Cerita Cipto Puluhan Tahun Setia Jadi Porter di Stasiun Senen: Selalu Menanti Momen Mudik Lebaran

Cipto, seorang Porter yang bertugas di Stasiun Pasar Senen, setia mencari rezeki meski pendapatan kadang tak menentu. Menanti mudik lebaran.

TribunJakarta.com/Wahyu Septiana
Cipto, seorang porter senior yang bertugas di Stasiun Pasar Senen. Sudah puluhan tahun ia mengabdi menjadi seorang porter di Stasiun Pasar Senen, Minggu (26/3/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana

TRIBUNJAKARTA.COM, SENEN - Cipto, seorang Porter yang bertugas di Stasiun Pasar Senen, setia mencari rezeki meski pendapatan kadang tak menentu.

Cipto yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat, sudah puluhan tahun bekerja menjadi seorang Porter atau juru panggul pengangkut barang.

Laki-laki paruh baya itu mengaku sudah sejak tahun 1990-an menjadi porter di Stasiun Pasar Senen.

 

"Saya sudah dari tahun 90-an jadi porter di sini. Bisa dibilang sudah hampir 30-an tahun merantau di sini jadi porter," buka cerita Cipto kepada TribunJakarta, Minggu (26/3/2023).

Sudah banyak kisah dan cerita dijalani Cipto saat menjadi porter.

Bekerja sebagai porter kadang membuatnya sering gigit jari.

Baca juga: Layanan Porter Gratis di Stasiun Pasar Senen, Angkat Koper hingga Bantu Beli Makanan di Minimarket

Sebab, penghasilan yang didapat dalam setiap harinya tak menentu.

Dalam sehari ia bisa mujur mendapatkan banyak orderan jasa pengangkutan barang milik penumpang.

Tapi, tak jarang dalam sehari ia tidak mendapatkan orderan sama sekali.

Cipto, seorang porter senior yang bertugas di Stasiun Pasar Senen. Sudah puluhan tahun ia mengabdi menjadi seorang porter di Stasiun Pasar Senen, Minggu (26/3/2023).
Cipto, seorang porter senior yang bertugas di Stasiun Pasar Senen. Sudah puluhan tahun ia mengabdi menjadi seorang porter di Stasiun Pasar Senen, Minggu (26/3/2023). (TribunJakarta.com/Wahyu Septiana)

Walau rezeki yang didapat tak menentu, Cipto selalu bersukur dengan segala yang didapatnya selama ini.

"Kadang ga menentu. Paling banyak itu ya dikisaran Rp100 ribuan. Tapi kadang pernah juga ga megang sama sekali. Jadi kerja begini bisa dibilang untung-untungan," ungkapnya.

Lebih lanjut, momen menjelang lebaran dan libur panjang selalu dinanti-nantikan oleh para pekerja porter.

Pada momen tersebut, para porter biasanya mendapatkan keuntungan berlipat.

Baca juga: Cerita Petugas Porter Gratis Stasiun Pasar Senen Layani Penumpang Saat Nataru: Membantu Tuh Senang

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved