7 Waktu Mustajab untuk Berdoa di Bulan Ramadhan, Satu di Antaranya saat Berbuka Puasa

Ketahui tujuh waktu mustajab untuk berdoa di bulan suci Ramadan. Waktu segala macam doa dikabulkan Allah SWT.

Editor: Muji Lestari
Pixabay
Ilustrasi berdoa. Cek 7 waktu mustajab untuk berdoa si bulan Ramadan, jangan lupa panjatkan doa 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Catat! 7 waktu mustajab untuk berdoa di bulan Ramadan, Insya Allah mudah terkabul.

Bulan suci Ramadan diyakini sebagai bulan yang penuh berkah dan bulan dikabulkannya segala doa.

Pada bulan Ramadan, segala nikmat dan karunia diturunkan oleh Allah SWT.

Umat muslim pun disarankan memperbanyak ibadah dan berdoa kala bulan suci Ramadan tiba.

Bagi setiap orang yang berdoa, tentu besar harapannya untuk doa tersebut dikabulkan.

Maka dari itu kita perlu tahu waktu-waktu yang mustajab untuk memanjatkan doa.

Berdoa di waktu mustajab dipercaya akan mempermudah doa itu terkabul.

Baca juga: Tata Cara dan Niat Salat Tarawih Lengkap dengan Bacaan Doa Kamilin, Beserta Terjemahannya

Dijanjikan oleh Allah SWT bahwa doa yang dipanjatkan di waktu-waktu tersebut akan dikabulkan.

Oleh sebab itu kita sebagai manusia biasa memanfaatkan sebaik-baiknya waktu-waktu mustajab untuk berdoa.

Dirangkum TribunJakarta dari berbagai sumber, berikut 7 waktu mustajab untuk berdoa di bulan Ramadan:

1. Waktu sahur

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, tentang doa mustajab di waktu sahur

Baca juga: Catat 15 Keistimewaan 10 Hari Kedua Ramadhan, Ini Bacaan Doa yang Dianjurkan

يَنْزِلُرَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَيَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

“Rabb kita tabaraka wata’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. LantasAllah berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan.Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no.758). Ibnu Hajar juga menjelaskan hadits di atas dengan berkata, “Do’a danistighfar di waktu sahur mudah dikabulkan.” (Fath Al-Bari, 3: 32).

2. Saat berpuasa

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, tips agar puasa lancar saat menyusui bisa anda baca

ثَلاَثَةٌلاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُوَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Ilustrasi Puasa
Ilustrasi Puasa (Tribunnews)

“Tiga orang yangdo’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yangadil, dan do’a orang yang dizalimi.” (HR. Ahmad 2: 305. Syaikh Syu’aib AlArnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih dengan berbagai jalan dan penguatnya).

Imam Nawawi rahimahullahberkata, “Disunnahkan orang yang berpuasa untuk memperbanyak do’a demiurusan akhirat dan dunianya, juga ia boleh berdo’a untuk hajat yang iainginkan, begitu pula jangan lupakan do’a kebaikan untuk kaum muslimin secaraumum.” (Al-Majmu’, 6: 273).

3. Ketika berbuka puasa

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, tentang sunnah saat berbuka puasa

ثَلاَثَةٌلاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُوَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

“Ada tiga orang yangdo’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketikadia berbuka, (3) Do’a orang yang terzalimi.” (HR. Tirmidzi no. 2526, 3598dan Ibnu Majah no. 1752. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).Dalam Tuhfah Al-Ahwadzi (7: 278) disebutkan bahwa kenapa do’a mudahdikabulkan ketika berbuka puasa yaitu karena saat itu, orang yang berpuasatelah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.

4. Ketika sepertigamalam terakhir

Allah Ta’ala mencintai hamba-Nya yang berdoa disepertiga malam yang terakhir.

Allah Ta’ala berfirman tentang ciri-ciri orang yang bertaqwa, salah satunya: waktu shalat tahajud yang baik

وَبِالْأَسْحَارِ هُمْيَسْتَغْفِرُون

“Ketika waktu sahur(akhir-akhir malam), mereka berdoa memohon ampunan” (QS. Adz Dzariyat: 18)

Sepertiga malam yangpaling akhir adalah waktu yang penuh berkah, sebab pada saat itu Rabb kita SubhanahuWa Ta’ala turun ke langit dunia dan mengabulkan setiap doa hamba-Nya yangberdoa ketika itu. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:

ينزل ربناتبارك وتعالى كل ليلةإلى السماء الدنيا ،حين يبقى ثلث الليلالآخر، يقول : من يدعونيفأستجيب له ، منيسألني فأعطيه ، منيستغفرني فأغفر له

“Rabb kita turun kelangit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akanKuampuni‘” (HR. Bukhari no.1145, Muslim no. 758)

Namun perlu dicatat, sifat‘turun’ dalam hadits ini jangan sampai membuat kita membayangkan Allah Ta’alaturun sebagaimana manusia turun dari suatu tempat ke tempat lain.

Karena tentu berbeda, yang penting kita mengimani bahwa Allah Ta’ala turun ke langit dunia.

karena yang berkata demikian adalah Rasulullah SAW diberi julukan Ash shadiqul Mashduq (orang jujur yang diotentikasi kebenarannya oleh Allah), tanpa perlu mempertanyakan dan membayangkan bagaimana caranya.

Dari hadits ini jelasbahwa sepertiga malam yang akhir adalah waktu yang dianjurkan untuk memperbanyak berdoa.

Lebih lagi di bulan Ramadan, bangun di sepertiga malamakhir bukanlah hal yang berat lagi.

Oleh karena itu, manfaatkanlahsebaik-baiknya waktu tersebut untuk berdoa.

Baca juga: 15 Amalan Ini Bisa Menghapus Dosa di Bulan Ramadan, Mulai dari Sedekah hingga Salat Tarawih

5. Ketika berbuka puasa

Waktu berbuka puasa pun merupakan waktu yang penuh keberkahan, karena diwaktu ini manusia merasakan salah satu kebahagiaan ibadah puasa, yaitu diperbolehkannya makan dan minum setelah seharian menahannya, sebagaimana hadits: keutamaan saat berbuka puasa

للصائم فرحتان: فرحة عند فطره وفرحة عند لقاء ربه

“Orang yang berpuasamemiliki 2 kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketikabertemu dengan Rabb-Nya kelak” (HR. Muslim, no.1151)

Keberkahan lain di waktuberbuka puasa adalah dikabulkannya doa orang yang telah berpuasa, sebagaimanasabda Rasulullah SAW:

ثلاث لاترد دعوتهم الصائم حتىيفطر والإمام العادل والمظلوم

”Ada tiga doa yangtidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yangadil dan doanya orang yang terzhalimi” (HR. Tirmidzi no.2528, Ibnu Majahno.1752, Ibnu Hibban no.2405, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi).

6. Ketika malam Lailatul Qadar

Malam lailatul qadaradalah malam diturunkannya Al Qur’an.

Malam ini lebih utama dari 1000 bulan. Sebagaimana firmanAllah Ta’ala:

لَيْلَةُ الْقَدْرِخَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Malam Lailatul Qadrlebih baik dari 1000 bulan” (QS. Al Qadr: 3)

Pada malam ini dianjurkan memperbanyak ibadah termasuk memperbanyak doa.

Sebagaimana yang diceritakanoleh Ummul Mu’minin Aisyah Radhiallahu’anha:

قلت يارسول الله أرأيت إنعلمت أي ليلة ليلةالقدر ما أقول فيهاقال قولي اللهم إنكعفو تحب العفو فاعفعني

Aku bertanya kepadaRasulullah: Wahai Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika akumenemukan malam Lailatul Qadar? Beliau bersabda: Berdoalah:

اللهم إنكعفو تحب العفو فاعفعني

Allahumma innaka ‘afuwwuntuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni [‘Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampundan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku”]”(HR. Tirmidzi, 3513, IbnuMajah, 3119, At Tirmidzi berkata: “Hasan Shahih”)

Pada hadits ini UmmulMu’minin ‘Aisyah Radhiallahu’anha meminta diajarkan ucapan yang sebaiknya diamalkan ketika malam Lailatul Qadar.

Namun ternyata Rasulullah SAW mengajarkan lafadz doa.

Ini menunjukkan bahwa pada malam Lailatul Qadar dianjurkan memperbanyak doa, terutama dengan lafadz yang diajarkan tersebut.

Baca juga: Ramadan Sebentar Lagi, Berikut 6 Hal yang Membatalkan Puasa Selain Makan dan Minum

7. Ketika adzan berkumandang

Selain dianjurkan untuk menjawab adzan dengan lafazh yang sama, saat adzan dikumandangkan pun termasuk waktu yang mustajab untuk berdoa.

Rasulullah SAW bersabda:

ثنتان لاتردان أو قلما تردانالدعاء عند النداء وعندالبأس حين يلحم بعضهمبعضا

Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang”(HR. Abu Daud, 2540, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Nata-ijul Afkar,1/369, berkata: “Hasan Shahih”).

Demikian waktu-waktu yang dipercaya mustajab untuk berdoa, semoga bermanfaat.

(TribunJakarta/Muji Lestari)

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved