Dokter Spesialis Paru Satu-satunya di RSUD Nabire Tewas, Ternyata Ulah Jahat Petugas Kebersihan

Terungkap penyebab kematian dr Mawartih Susanti di Nabire, Papua Tengah. Ternyata gara-gara ulah petugas kebersihan.

Tribunnews
Terungkap penyebab kematian dr Mawartih Susanti di Nabire, Papua Tengah. Dokter spesialis paru satu-satunya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire itu tewas akibat dibunuh. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Terungkap penyebab kematian dr Mawartih Susanti di Nabire, Papua Tengah.

Dokter spesialis paru satu-satunya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire itu tewas akibat dibunuh.

Pelaku yakni KY, petugas kebersihan di rumah sakit tempat korban bertugas.

Motif pembunuhan ini lantaran pelaku sakit hati karena pemotongan insentif Covid-19 pada 2020.

Baca juga: Ibu Muda di Yogyakarta Dibunuh Lalu Dimutilasi Jadi 65 Bagian, Terkuak Pekerjaan Asli Korban

Dokter wanita asal Makassar, Sulawesi Selatan itu ditemukan meninggal dunia di rumah dinas RSUD Nabire pada Kamis (9/3/2023).

Dihimpun Tribunnews.com, berikut sejumlah fakta kasus pembunuhan dokter di Nabire:

 

Ditemukan Bekas Kekerasan

Kematian dr Mawartih menyisakan duka mendalam bagi keluarga serta sejumlah kejanggalan.

Pihak keluarga awalnya tak percaya dengan kabar kematian dr Mawartih, dilansir TribunMakassar.com.

 "Saya menghubungi keluarga, mereka mengatakan bahwa informasi itu tidak benar."

"Karena besoknya (dr Mawartih) memiliki tugas kerja di Jogja."

"Namun pada 10 Maret, jenazah tiba di Makassar, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk proses autopsi," kata seorang kerabat korban.

Dalam kesempatan itu, pihak keluarga sempat melihat kondisi jenazah dr Mawartih.

Baca juga: Sebulan Lebih Jasad Siswi SMP di Tanah Datar Dikubur Kekasihnya, Dibunuh Setelah Berhubungan Intim

Namun, mereka menemukan adanya tanda-tanda kejanggalan atas kematian dr Mawartih.

"Setelah dibuka, kami menemukan banyak tanda-tanda yang tidak bisa kami ungkapkan pada saat ini."

"Untuk itu, kami keluarga sangat berharap agar kasus ini terungkap dengan jelas, benar, dan adil terhadap almarhumah," jelasnya.

Kejanggalan itu diperkuat dengan hasil autopsi yang menyatakan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Dari hasil autopsi itu, Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri memerintahkan jajarannya untuk melakukan penyelidikan mendalam.

 

Dibunuh Petugas Kebersihan

Setelah melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi, polisi akhirnya mengamankan KY, petugas kebersihan di RSUD Nabire.

KY juga telah ditetapkan sebagai tersangka atas tewasnya dr Mawartih, mengutip Tribun-Papua.com.

"Kami kembangkan dengan menggunakan Scientific Crime Investigation (SCI) dilakukan dengan penuh kehati-hatian," ujar Fakhiri, Rabu (29/3/2023).

"Sehingga dari pengembangan ini kita lakukan swab kepada beberapa orang yang kita duga dan setelah keluar hasilnya disimpulkan bahwa identik dengan salah satu air liur milik KY," tambahnya.

Fakhiri menyebut motif pelaku membunuh korban lantaran sakit hati.

KY sakit hati lantaran pemotongan insentif Covid-19 pada 2020, lalu.

Hal itu lah yang menjadikan KY gelap mata hingga menghabisi nyawa dr Mawartih.

"Melalui pengakuan sementara KY kepada penyidik yaitu sakit hati."

"Karena ada pemotongan jasa insentif Covid-19 tahun 2020."

"Sehingga hal itulah dia lakukan pembunuhan terhadap Dokter Mawar," terangnya.

 

Sempat Mengeluh Soal Keamanan

Sebelum meninggal dunia, dr Mawartih sempat mengeluhkan soal keamanan di daerah sekitar rumah dinasnya di Nabire.

Hal itu disampaikan dr Mawartih kepada rekannya, dr Ning.

dr Ning, dalam akun Instagram pribadinya mengaku mengenal dekat dengan korban semasa hidup.

"Beberapa bulan terakhir juga beliau sempat mengeluhkan keamanan di daerah sekitar rumah dinas."

"Tapi belum mendapatkan tanggapan serius karena memang belum ada kejadian yang merugikan saat itu," ujarnya.

 

Tahun Terakhir di Nabire

Baca juga: Pembunuhan Dokter di Nabire: Pelaku Sakit Hati Honor Covid-19 Dipotong, Ini Penjelasan Kapolda

Diketahui, tahun ini merupakan tahun terakhir dr Mawartih bekerja di RSUD Nabire.

Artinya, ia hendak pindah tugas ke tempat lain.

Namun, karena ia satu-satunya dokter spesialis paru di Kabupaten Nabire, maka ia harus menunggu juniornya tiba untuk menggantikan posisinya.


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fakta Kematian Dokter Mawartih di Nabire, Dibunuh Petugas Kebersihan, Sempat Mengeluh soal Keamanan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved