Bunuh 12 Orang, Mbah Slamet Punya Rumah Mewah 2 Lantai dan Ruangan Khusus Ritual Jamu Tamu
Di depan kedua rumah tersebut ada sebuah ruangan ritual. Di ruangan ini Mbah Slamet mengajak tamunya untuk obrolan khusus setelah dijamu.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Tersangka Tohari alias Mbah Slamet (45) memiliki rumah mewah dua lantai di kampungnya Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
Penelusuran Tribun Network pada Selasa (4/4/2023), Mbah Slamet punya dua rumah yang saling berdempetan. Rumah pertama sederhana dan di sampingnya rumah tingkat dengan empat pilar.
Di depan kedua rumah tersebut ada sebuah ruangan ritual. Di ruangan ini Mbah Slamet mengajak tamunya untuk obrolan khusus setelah dijamu di ruang tamu rumahnya.
Sanem, istri Mbah Slamet, mengaku tidak mengetahui aktivitas ritual suaminya saat mengajak tamunya ke ruangan khusus tersebut.
Sejak Mbah Slamet ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana oleh Polres Banjarnegara, Sanem mengaku kehidupannya biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa.
Setahu Sanem, memang banyak orang datang bertamu menemui Mbah Slamet. Tapi sejauh ini dirinya menegaskan tidak tahu obrolan mereka.
"Saya kurang tahu, saya juga kaget. Kerjaan bapak tidak jelas dan serabutan. Saya sudah berkeluarga selama 25 tahun," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (4/4/2023).
Meski suaminya sering menerima tamu, tapi Sanem jarang komunikasi dengan tamu-tamu tersebut.
Sanem kemudian menceritakan soal ritual yang dilakukan suami dan tamu-tamunya di ruangan depan rumah.
"Katanya ada ritual yang dilakukan di dalam ruangan depan rumah tapi cuma sebentar. Memang kerap kasih uang tapi tidak tahu dari mana dan tamu tidak pernah menginap," ungkapnya.
Dua belas orang dibunuh Mbah Slamet menggunakan racun potasium.
Racun tersebut diberikan kepada korbannya hingga menyebabkan meninggal dunia tak sampai lima menit.
Baca juga: Detik-detik Kematian 12 Pengikut Mbah Slamet: Membisu hingga Muntah Sedikit Setelah Itu Tewas
Mbah Slamet kemudian mengubur jasad 12 orang tersebut lahan singkong milik orangtua dari pelaku yang jaraknya kurang lebih 2 kilometer dari rumahnya.
Bermula dari satu jasad ditemukan, polisi kembali menemukan 9 korban lagi pada Senin (3/4/2023) dan 2 mayat lagi pada Selasa (4/4/2023).
Kondisi jasad saat diangkat dari liang lahat sedalam kurang lebih satu meter itu berbeda-beda.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.