Anak Petinggi Polri Tabrak Pelajar
Sosok Anak Petinggi Polri yang Diduga Tabrak Remaja di Pasar Minggu, Sempat Kabur Lalu Ditahan Ojol
Pengendara mobil diduga anak petinggi Polri bermula dari cerita yang diungkap kakak Syamil berinisial N. Begini ceritanya...
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang anak petinggi Polri diduga menabrak motor remaja di Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Minggu (12/3/2023) dini hari.
Diduga anak petinggi Polri tersebut mengendarai mobil Mercedez Benz.
Sementara itu korbannya adalah Bayu (19) yang mengendarai sepeda motor membonceng temannya, Syamil (19).
Malangnya Syamil meninggal dunia di tempat setelah kecelakaan tersebut, sementara Bayu langsung dilarikan ke RSUD Pasar Minggu.
Bayu masih dirawat di rumah sakit sampai saat ini.
Pengendara mobil diduga anak petinggi Polri bermula dari cerita yang diungkap kakak Syamil berinisial N.
Mulanya, N membeberkan kejadian pilu yang merenggut nyawa adiknya 10 hari sebelum Ramadan tersebut.
Saat itu, Syamil berboncengan dengan temannya, Bayu menggunakan sepeda motor dari arah Cilandak menuju kediamannya di Pasar Minggu.
Secara tiba-tiba mobil Mercy dari arah Mampang menabrak sepeda motor Syamil.
Syamil meninggal dunia, sementara Bayu dalam keadaan kritis.
Lebih lanjut N bercerita, penabrak sempat berusaha kabur setelah kecelakaan tersebut.
Beruntungnya sempat dihadang warga dan pengemudi ojek online (ojol).
Baca juga: Kecelakaan Hari Ini di Kemayoran: Tabrakan Keras, 2 Pemotor Sama-sama Alami Luka di Kepala
“Pengemudi Mercy berusaha kabur, namun dikejar oleh ojol dan warga. Akhirnya dapet,"
"Adikku (Syamil) meninggal di tempat. Kalau yang satu sepertinya dalam keadaan kritis,” kata N saat dikonfirmasi, Jumat (31/3/2023).
Penabrak yang sempat berusaha kabur tersebut ikut mengantar Bayu dan Syamil ke RSUD Pasar Minggu.
Namun saat tiba di sana, pengemudi Mercy tersebut malah hilang.

“Sampai di RSUD itu sudah didatangi omnya kah siapa lah, kami kan tidak memikirkan mereka,"
"Kami pikirkan adikku dulu, kita nangis histeris, kami enggak tau dia kemana,” ucapnya.
Tak lama berselang, N mengaku mendapat surat dari kepolisian terkait data pelaku.
Kemudian disebutkan bila terduga pelaku yang mengemudikan mobi Mercy tinggal di Komplek Polri.
N mengungkap penabrak berinisial MMI yang diduga anak petinggi Polri NTB.
Di sisi lain Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Bayu Marfiando mengatakan, kecelakaan itu bermula saat pengendara motor menerobos lampu merah.
Hingga saat ini, penyidik Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan juga telah memeriksa tujuh orang saksi terkait kecelakaan yang menewaskan Syamil.
"Sejauh ini kesimpulannya bahwa motor ini menerobos lampu merah. Jadi menyebabkan kecelakaan," ujar Bayu.
Baca juga: Alasan Korban Penipuan Mobil Terbuai Tawaran Ajudan Pribadi: Sosok Tenar dan Dekat Para Petinggi
Anak Kombes bikin ulah
Setelah peristiwa kecelakaan yang melibatkan anak petinggi polri, ada peristiwa lain soal anak polri yang bikin ulah.
RC (19) anak anggota Polri berpangkat komisaris besar (kombes), terhadap temannya, FB (16).
Adapun dugaan penganiayaan terjadi pada 12 November 2022, saat pelaku dan korban sama-sama mengikuti bimbingan belajar (bimbel) jasmani di area PTIK.
Ibu korban, Yusna, mengatakan bahwa anaknya dianiaya karena dituduh menyembunyikan topi.
Yusna menyebutkan, anaknya dan pelaku tengah mengikuti bimbel di PTIK untuk calon pendaftar taruna di Akpol.

Anaknya dipukuli di lapangan dan area parkir PTIK.
Aksi itu disebut terjadi di depan pelatih, tetapi sang pelatih tidak berbuat apa-apa untuk melerai.
Akibat pemukulan itu, FB mengalami sejumlah luka memar dan trauma.
"Anak saya bilang, dia (RC) anak kombes, Bu. Pelatih aja takut sama dia karena di mana-mana dia bikin masalah selalu bawa-bawa nama anak kombes," ucap Yusna.
Kasus ini sudah naik dari penyelidikan ke penyidikan.
Hal itu diketahui setelah Polres Metro Jakarta Selatan memberikan surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP) kepada keluarga korban.
"Agenda kami datang ke sini berdasarkan penyampaian SP2HP kelima bahwa dari proses lidik ke sidik. Oleh karenanya, baik kakaknya, Bagas, maupun ibunya, Yusna, dipanggil untuk BAP tambahan pada hari ini," kata pengacara korban, Aldin, di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2023).
"Kemarin dari proses lidik (penyelidikan), penetapan lidik ke sidik (penyidikan) itu kami terima pada 15 Februari 2023," sambung dia.
Status kasus ini baru naik ke tingkat penyidikan setelah tiga bulan sejak dugaan penganiayaan itu terjadi.
Meski demikian, RC belum ditetapkan sebagai tersangka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.