Bikin Resah Warga, Kenaikan Tarif Transjakarta Langsung Dibantah Pj Gubernur Heru Budi

Heru pun membantah kabar tersebut dan bahkan orang nomor satu di DKI mengaku tak tahu menahu soal rencana kenaikan tarif Transjakarta ini.

TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Senin (20/3/2023). 

Salah satu moda transportasi yang tengah dipertimbangkan untuk tarifnya dinaikkan ialah Transjakarta.

Survei pun sudah dilakukan Dishub DKI lewat instagram resminya (@dishubdkijakarta).

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Rabu (30/11/2022).
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Rabu (30/11/2022). (Dionisius Arya Bima Suci/TribunJakarta.com)

Lewat unggahan instagram story, Dishub DKI melakukan jajak pendapat terkait rencana kenaikan tarif tersebut.

Dari hasil survei yang dilihat TribunJakarta.com hingga pukul 15.40 WIB, sebanyak 82 orang warganet tak setuju dan hanya 18 persen yang setuju tarif Transjakarta dinaikan.

Kemudian, Dishub DKI pun melakukan survei terkait nominal kenaikan tarif yang mungkin bisa diterapkan.

Ada tiga opsi yang bisa dipilih masyarakat, yaitu Rp 4.000 flat sepanjang hari, Rp 5.000 flat sepanjang hari, serta Rp 4.000 (pukul 05.00 - 07.00 WIB) dan Rp 5.000 (mulai pukul 07.00 WIB).

Hasilnya, sebanyak 73 persen warganet memilih opsi kenaikkan tarif menjadi  Rp 4.000 sepanjang hari.

Kemudian, opsi Rp 5.000 sepanjang hari dipilih 12 persen warganet dan sisanya dipilih 15 persen warganet.

Syafrin menerangkan, tarif Transjakarta jadi salah satu yang dipertimbangkan untuk dinaikkan lantaran selama ini tak pernah mengalami perubahan.

Padahal beberapa moda transportasi lainnya, seperti KRL Commuter Line sudah beberapa kali mengalami penyesuaian tarif.

“Tarif existing Rp 3.500 itu sudah sejak 2007 tidak ada kenaikan, sementar moda angkutan lainnya mengalami penyesuaian,” ujarnya.

Hasil dari jajak pendapat yang dilakukan Dishub DKI di media sosial itu pun nantinya bakal jadi bahan evaluasi dalam memutuskan soal jadi atau tidaknya tarif angkutan umum di ibu kota naik.

Oleh sebab itu, anak buah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono ini pun memastikan, tarif angkutan umum di ibu kota saat ini belum naik.

“Tarif belum naik, kami hanya melakukan survei, karena begitu ada usulan tentu kami tidak dia saja. Kami hasil mengkaji komprehensif,” tuturnya.

“Itu (survei di medos) tes ombak, kami mengecek bagaimana persepsi masyarakat terhadap usulan ini,” sambungnya.

Namanya aja survei, survei kan ada lanjutannya, diskusi, forum diskusi, fgd, dll

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved