Ramadhan 2023: Mana yang Lebih Baik, Salat Tarawih 11 atau 23 Rakaat?
H-1 bulan suci Ramadan 1444 H, pilih salat tarawih 11 atau 23 rakaat? Kira-kira mana yang lebih baik? Simak penjelasannya.
"Aku berdiri di samping Rasulullah; kemudian Rasulullah meletakkan tangan kanannya di kepalaku dan dipegangnya telinga kananku dan ditelitinya, lalu Rasulullah shalat dua rekaat kemudian dua rekaat lagi, lalu dua rakaat lagi, dan kemudian dua rekaat, selanjutnya Rasulullah shalat witir, kemudian Rasulullah tiduran menyamping sampai bilal menyerukan adzan. Maka bangunlah Rasulullah dan shalat dua rekaat singkat-singkat, kemudian pergi melaksanakan shalat subuh," (HR. Muslim)
Kedua, hadis yang diriwayatkan dari Abu Salamah:
"Diriwayatkan dari Abu Salamah Ibn ‘Abdul Rahman bahwa Abu Salamah bertanya kepada Aisyah r.a bagaimana cara shalat Rasulullah SAW di bulan Ramadhan. Aisyah menjawab "Baik di bulan Ramadhan ataupun di luar bulan Ramadhan, Rasulullah saw selalu melakukan shalat (malam) tidak lebih dari sebelas rakaat. Rasulullah melaksanakan shalat empat rakaat; dan jangan ditanyakan tentang baik dan panjangnya shalat yang beliau lakukan. Kemudian shalat lagi empat rekaat, dan jangan ditanyakan tentang baik dan panjangnya shalat yang beliau lakukan. Lalu beliau shalat (witir) tiga rakaat," (HR Bukhari).
Baca juga: Sambut Ramadhan 2023, Ini Keistimewaan 10 Hari Pertama Ramadhan serta Amalan yang Dianjurkan
2. Salat tarawih 23 rakaat
Pelaksanaan salat tarawih 23 rakaat memiliki 3 landasan utama sebagaimana disampaikan oleh Syamsul.
Landasan pelaksanaan salat tarawih 23 tersebut di antaranya:
- Hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas. Ia meriwayatkan bahwa Rasulullah shalat tarawih di bulan Ramadhan sendirian sebanyak 20 rakaat. (HR Baihaqi dan Thabrani).
- Hadis yang diriwayat oleh Ibnu Hajar, "Rasulullah shalat bersama kaum muslimin sebanyak 20 rakaat di suatu malam Ramadhan."
- Menurut sejarah Islam, Khalifah Umar bin Khattab menyelenggarakan shalat tarawih dan witir 23 rakaat sebagaimana dilihat di kitab al-Muwaththa’ Yazid bin Huzaifah yang berkata: "Kaum muslimin pada masa Umar bin Khattab melakukan shalat tarawih (dan witir) di bulan Ramadhan sebanyak 23 rakaat."
Keduanya tak jadi masalah
Menurut Syamsul, perbedaan pelaksanaan salat tarawih tidak perlu diperdebatkan.
Sebab, keduanya sama-sama memiliki dasar hukumnya masing-masing.
“Karena kalau perdebatan berarti menganggap diri kita benar dan yang lain salah,” kata Syamsul.
Alih-alih memperdebatkan jumlah rakaat dalam ibadah salat tarawih yang dinilainya tidak efektif, Syamsul justru menyoroti geliat masyarakat untuk salat tarawih yang cenderung menurun di minggu ketiga dan keempat Ramadan.
“Banyak masjid-masjid yang sepi jamaah terutama di minggu ketiga dan keempat. Maka perdebatan shalat tarawih dan witir 11 rakaat atau 23 menjadi tidak efektif,” ujar Syamsul.
“Yang penting adalah bagaimana umat Islam rajin tarawih di masjid-masjid itu sudah luar biasa, dari sisi ibadah mahdloh maupun dakwah,” pungkasnya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.
The Grove Suites by Grand Aston Maknai Ramadan dengan Berbagi Kebaikan dan Kebahagiaan |
![]() |
---|
Jadwal Azan Magrib dan Berbuka di Jakarta Hari Ini, Minggu 30 Maret 2025 |
![]() |
---|
Daftar 2 Mal di Jakarta yang Masih Gelar Midnight Sale Ramadan, Besok Ada di Kramat Jati! |
![]() |
---|
Jadwal Azan Magrib dan Berbuka di Jakarta Hari Ini, Jumat 28 Maret 2025 |
![]() |
---|
Warga Pulau Sabira Dapat Perhatian Kegiatan Keagamaan di Bulan Ramadan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.