Sidang Isbat Digelar Sore Ini, Berikut Bacaan Niat Puasa Ramadan Lengkap dengan Artinya

Sidang Isbat Digelar Sore Ini, Berikut Bacaan Niat Puasa Ramadan Lengkap dengan Artinya

TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Suasana pemantuan hilal di Gedung Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Jumat (1/4/2022). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Penentuan awal Ramadan 1444 Hijriah akan diputuskan melalui sidang Isbat yang digelar oleh Kementerian Agama RI sore ini, Rabu (22/3/2023).

Rangkaian sidang isbat, diketahui akan digelar mulai pukul 17.00 WIB dan bisa disaksikan secara umum melalui siaran langsung.

Sidang isbat awal Ramadan 1444 H akan dipimpin oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan dihadiri oleh sejumlah pakar dan juga beberapa instansi lain seperti Duta Besar Negara Sahabat, Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, MUI, BMKG, Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama, dan lain-lain.

Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin menjelaskan, sidang isbat akan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab) dan hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan (rukyatul) hilal.

Baca juga: Daftar Kegiatan Masjid Istiqlal Selama Ramadan 1444 Hijriah, Ada Buka Puasa Hingga Sahur Bersama

Secara hisab, kata Kamaruddin, ijtimak menjelang Ramadan jatuh pada Rabu, (22/3/2023) atau bertepatan dengan 29 Syakban sekitar pukul 00.23 WIB.

Menurut kriteria baru Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat. 

Oleh karena itu, nantinya terkait kapan awal Ramadan 1444 Hijriah akan diputuskan setelah melihat hasil rukyatul (pemantauan) hilal.

Adapun tahun ini Kementerian Agama menggelar 124 titik lokasi pemantauan hilal di seluruh Indonesia.

Bacaan Niat Puasa Ramadan lengkap dengan artinya

Dengan digelarnya sidang Isbat, menandakan Ramadan 2023 semakin dekat.

Sebelum itu, ketahui dulu bacaan niat puasa Ramadan, berbuka puasa, serta dasar hukum puasa di bulan Ramadan.

Berikut bacaan niat puasa Ramadan :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat ber puasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala.

Dalam hal pembacaan niat puasa Ramadan, TribunJakarta.com pernah menuliskan bahwa membaca niat untuk puasa sunnah dan wajib merupakan hal yang berbeda.

Hal ini, sebagaimana dijelaskan oleh Ustaz Satibi Darwis selaku Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat saat mengisi program siaran YouTube Tribunnews.com bertajuk Tanya Ustaz.

Menurutnya, perbedaan itu terletak pada waktu pengucapan niat.

Ia menjelaskan puasa Ramadan merupakan puasa wajib dan cara mengucapkan niat puasa Ramadan ada dua macam.

Cara yang pertama berdasarkan Jumhurul Ulama dari Maliki, Syafii dan Hambali.

Dalam pandangan ini, niat puasa bulan Ramadan wajib dilakukan pada waktu malam hari.

Hal ini, sebagaimana dijelaskan oleh Ustaz Satibi Darwis selaku Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat saat mengisi program siaran YouTube Tribunnews.com bertajuk Tanya Ustaz.

Menurutnya, perbedaan itu terletak pada waktu pengucapan niat.

Ia menjelaskan puasa Ramadan merupakan puasa wajib dan cara mengucapkan niat puasa Ramadan ada dua macam.

Cara yang pertama berdasarkan Jumhurul Ulama dari Maliki, Syafii dan Hambali.

Dalam pandangan ini, niat puasa bulan Ramadan wajib dilakukan pada waktu malam hari.

Disini niat puasa Ramadan boleh dilakukan setelah fajar sampai pertengahan siang hari.

Sesuai dengan firman Allah, Al-quran Surat Al-Baqarah ayat 187 :

'Dan makanlah, minumlah kalian sampai jelas bagi kalian benang putih dari benang hitam dari fajar kemudian sempurnakanlah puasa sampai malam.'

"Ayat inilah yang menjadi pegangan Hanafi puasa Ramadan bisa juga setelah fajar orang itu berniat tapi batasannya dari fajar sampai pertengahan siang hari," ungkapnya.

Namun dari dua pandangan tersebut, Ustaz Satibi lebih menganjurkan menggunakan cara dari Jumhurul Ulama yaitu Maliki, Syafii dan Hambali.

Apabila umat Islam ada yang sering lupa mengucapkan niat ketika ingin berpuasa, Ustaz Satibi menganjurkan untuk menggunakan madzhab Maliki yang memperbolehkan berniat untuk satu bulan penuh berpusa dan sekali niatnya diawal Ramadhan.

Menurutnnya, cara ini sebagai antisipasi jika sering terlupa mengucapkan niat puasa.

"Maka pandangan ini sebagai jaga-jaga agar kita kalau khilaf dan lupa jika belum berniat puasa Ramadan. Pandangan yang paling rajih setiap malam kita berniat puasa Ramadhan. Bagus juga mengikuti madzhab Maliki berniat diawal Ramadhan," ungkapnya.

Ini niat puasa Ramadhan untuk satu bulan penuh :

نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma jami'i syahri ramadhani hadzihis sanati taqlidan lil imami Malik fardhan lillahi ta'ala

Artinya, “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah."

Doa berbuka puasa

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved