Cerita Bima Eks Anak Punk Hapus Tato Kartun Sonic: Dulu Biar Cepat Lari Kalau Dikejar Satpol PP

Cerita Bima hapus tato Sonic di Masjid Darul Jannah di Kantor Wali Kota, Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2023).

|
TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim
Mantan anak punk, Bima Abdul Shaleh, saat menjalani proses hapus tato di Masjid Darul Jannah di Kantor Wali Kota, Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Raut bahagia terpancar dari wajah Bima Abdul Shaleh saat menjalani proses hapus tato di Masjid Darul Jannah di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2023).

Mantan anak punk itu tampak tak merasakan sakit ketika laser ditembakkan ke lengannya yang penuh tato.

Sesekali ia bergurau ketika tato bergambar karakter kartun Sonic di lengannya perlahan terhapus oleh laser.

"Ini gambar Sonic. Dulu niatnya bikin itu biar larinya cepat kalau dikejar Satpol PP. Kalau sekarang kan yang ngejar Dinsos," kata Bima sambil tertawa.

Ini bukan pengalaman pertama bagi Bima. Ia mengaku sudah tiga kali mengikuti program hapus tato gratis.

Baca juga: 85 Warga Ikuti Program Hapus Tato Gratis di Masjid Wali Kota Jakarta Selatan

Bima memang berniat menghapus seluruh tato yang memenuhi tubuhnya, termasuk di bagian wajah.

"Manusia kan terlahir bersih, saya juga pengen kembali bersih lagi. Dalam artian pengen lebih baik lagi," ujar dia.

Mantan anak punk, Bima Abdul Shaleh, saat menjalani proses hapus tato di Masjid Darul Jannah di Kantor Wali Kota, Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2023).
Mantan anak punk, Bima Abdul Shaleh, saat menjalani proses hapus tato di Masjid Darul Jannah di Kantor Wali Kota, Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2023). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Ia mengaku sudah memiliki tato sejak delapan tahun lalu. Penasaran hingga terbawa pergaulan jadi alasan Bima membuat tato.

"Ini ada tato yang maknanya pemberontakan, ada tanggal lahir saya juga," tutur Bima.

Soal tatonya di bagian wajah, Bima mengaku suka dengan sesuatu yang ekstrem. Namun, ia juga berniat menghapus tato di wajahnya.

"Ya itu tadi, saya suka yang ekstrem. Nanti dihapus juga, bertahap lah," kata dia.

Sejumlah warga yang mengikuti program hapus tato gratis di Masjid Darul Jannah di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2023).
Sejumlah warga yang mengikuti program hapus tato gratis di Masjid Darul Jannah di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2023). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Program hapus tato gratis itu digelar oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) DKI Jakarta.

Operator penghapus tato dari Baznas DKI, Rahmat, mengatakan kegiatan ini hanya berlangsung satu hari.

Namun, program hapus tato itu sebelumnya sudah digelar di beberapa wilayah lainnya di Jakarta.

"Kuotanya hari ini 100 orang, tapi tadi sekitar 85. Tadi kita mulai dari pagi sampai jam 16.00," kata Rahmat kepada wartawan di lokasi.

Baca juga: Ratusan Warga Hapus Tato di Kantor Wali Kota Jakarta Timur

Rahmat menjelaskan, pendaftaran mengikuti program hapus tato gratis dapat dilakukan secara online maupun offline.

Warga yang ingin menghapus tato akan lebih dulu dilakukan pengecekan darah dan tes kesehatan.

"Cek lab biar terhadap pasien maupun penindak dan lainnya lebih aman. Kemudian ada dokter, pemeriksaan dokter itu tentang medisnya, ada luka atau tidak," ujar Rahmat.

Selain itu, dokter juga melakukan proses anestesi kepada warga yang ingin menghapus tato untuk mengurangi rasa sakit ketika dilaser.

"Penindakan hapus tato ini kalau kecil 3-5 menit selesai. Kalau lebih lebar lumayan juga, ada yang 20 menit baru selesai," jelas Rahmat.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved