca juga: Satu Pembacok Arya Saputra Siswa SMK di Bogor Masih Buron! Ternyata Punya Peran Paling Penting

Sementara pelaku utama atau eksekutor Arya Saputra yang sampai sekarang masih diburu oleh polisi berinisial ARS (17) alias Tukul.

Menurut Bimo, ARS pernah terlibat penjambretan di Bogor Tengah. Keluarganya sudah risih dengan kelakuan Tukul yang kerap membuat masalah.

"Yang masih buron ASR alias T, dia residivis kasus jambret di Kabupaten Bogor," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, Selasa (14/3/2023).

Pelaku MA, SA dan ARS adalah satu sekolah. Sosok ARS paling tenar karena teridentifikasi memakai topi kuning dari video viral yang beredar pascapembacokan.

"Pelaku yang diamankan dari sekolah yang sama. Kita akan dalami peran dari senior dan alumni. ASR yang membacok. Masih sekolah juga," jelas Bismo.

Bismo mengimbau agar Tukul menyerahkan diri. Sementara bagi orang yang menyembunyikan pelaku bakal dijerat pidana.

Para pelaku pembacokan sampai membuat korban tewas, diancam pidana paling lama 15 tahun penjara dan atau denda paling banyak Rp 3 miliar rupiah.

 


Motif Pembacokan Arya Saputra

Motif MA, SA, das ASR melakukan aksi pembacokan terhadap Arya Saputra ternyata karena terprovokasi sebuah unggahan di media sosial.

Tanpa pikir panjang, ketiga remaja itu pun melakukan serangan acak usai mencari-cari sang provokator yang tidak ketemu.

"Adanya tantangan via IG, pelaku terprovokasi supaya ke sasaran acak. Yang nantang itu pelajar inisial A, dicari-cari pelaku tapi tidak ketemu," ucap Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso di halaman Polresta Bogor Kota, Selasa (14/3/2023).

Diwartakan sebelumnya Arya Saputra tewas saat sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya yang berada di Kampung Cijujung Tengah, Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Kolase foto seputar kasus pembacokan pelajar di Ciparigi, Kota Bogor, Jumat (10/3/2023).
Kolase foto seputar kasus pembacokan pelajar di Ciparigi, Kota Bogor, Jumat (10/3/2023). (Kolase Foto Tribun Jakarta/TribunnewsBogor)

Baca juga: Tegarnya Ibu Penjual Kopi Bimbing Syahadat Pelajar di Bogor yang Meregang Nyawa Usai Dibacok

Arya Saputra terkena sabetan senjata tajam saat menyebrang jalan Simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

Akibat kejadian itu, korban mengalami luka terbuka pada bagian pipi hingga leher bagian kirinya hingga meregang nyawa.

Belum sempat mendapat pertolongan memadai, nyawa Arya Saputra tak bisa diselamatkan.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved