Cerita Kriminal

Istri Sopir Taksi Online yang Dibunuh dan Dibuang ke Tol Jagorawi Minta 3 Pelaku Dihukum Mati

Senin pagi tadi ada anggota polisi dari Polres Bogor yang didampingi ketua RT setempat mengabarkan bahwa Anto sudah berada di RS Polri. 

Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com
Hayu Nur Ekawati (33), istri dari sopir taksi online yang dibunuh dan dibuang di Tol Jagorawi, meminta ketiga pelaku yang menghilangkan nyawa suaminya dihukum setimpal. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Hayu Nur Ekawati (33), istri dari sopir taksi online yang dibunuh dan dibuang di Tol Jagorawi, meminta ketiga pelaku yang menghilangkan nyawa suaminya dihukum setimpal. 

Hayu meminta para pelaku yang membunuh suaminya Anto Supriadi (38) dihukum mati. 

"Harapan saya pribadi pengennya semua pelaku tiga orang itu dihukum seberat-beratnya, ibaratnya nyawa dibayar nyawa," kata Hayu di rumahnya, Gang Elang, Jalan Kebantenan I, RT 08 RW 05 Kelurahan Sempet Timur, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (3/4/2023). 

"Hukum mati lah kalo perlu," tegas Hayu. 

Kepergian Anto begitu mengagetkan keluarga. 

Pasalnya, pada Senin pagi tadi ada anggota polisi dari Polres Bogor yang didampingi ketua RT setempat mengabarkan bahwa Anto sudah berada di RS Polri. 

Padahal, setahu Hayu, Anto pamit pada Minggu (2/4/2023) malam kemarin untuk mengantarkan penumpang ke arah Bogor. 

Tiba-tiba, hingga Senin dini hari, suami tercintanya itu sudah tak bisa dihubungi sama sekali. 

"Tadi kepolisian ke sini menyampaikan suami saya itu ada di RS Polri Kramatjati," kata Hayu. 

"Suami saya perginya dari hari Minggu kemarin jam 9 malam, Sudah itu nggak ada kabar, saya langsung WA dia itu centang satu, saya telpon nggak aktif. Saya telpon seluler biasa nggak nyambung juga, nggak aktif," sambungnya lagi. 

Hayu mengatakan, kabar terakhir dari kepolisian ialah Anto menjadi korban pembunuhan oleh kawanan begal berjumlah tiga orang. 

Baca juga: Keluarga Sopir Taksi Online Korban Perampokan di Tol Jagorawi Harap Pelaku Dihukum Berat

Para pelaku awalnya memesan jasa taksi online dari kawasan Tanjung Priok menuju ke arah Bogor, Jawa Barat. 

Anto dibunuh dan jenazahnya dibuang ke Tol Jagorawi

Jenazah Anto pun sudah dikuburkan malam ini di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara. 

Terkini, dari informasi yang diterima, tiga pelaku sudah ditangkap pihak kepolisian. 

Diberitakan sebelumnya, kasus ini terungkap setelah seorang pemuda berinisial MFS (20) ditangkap pihak kepolisian lantaran mencuri mobil taksi online dan membunuh sang sopir, Anto. 

Jasad korban dibuang di semak-semak di pinggir jalan Tol Jagorawi tepatnya di KM 37 pada Senin (3/4/2023) sekira pukul 03.30 WIB.

Pelaku berinisial MFS telah melakukan pencurian dengan kekerasan (curas)," kata Kainduk PJR Tol Jagorawi AKP Budi seperti dilansir dari Tribunnews, Senin (3/4/2023).

Rumah dari Anto Supriadi (38), sopir taksi online yang dibunuh dan dibuang di Tol Jagorawi, dipenuhi suasana duka, Senin (3/4/2023).
Rumah dari Anto Supriadi (38), sopir taksi online yang dibunuh dan dibuang di Tol Jagorawi, dipenuhi suasana duka, Senin (3/4/2023). (Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com)

Budi menerangkan awalnya petugas bernama Briptu Edi tengah melakukan patroli mendapati tiga orang pria dengan kendaraan roda empat berhenti di bahu jalan.

Petugas langsung bertanya kepada para pemuda itu terkait permasalahan yang di alami. Mereka mengaku ada masalah pada bagian kopling.

"Melihat ada kendaraan Ayla warna putih berhenti di bahu jalan dengan kondisi kap terbuka, lampu hazard dinyalakan, pengemudi maupun penumpang di luar semua," ucapnya.

Namun, timbul kecurigaan lantaran salah satu pelaku dalam kondisi berlumuran darah.

Ditambah, di dalam mobil tersebut juga terdapat banyak darah yang ditemukan Briptu Edi. 

Saat ditanya lebih lanjut, pelaku mengaku mobil tersebut merupakan hasil curian.

Selain itu, korban pemilik mobil yang diketahui sopir grab dibunuh dan dibuang pelaku di pinggir tol. 

Namun ketika MFS diinterogasi, dua orang lainnya yang diketahui rekannya melarikan diri. 

"Yang bersangkutan bertiga, yang satu nggak pakai baju, kepalanya sama badan banyak darah. Terus dilihat di dalam mobil ada darah segar banyak. Baru ditanya kenapa banyak darah, dia dipaksa terus ngaku. Yang dua orang kabur," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved