Cerita Cipto Puluhan Tahun Setia Jadi Porter di Stasiun Senen: Selalu Menanti Momen Mudik Lebaran
Cipto, seorang Porter yang bertugas di Stasiun Pasar Senen, setia mencari rezeki meski pendapatan kadang tak menentu. Menanti mudik lebaran.
Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM, SENEN - Cipto, seorang Porter yang bertugas di Stasiun Pasar Senen, setia mencari rezeki meski pendapatan kadang tak menentu.
Cipto yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat, sudah puluhan tahun bekerja menjadi seorang Porter atau juru panggul pengangkut barang.
Laki-laki paruh baya itu mengaku sudah sejak tahun 1990-an menjadi porter di Stasiun Pasar Senen.
"Saya sudah dari tahun 90-an jadi porter di sini. Bisa dibilang sudah hampir 30-an tahun merantau di sini jadi porter," buka cerita Cipto kepada TribunJakarta, Minggu (26/3/2023).
Sudah banyak kisah dan cerita dijalani Cipto saat menjadi porter.
Bekerja sebagai porter kadang membuatnya sering gigit jari.
Baca juga: Layanan Porter Gratis di Stasiun Pasar Senen, Angkat Koper hingga Bantu Beli Makanan di Minimarket
Sebab, penghasilan yang didapat dalam setiap harinya tak menentu.
Dalam sehari ia bisa mujur mendapatkan banyak orderan jasa pengangkutan barang milik penumpang.
Tapi, tak jarang dalam sehari ia tidak mendapatkan orderan sama sekali.
Walau rezeki yang didapat tak menentu, Cipto selalu bersukur dengan segala yang didapatnya selama ini.
"Kadang ga menentu. Paling banyak itu ya dikisaran Rp100 ribuan. Tapi kadang pernah juga ga megang sama sekali. Jadi kerja begini bisa dibilang untung-untungan," ungkapnya.
Lebih lanjut, momen menjelang lebaran dan libur panjang selalu dinanti-nantikan oleh para pekerja porter.
Pada momen tersebut, para porter biasanya mendapatkan keuntungan berlipat.
Baca juga: Cerita Petugas Porter Gratis Stasiun Pasar Senen Layani Penumpang Saat Nataru: Membantu Tuh Senang

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.