Depo Pertamina Plumpang Kebakaran
Wacana Pembangunan Buffer Zone 50 Meter, Warga di Dekat Depo Plumpang Berharap Tak Direlokasi
Warga berharap tidak sampai direlokasi apabila nanti pembangunan buffer zone di wilayah Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara itu berjalan
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Warga yang tinggal di dekat Depo Pertamina Plumpang memberikan tanggapan terkait wacana pembangunan buffer zone atau zona aman sejauh 50 meter oleh PT Pertamina dalam rangka penataan kawasan pascakebakaran maut 3 Maret silam.
Warga berharap tidak sampai direlokasi apabila nanti pembangunan buffer zone di wilayah Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara itu berjalan.
Harapan itu salah satunya diungkapkan Kasadi (54), warga RT 12 RW 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan.
Kasadi yang rumahnya hanya berjarak sekitar 20-30 meter dari tembok Depo Pertamina Plumpang berharap masih bisa tinggal di sekitar kediamannya meskipun ada buffer zone.
"Pengennya sih di sini, nggak mau dipindah," kata Kasadi saat ditemui TribunJakarta.com di lokasi, Jumat (31/3/2023) sore.
Baca juga: BPBD DKI: Korban Meninggal Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Bertambah Jadi 33 Orang
Alasan Kasadi enggan direlokasi ialah terkait kenyamanan tinggal di sekitar kawasan Rawa Badak Selatan, terutama di permukiman Tanah Merah.
Menurut Kasadi, walaupun baru menetap 4 bulan di sana, dirinya sudah cukup betah.
"Kalo dipindah itu sulit, mata pencaharian kan sudah di sini. Katanya ada rencana dipindah ke rumah susun, awalnya nggak bayar, tapi yang udah-udah kan nanti lama-lama bayar," sambungnya mengungkapkan kekhawatiran.
Warga lainnya yang tinggal persis di belakang tembok Depo Pertamina Plumpang, Sukwantoro (54) berpendapat lain.
Sukwantoro lebih memilih pasrah akan apapun keputusan pemerintah maupun PT Pertamina nantinya soal wacana pembangunan buffer zone.
"Kalo saya sih ngikutin aturan pemerintah aja sih," kata Sukwantoro.
"Tapi kalo dipindah maunya ke tempat yang lebih enak, damai, aman," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) bakal membangun buffer zone atau zona aman sejauh 50 meter setelah peristiwa kebakaran awal Maret silam.
Dilansir dari Tribunnews, VP Corporate Communication Fadjar Djoko Santoso mengatakan, pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan beberapa Kementerian dan stakeholder untuk mengimplementasikan pembangunan tersebut.
"Kita sudah mengarah ke pembuatan buffer zone. Jadi kemarin kita sudah meeting, sudah rapat koordinasi dengan pihak terkait Kementerian ATR, Kemenko Marves, Pemprov, Pemkot segala macem ya untuk supaya satu suara bahwa memang buffer zone itu penting," kata Fadjar kepada wartawan, saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (31/3/2023).
Fadjar mengatakan, Pertamina juga tengah melakukan konsolidasi dalam hal aspek hukum soal pembangunan buffer zone tersebut, agar tidak menimbulkan masalah.
"Semua legalitas, semua peraturan kita lagi koordinasi supaya bisa terlaksana lah intinya. Termasuk juga ya ini, komunikasi ke warga, juga sama Pemerintah Kota Jakarta Utara," ucap dia.
Dia mengatakan, nantinya sekitar 50 meter lahan sekitar Depo Plumpang bakal dijadikan buffer zone. Meski begitu, Fadjar mengaku pembangunan itu masih belum final lantaran perlu dikoordinasikan dengan beberapa pihak terkait.
"Belum, jadi nanti 50 meter dulu ini, yang penting ya mudah-mudahan bisa terlaksana sih. Mudah-mudahan warga juga bisa paham bahwa bahaya sekali," terangnya.
Terkait lahan buffer zone Depo Plumpang, Fadjar mengaku bakal melakukan relokasi rumah-rumah warga yang tinggal di sekitar hingga ratusan Kepala Keluarga (KK).
"Iya jadi relokasi, untuk jarak pastinya masih dibicarakan kurang lebih 50 meter. Jadi nanti itu ya di relokasi. Tapi masih komunikasi ke warga," ucap dia.
"Kan 50 meter aja sudah berapa ratus KK yang harus dipindah, kalau semakin jauh otomatis akan semakin banyak lagi," sambungnya.
Adapun untuk pendanaan relokasi, Fadjar menegaskan pihaknya masih berkoordinasi dengan Kementerian dan Pemerintah Kota untuk memastikan alokasi anggaran yang dicanangkan oleh Pertamina.
"Anggaran kita, tapi ya itu balik lagi kita perlu dukungan dari aspek hukum apakah boleh atau tidak," ungkapnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Nuansa Pilu Tarawih Hari Pertama Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Khotib Ingatkan Takdir |
![]() |
---|
UPDATE, Total 29 Orang Meninggal Dunia Akibat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang |
![]() |
---|
UPDATE Kebakaran Depo Plumpang: Korban Tewas Capai 23 Orang dan Pengungsi Sisa 82 Jiwa |
![]() |
---|
Ditanya Relokasi Warga Korban Kebakaran Depo Plumpang, Heru Budi: Tanya Pertamina! |
![]() |
---|
Pengungsian Ditutup, Warga Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Mulai Tinggal di Kontrakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.